Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
TINGGINYA ANGKA CERAI GUGAT DI PENGADILAN AGAMA PEKANBARU DAN RELEVANSINYA DENGAN KONSEP KESETARAAN
Penelitian ini bertujuan untuk menjawa pertanyaan, apakah ada relevansi konsep kesetaraan gender dengan tingginya angka cerai gugat di PA Pekanbaru? Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang dituangkan dalam bentuk kualitatif dengan menggunakan pendekatan gender dalam Islam. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah wawancara dengan pihak-pihak yang berkompeten secara purposive sampling. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa paradigma kesetaraan gender termasuk faktor penyumbang tingginya cerai gugat di PA Pekanbaru, walaupun bukan sebagai faktor utama. Kesetaraan gender di sini bisa bermakna positif apabila dikaitkan dengan kesadaran hukum bagi perempuan sebagai solusi atas kekisruhan rumah tangga yang dialaminya. Sebaliknya, kesetaraan gender berkonotasi negatif apabila kelebihan yang dimiliki oleh perempuan tersebut dijadikan alasan untuk menggugat cerai suaminya. Walaupun para informan tidak terlalu paham terhadap konsepsi tentang gender, namun secara umum pandangan para informan memiliki kesesuaian konseptual dengan pandangan feminisme liberal, di mana perempuan harus mempunyai hak yang sama dengan laki-laki.
TINGGINYA ANGKA CERAI GUGAT DI PENGADILAN AGAMA PEKANBARU DAN RELEVANSINYA DENGAN KONSEP KESETARAAN
Penelitian ini bertujuan untuk menjawa pertanyaan, apakah ada relevansi konsep kesetaraan gender dengan tingginya angka cerai gugat di PA Pekanbaru? Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang dituangkan dalam bentuk kualitatif dengan menggunakan pendekatan gender dalam Islam. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah wawancara dengan pihak-pihak yang berkompeten secara purposive sampling. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa paradigma kesetaraan gender termasuk faktor penyumbang tingginya cerai gugat di PA Pekanbaru, walaupun bukan sebagai faktor utama. Kesetaraan gender di sini bisa bermakna positif apabila dikaitkan dengan kesadaran hukum bagi perempuan sebagai solusi atas kekisruhan rumah tangga yang dialaminya. Sebaliknya, kesetaraan gender berkonotasi negatif apabila kelebihan yang dimiliki oleh perempuan tersebut dijadikan alasan untuk menggugat cerai suaminya. Walaupun para informan tidak terlalu paham terhadap konsepsi tentang gender, namun secara umum pandangan para informan memiliki kesesuaian konseptual dengan pandangan feminisme liberal, di mana perempuan harus mempunyai hak yang sama dengan laki-laki.
TINGGINYA ANGKA CERAI GUGAT DI PENGADILAN AGAMA PEKANBARU DAN RELEVANSINYA DENGAN KONSEP KESETARAAN
Johar Arifin (Autor:in)
2017
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Penelitian ini bertujuan untuk menjawa pertanyaan, apakah ada relevansi konsep kesetaraan gender dengan tingginya angka cerai gugat di PA Pekanbaru? Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang dituangkan dalam bentuk kualitatif dengan menggunak , Religion (General) , BL1-50 , Women. Feminism , HQ1101-2030.7
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Mekanisme Tindak Tutur Imperatif pada Sidang Gugatan Cerai di Pengadilan Agama Kota Sukabumi
DOAJ | 2023
|PEMAHAMAN GENDER DAN TINGGINYA ANGKA CERAI GUGAT DI PENGADILAN AGAMA SAMARINDA
DOAJ | 2017
|Tinjauan Yuridis Faktor Penyebab Cerai Gugat Di Pengadilan Agama Kelas II Kota Solok Tahun 2017
DOAJ | 2018
|