Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
KELUAR DARI ALIENASI ALAM TERHADAP MANUSIA: Perspektif Teosofi Transenden
Perspektif dialektika memaknai alam tidak mempunyai tujuan akhir dan tidak berusaha mencapai keadaan atau bentuk akhir (sempurna), tetapi memiliki kecenderungan sifat pada pengrusakan, interpretasi ini disebut dengan dialektika alam. Alam dan manusia dalam argumentasi teori teosofi transenden (kesatuan wujud) memiliki wujud yang nyata sebagai bentuk ketidaksempurnaan entitas tersebut, sehingga ketika ia tidak saling mengisi dan tidak saling bergantung, berjalan pada masing-masing egosentrisnya, maka ketidaksempurnaan dari keduanya makin nampak. Dengan demikian hak manusia sangat dibatasi oleh nilai intrinsik alam, demikian sebaliknya
KELUAR DARI ALIENASI ALAM TERHADAP MANUSIA: Perspektif Teosofi Transenden
Perspektif dialektika memaknai alam tidak mempunyai tujuan akhir dan tidak berusaha mencapai keadaan atau bentuk akhir (sempurna), tetapi memiliki kecenderungan sifat pada pengrusakan, interpretasi ini disebut dengan dialektika alam. Alam dan manusia dalam argumentasi teori teosofi transenden (kesatuan wujud) memiliki wujud yang nyata sebagai bentuk ketidaksempurnaan entitas tersebut, sehingga ketika ia tidak saling mengisi dan tidak saling bergantung, berjalan pada masing-masing egosentrisnya, maka ketidaksempurnaan dari keduanya makin nampak. Dengan demikian hak manusia sangat dibatasi oleh nilai intrinsik alam, demikian sebaliknya
KELUAR DARI ALIENASI ALAM TERHADAP MANUSIA: Perspektif Teosofi Transenden
Surahman Cinu (Autor:in)
2015
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Implementasi Undang-Undang Narkotika Ditinjau dari Perspektif Hak Asasi Manusia
DOAJ | 2018
|Sisi Masalah Kemiskinan dari Sustainable Development Goals Melalui Perspektif Ekologi Manusia
DOAJ | 2020
|Limitasi Keluar Rumah Bagi Perempuan ‘Iddah Wafat dalam Perspektif Maslahah Mursalah
BASE | 2018
|