Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
PEMBENTUKAN KOALISI PARTAI POLITIK PENDUKUNG AJAY-NGATIYANA PADA PILKADA KOTA CIMAHI TAHUN 2017
Pembentukan koalisi partai politik dalam ajang pemilihan kepala daerah merupakan suatu fenomena yang menarik diteliti, seperti halnya pada Pilkada Kota Cimahi tahun 2017 yang dalam proses pembentukan koalisi partai politik pendukung Ajay-Ngatiyana disertai dengan berbagai dinamika politik. Proses pembentukan koalisi tersebut diawali dengan wacana koalisi strategis antara PDIP, Hanura, PPP yang berorientasi pada kebijakan pembangunan Cimahi. Namun, tiga Partai politik tersebut merubah orientasinya menjadi lebih taktis. Kemudian, PPP, PKB, PAN membentuk koalisi berdasarkan dorongan finansial yang dimiliki Ajay, serta pengaruh jejaring politik dan lobby antar-partai politik dalam membangun mitra koalisi. Selanjutnya, poros Ajay bernegosiasi dengan PDIP yang telah menetapkan Ngatiyana sebagai kandidat yang direkomendasikan oleh PDIP Jawa Barat, yang pada prosesnya terjadi dinamika horizontal-vertikal, hingga akhirnya Ajay-Ngatiyana ditetapkan sebagai kandidat dari koalisi empat partai. Setelah itu, koalisi tersebut mendapatkan dukungan dari Hanura dan Perindo karena peluangnya lebih besar dalam memenangkan Pilkada. Dengan demikian, proses pembentukan koalisi pendukung Ajay-Ngatiyana dipengaruhi oleh modal finansial dan jejaring politik yang dimiliki kandidat maupun partai politik. Koalisi tersebut bersifat dinamis, sehingga diperlukan komitmen dan visi yang sama, serta mekanisme pengatur konflik dalam menjaga keutuhan koalisi partai politik
PEMBENTUKAN KOALISI PARTAI POLITIK PENDUKUNG AJAY-NGATIYANA PADA PILKADA KOTA CIMAHI TAHUN 2017
Pembentukan koalisi partai politik dalam ajang pemilihan kepala daerah merupakan suatu fenomena yang menarik diteliti, seperti halnya pada Pilkada Kota Cimahi tahun 2017 yang dalam proses pembentukan koalisi partai politik pendukung Ajay-Ngatiyana disertai dengan berbagai dinamika politik. Proses pembentukan koalisi tersebut diawali dengan wacana koalisi strategis antara PDIP, Hanura, PPP yang berorientasi pada kebijakan pembangunan Cimahi. Namun, tiga Partai politik tersebut merubah orientasinya menjadi lebih taktis. Kemudian, PPP, PKB, PAN membentuk koalisi berdasarkan dorongan finansial yang dimiliki Ajay, serta pengaruh jejaring politik dan lobby antar-partai politik dalam membangun mitra koalisi. Selanjutnya, poros Ajay bernegosiasi dengan PDIP yang telah menetapkan Ngatiyana sebagai kandidat yang direkomendasikan oleh PDIP Jawa Barat, yang pada prosesnya terjadi dinamika horizontal-vertikal, hingga akhirnya Ajay-Ngatiyana ditetapkan sebagai kandidat dari koalisi empat partai. Setelah itu, koalisi tersebut mendapatkan dukungan dari Hanura dan Perindo karena peluangnya lebih besar dalam memenangkan Pilkada. Dengan demikian, proses pembentukan koalisi pendukung Ajay-Ngatiyana dipengaruhi oleh modal finansial dan jejaring politik yang dimiliki kandidat maupun partai politik. Koalisi tersebut bersifat dinamis, sehingga diperlukan komitmen dan visi yang sama, serta mekanisme pengatur konflik dalam menjaga keutuhan koalisi partai politik
PEMBENTUKAN KOALISI PARTAI POLITIK PENDUKUNG AJAY-NGATIYANA PADA PILKADA KOTA CIMAHI TAHUN 2017
Mohammad Fazrulzaman Azmi (Autor:in) / Ratnia Solihah (Autor:in) / Ari Ganjar Herdiansah (Autor:in)
2017
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI KANDIDAT DI INTERNAL PDI PERJUANGAN PADA PILKADA CIMAHI TAHUN 2017
DOAJ | 2021
|KEMENANGAN KANDIDAT KHONGHUCU PADA PILKADA SERENTAK TAHUN 2020 DI KOTA MANADO
DOAJ | 2021
|Pemasaran Politik Bupati Bima Terpilih Pada Pilkada Kabupaten Bima Tahun 2015
DOAJ | 2017
|DOAJ | 2022
|