Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
PENANGANAN KEBUTUHAN AIR DAN KERACUNAN PIRIT DI DAERAH IRIGASI RAWA KECAMATAN JEJANGKIT KABUPATEN BARITO KUALA DENGAN MEMPERGUNAKAN MODEL DUFLOW
Rekomendasi dalam upaya peningkatan produksi pangan khususnya padi sangat di butuhkan saat ini, hal ini di akibatkan peningkatan kebutuhan akan pangan yang semakin tinggi. Salah satunya dengan melakukan perluasan areal pertanian ke lahan sub optimal khususnya lahan pertanian pasang surut. Penelitian ini yang bertujuan untuk dapat memberikan rekomendasi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada lahan rawa pasang surut Kecamatan Jejangkit dengan menggunakan program Duflow. Dari hasil simulasi program menunjukkan tata air yang ada tidak mampu mensuplai air pada lahan Hal ini terlihat dari hasil model yang menunjukkan tinggi muka air berada di 1,293 meter sedangkan elevasi dasar lahan berada di 1,31 meter. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka pompa menjadi rekomendasi solusi dalam mengatasi permasalahan kebutuhan air dan juga mencegah pirit untuk dapat teroksidasi. Simulasi Duflow menunjukkan bahwa pompa mampu menaikan tinggi muka air dari 1,293 meter menjadi 1,51 meter hal ini tentu saja mampu mengatasi kebutuhan air dan mencegah resiko terjadinya oksidasi pirit karena adanya genangan pada lahan.
PENANGANAN KEBUTUHAN AIR DAN KERACUNAN PIRIT DI DAERAH IRIGASI RAWA KECAMATAN JEJANGKIT KABUPATEN BARITO KUALA DENGAN MEMPERGUNAKAN MODEL DUFLOW
Rekomendasi dalam upaya peningkatan produksi pangan khususnya padi sangat di butuhkan saat ini, hal ini di akibatkan peningkatan kebutuhan akan pangan yang semakin tinggi. Salah satunya dengan melakukan perluasan areal pertanian ke lahan sub optimal khususnya lahan pertanian pasang surut. Penelitian ini yang bertujuan untuk dapat memberikan rekomendasi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada lahan rawa pasang surut Kecamatan Jejangkit dengan menggunakan program Duflow. Dari hasil simulasi program menunjukkan tata air yang ada tidak mampu mensuplai air pada lahan Hal ini terlihat dari hasil model yang menunjukkan tinggi muka air berada di 1,293 meter sedangkan elevasi dasar lahan berada di 1,31 meter. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka pompa menjadi rekomendasi solusi dalam mengatasi permasalahan kebutuhan air dan juga mencegah pirit untuk dapat teroksidasi. Simulasi Duflow menunjukkan bahwa pompa mampu menaikan tinggi muka air dari 1,293 meter menjadi 1,51 meter hal ini tentu saja mampu mengatasi kebutuhan air dan mencegah resiko terjadinya oksidasi pirit karena adanya genangan pada lahan.
PENANGANAN KEBUTUHAN AIR DAN KERACUNAN PIRIT DI DAERAH IRIGASI RAWA KECAMATAN JEJANGKIT KABUPATEN BARITO KUALA DENGAN MEMPERGUNAKAN MODEL DUFLOW
Engelbertus Fajar Yudianto (Autor:in) / Ussy Andawayanti (Autor:in) / Tri Budi Prayogo (Autor:in)
2017
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
lahan , pasang surut , pompa , genangan , pirit , Hydraulic engineering , TC1-978
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
OPTIMALISASI KEBUTUHAN AIR DAERAH IRIGASI BODRI BENDUNG JUWERO KABUPATEN KENDAL
DOAJ | 2022
|DOAJ | 2022
|Potensi Pengairan Daerah Irigasi di Kecamatan Mempura Kabupaten Siak Provinsi Riau
DOAJ | 2020
|