Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
FRAMEWORK PENGEMBANGAN CITY BRANDING KABUPATEN BANTUL MENGGUNAKAN PENDEKATAN SMART TOURISM
Perkembangan sektor pariwisata secara terarah dan berkesinambungan dapat dijadikan sebagai salah satu solusi meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Dengan berkembangnya sektor pariwisata, dapat meningkatkan citra sebuah daerah yang sekaligus dapat meningkatkan pendapatan asli daerah. Pengelolaan pariwisata yang baik oleh sebuah kota dapat menjadi sebuah branding yang dapat meningkatkan kunjungan wisatawan. Pencapaian ini dapat terpenuhi dengan cepat melalui penggunaan teknologi informasi dalam pengelolaan wisata. Kabupaten Bantul dikenal sebagai salah satu Kabupaten di Yogyakarta karena obyek wisata yang memikat para wisatawan dan saat ini sedang mengembangkan konsep smart city. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model dalam implementasi salah satu komponen smart city yaitu smart branding dengan menggunakan pendekatan smart tourism di Kabupaten Bantul. Model ini dapat dikembangkan karena wilayah Kabupaten Bantul merupakan salah satu tujuan wisata utama di Yogyakarta dengan berbagai jenis wisata yang ada. Total obyek wisata di Kabupaten Bantul sebanyak 113 obyek wisata. Smart tourism yang dimodelkan pada penelitian ini adalah sistem wisata integratif yang meliputi sistem berbasis mobile, sistem pemetaan wisata, sistem desa wisata dan sistem pengolahan data. Sistem ini dapat digunakan oleh pelaku dunia wisata, pengunjung wisata dan pihak pengambil keputusan di Kabupaten Bantul Dengan model pendekatan smart tourism maka Kabupaten Bantul dapat melakukan percepatan pengembangan smart city melalui salah satu komponen yaitu pengembangan city branding.
FRAMEWORK PENGEMBANGAN CITY BRANDING KABUPATEN BANTUL MENGGUNAKAN PENDEKATAN SMART TOURISM
Perkembangan sektor pariwisata secara terarah dan berkesinambungan dapat dijadikan sebagai salah satu solusi meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Dengan berkembangnya sektor pariwisata, dapat meningkatkan citra sebuah daerah yang sekaligus dapat meningkatkan pendapatan asli daerah. Pengelolaan pariwisata yang baik oleh sebuah kota dapat menjadi sebuah branding yang dapat meningkatkan kunjungan wisatawan. Pencapaian ini dapat terpenuhi dengan cepat melalui penggunaan teknologi informasi dalam pengelolaan wisata. Kabupaten Bantul dikenal sebagai salah satu Kabupaten di Yogyakarta karena obyek wisata yang memikat para wisatawan dan saat ini sedang mengembangkan konsep smart city. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model dalam implementasi salah satu komponen smart city yaitu smart branding dengan menggunakan pendekatan smart tourism di Kabupaten Bantul. Model ini dapat dikembangkan karena wilayah Kabupaten Bantul merupakan salah satu tujuan wisata utama di Yogyakarta dengan berbagai jenis wisata yang ada. Total obyek wisata di Kabupaten Bantul sebanyak 113 obyek wisata. Smart tourism yang dimodelkan pada penelitian ini adalah sistem wisata integratif yang meliputi sistem berbasis mobile, sistem pemetaan wisata, sistem desa wisata dan sistem pengolahan data. Sistem ini dapat digunakan oleh pelaku dunia wisata, pengunjung wisata dan pihak pengambil keputusan di Kabupaten Bantul Dengan model pendekatan smart tourism maka Kabupaten Bantul dapat melakukan percepatan pengembangan smart city melalui salah satu komponen yaitu pengembangan city branding.
FRAMEWORK PENGEMBANGAN CITY BRANDING KABUPATEN BANTUL MENGGUNAKAN PENDEKATAN SMART TOURISM
Sri Redjeki (Autor:in) / Edi Faizal (Autor:in) / Edi Iskandar (Autor:in) / Dedi Rosadi (Autor:in) / Khabib Mustofa (Autor:in)
2019
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
BASE | 2018
|Analisis City Branding Kabupaten Sukoharjo Sebagai Kota Jamu: Pendekatan Persepsi Brand Box Model
DOAJ | 2019
|PENGEMBANGAN AGROWISATA PANTAI GLAGAH KABUPATEN KULON PROGO DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGI
BASE | 2017
|DOAJ | 2017
|