Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
PENGARUH SUHU DAN WAKTU EKSTRAKSI TERHADAP KUALITAS PEKTIN DARI LIMBAH KULIT PEPAYA
Pektin adalah senyawa polisakarida kompleks yang terdapat dalam dinding sel tumbuhan dan dapat ditemukan dalam berbagai jenis tanaman pangan. Pektin banyak digunakan dalam industri makanan, farmasi dan kosmetik sebagai bahan perekat, pengental dan penstabil agar tidak terbentuk endapan. Salah satu tanaman yang memiliki kandungan pektin adalah buah pepaya, pektin terkandung dalam seluruh bagian tanaman pepaya, oleh karena itu peneliti memanfaatkan limbah kulit pepaya yang sudah tidak dimanfaatkan lagi sebagai bahan baku pembuatan pektin. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh suhu dan waktu ekstraksi terhadap pektin yang dihasilkan. Penelitian ini sudah pernah dilakukan sebelumnya tetapi dengan menggunakan variasi konsentrasi pelarut asam sitrat. Sedangkan pada penelitian ini menggunakan pelarut asam klorida dengan variasi suhu dan waktu ekstraksi. Variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini yaitu suhu 70◦C, 80◦C dan 90◦C dengan waktu 60 menit, 75 menit, 90 menit, 105 menit dan 120 menit. Sedangkan variabel terikat yang digunakan yaitu rendemen, uji kadar air, berat ekivalen, kadar metoksil dan pembuatan permen jeli. Hasil penelitian didapatkan rendemen pektin tertinggi 14,17%, kadar air terendah 4,48%, berat ekivalen terendah 510,20 mg dan kadar metoksil tertinggi 6,63% pada suhu 90oC dengan waktu 120 menit. Pektin yang dihasilkan pada penelitian ini sudah memenuhi Standar Nasional Indonesia berdasarkan nilai kadar air dan kadar metoksil.
PENGARUH SUHU DAN WAKTU EKSTRAKSI TERHADAP KUALITAS PEKTIN DARI LIMBAH KULIT PEPAYA
Pektin adalah senyawa polisakarida kompleks yang terdapat dalam dinding sel tumbuhan dan dapat ditemukan dalam berbagai jenis tanaman pangan. Pektin banyak digunakan dalam industri makanan, farmasi dan kosmetik sebagai bahan perekat, pengental dan penstabil agar tidak terbentuk endapan. Salah satu tanaman yang memiliki kandungan pektin adalah buah pepaya, pektin terkandung dalam seluruh bagian tanaman pepaya, oleh karena itu peneliti memanfaatkan limbah kulit pepaya yang sudah tidak dimanfaatkan lagi sebagai bahan baku pembuatan pektin. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh suhu dan waktu ekstraksi terhadap pektin yang dihasilkan. Penelitian ini sudah pernah dilakukan sebelumnya tetapi dengan menggunakan variasi konsentrasi pelarut asam sitrat. Sedangkan pada penelitian ini menggunakan pelarut asam klorida dengan variasi suhu dan waktu ekstraksi. Variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini yaitu suhu 70◦C, 80◦C dan 90◦C dengan waktu 60 menit, 75 menit, 90 menit, 105 menit dan 120 menit. Sedangkan variabel terikat yang digunakan yaitu rendemen, uji kadar air, berat ekivalen, kadar metoksil dan pembuatan permen jeli. Hasil penelitian didapatkan rendemen pektin tertinggi 14,17%, kadar air terendah 4,48%, berat ekivalen terendah 510,20 mg dan kadar metoksil tertinggi 6,63% pada suhu 90oC dengan waktu 120 menit. Pektin yang dihasilkan pada penelitian ini sudah memenuhi Standar Nasional Indonesia berdasarkan nilai kadar air dan kadar metoksil.
PENGARUH SUHU DAN WAKTU EKSTRAKSI TERHADAP KUALITAS PEKTIN DARI LIMBAH KULIT PEPAYA
Eva Diana (Autor:in) / Agam Muarif (Autor:in) / Ishak Ibrahim (Autor:in) / Meriatna Meriatna (Autor:in) / Zainudding Ginting (Autor:in)
2023
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
OPTIMALISASI EKSTRAKSI PEKTIN DARI KULIT BUAH SUKUN (Artocarpus altilis)
DOAJ | 2017
|BASE | 2020
|EKSTRAKSI DAN KARAKTERISASI PEKTIN DARI KULIT BUAH KLUWIH (Artocarpus camansi Blanco)
DOAJ | 2018
|