Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
Studi Karakteristik Arsitektur Khas Pada Warung Tegal Di Jabodetabek
Warung Tegal merupakan produk arsitektur yang dikembangkan sendiri oleh rakyat, tanpa campur tangan arsitek. Ia merupakan satu di antara banyaknya rumah makan tradisional yang berkembang di Indonesia. Wujud bangunannya merupakan ekspresi dari budaya yang dibawanya. Namun persaingan terhadap rumah makan modern (barat) menjadi ancaman terhadap eksistensinya dan sekaligus memudarkan karkteristik khasnya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik khas Warung Tegal dalam bidang Arsitektur, sebagai usaha dokumentasi untuk digunakan sebagai referensi yang berguna di masa datang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk menganalisis objek lebih mendalam. Hasil penelitian dibagi menjadi tiga aspek. Sistem Spasial; bentuk ruang cenderung sederhana dan persegi, susunan ruang terdiri dari Teras, Ruang Utama (makan dan pantry/etalase), Servis (Dapur dan Toilet) dan Ruang Hunian, pembeli memesan makanan yang ada di etalase kaca, penjual mengambil pesanannya, meja Etalase berbentuk “L”, di sisi kiri maupun di sisi kanan ruang, dan pintu umumnya berjumlah 2 (dua) pada sisi kiri dan kanan. Sistem Fisik dan Kualitas Figural; bahan bangunan tidak spesisfik dan cenderung kontemporer, penggunaan warna biru pada dinding, jendela berupa susunan kayu atau kaca atau papan atau tidak ada sama sekali, signage pada fasade depan, atap pelana yang umumnya memiliki sisi miring pada depan dan belakang, antara ruang depan dan belakang terdapat dinding pembatas yang memisahkan antara ruang yang bersifat privat dan ruang yang bersifat publik. Sistem Stilistik; warna biru sebagai ciri khas Tegal, adopsi teras (emperan) rumah tradisional tegal, susunan kayu pada jendela lebih khas dan mengadopsi pintu warung klontongan, meja etalase adalah perkembangan dari meja gelar warung tenda, dan penggunaan etalase kaca merupakan adopsi dari etalase toko.Warung Tegal is an architecture product that is developed by the people without the intervention of an architect. It is one of many traditional restaurants that are growing in Indonesia. The form of the building is an expression of its culture that it carried. But the competition against the modern (western) restaurant caused threats to its existence and simultaneously diminish its unique characteristics. This study aims to identify the characteristics of Warung Tegal in the field of architecture, as documentation attempt to be used as a useful reference in the future. This study used qualitative methods to analyze the objects more. The results of the study were divided into three systems. Spatial Systems; the space shape tends to be simple and rectangle, the space arrangement consists of a terrace, main hall (dining and pantry / food display window), service (kitchen and toilet) and sleeping room, the food ordering by appoinment to the food display window, and sellers take orders, the food display table is “L” shaped and situated on the left side or the right side of the room, and the door is generally amounts to 2 (two) and situated on the left and right sides. Physical Systems and Figural Quality; the building materials tend not specific but contemporary, the use of blue color on the walls, the window is woods composition, or glass, or standing board, or none at all, the signage on the front facade, the gable roof havethe sloping sides at the front and rear, between the front and rear spaces there is a dividing wall that separates the private space and the public space. Stylistic Systems; the blue color as Tegal identity, the adoption of porch (veranda) of tegal's traditional houses, the woods composition adopted the“klontongan” shop door, the food display table is the development of the warung's traditional table, and the use of glass shop windowas the adoption of a general shop window.
Studi Karakteristik Arsitektur Khas Pada Warung Tegal Di Jabodetabek
Warung Tegal merupakan produk arsitektur yang dikembangkan sendiri oleh rakyat, tanpa campur tangan arsitek. Ia merupakan satu di antara banyaknya rumah makan tradisional yang berkembang di Indonesia. Wujud bangunannya merupakan ekspresi dari budaya yang dibawanya. Namun persaingan terhadap rumah makan modern (barat) menjadi ancaman terhadap eksistensinya dan sekaligus memudarkan karkteristik khasnya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik khas Warung Tegal dalam bidang Arsitektur, sebagai usaha dokumentasi untuk digunakan sebagai referensi yang berguna di masa datang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk menganalisis objek lebih mendalam. Hasil penelitian dibagi menjadi tiga aspek. Sistem Spasial; bentuk ruang cenderung sederhana dan persegi, susunan ruang terdiri dari Teras, Ruang Utama (makan dan pantry/etalase), Servis (Dapur dan Toilet) dan Ruang Hunian, pembeli memesan makanan yang ada di etalase kaca, penjual mengambil pesanannya, meja Etalase berbentuk “L”, di sisi kiri maupun di sisi kanan ruang, dan pintu umumnya berjumlah 2 (dua) pada sisi kiri dan kanan. Sistem Fisik dan Kualitas Figural; bahan bangunan tidak spesisfik dan cenderung kontemporer, penggunaan warna biru pada dinding, jendela berupa susunan kayu atau kaca atau papan atau tidak ada sama sekali, signage pada fasade depan, atap pelana yang umumnya memiliki sisi miring pada depan dan belakang, antara ruang depan dan belakang terdapat dinding pembatas yang memisahkan antara ruang yang bersifat privat dan ruang yang bersifat publik. Sistem Stilistik; warna biru sebagai ciri khas Tegal, adopsi teras (emperan) rumah tradisional tegal, susunan kayu pada jendela lebih khas dan mengadopsi pintu warung klontongan, meja etalase adalah perkembangan dari meja gelar warung tenda, dan penggunaan etalase kaca merupakan adopsi dari etalase toko.Warung Tegal is an architecture product that is developed by the people without the intervention of an architect. It is one of many traditional restaurants that are growing in Indonesia. The form of the building is an expression of its culture that it carried. But the competition against the modern (western) restaurant caused threats to its existence and simultaneously diminish its unique characteristics. This study aims to identify the characteristics of Warung Tegal in the field of architecture, as documentation attempt to be used as a useful reference in the future. This study used qualitative methods to analyze the objects more. The results of the study were divided into three systems. Spatial Systems; the space shape tends to be simple and rectangle, the space arrangement consists of a terrace, main hall (dining and pantry / food display window), service (kitchen and toilet) and sleeping room, the food ordering by appoinment to the food display window, and sellers take orders, the food display table is “L” shaped and situated on the left side or the right side of the room, and the door is generally amounts to 2 (two) and situated on the left and right sides. Physical Systems and Figural Quality; the building materials tend not specific but contemporary, the use of blue color on the walls, the window is woods composition, or glass, or standing board, or none at all, the signage on the front facade, the gable roof havethe sloping sides at the front and rear, between the front and rear spaces there is a dividing wall that separates the private space and the public space. Stylistic Systems; the blue color as Tegal identity, the adoption of porch (veranda) of tegal's traditional houses, the woods composition adopted the“klontongan” shop door, the food display table is the development of the warung's traditional table, and the use of glass shop windowas the adoption of a general shop window.
Studi Karakteristik Arsitektur Khas Pada Warung Tegal Di Jabodetabek
Khamdevi, Muhammad (Autor:in) / Nasution, Iqbal Rasyid (Autor:in)
30.06.2014
doi:10.36448/jaubl.v4i2.529
JURNAL ARSITEKTUR; Vol 4, No 2 (2014): Juni ; 2716-3423 ; 2087-2739 ; 10.36448/jaubl.v4i2
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Englisch
DDC:
720
Penerapan Konsep Arsitektur Ekologis Pada Redesain Tempat Pelelangan Ikan Di Kota Tegal
BASE | 2018
|DOAJ | 2014
|Identifikasi Karakteristik Arsitektur Regionalisme pada Fasad Gedung Kantor DPRK Lhokseumawe
DOAJ | 2024
|