Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
Pengembangan Sisi Udara Bandar Udara Nunukan sebagai Bandar Udara untuk Pertahanan Nasional
Nunukan airport is one of the pioneer airports in the border region. Aside from being a pioneer airports, this airport has important role for the defense and security interests of the territory of the Republic Of Indonesia. The purpose of this research is to analyze the readiness of the airport airside facilities as defense side of the border area. The method used in this study is quantitative by comparing the calculation with facilities available as needed. From the calculation showed that runway needed for the Hercules C-1300 B is 1.455 m and Hercules C-1300 H 30 is 1.862m. Airport organizers need to increase the velue of the runway PCN from 12 / F/ C / T to 37 / F / C / Y / T with surface thickness is 10 cm layer of pavement, base course 18 cm, 41 cm and subbase course. Bandar Udara Nunukan merupakan salah satu bandar udara perintis di wilayah perbatasan. Selain sebagai bandar udara perintis, Bandar udara Nunukan sekaligus sebagai bandar udara perbatasan yang mempunyai nilai strategis untuk kepentingan pertahanan dan keamanan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tujuan dari kajian ini adalah untuk menganalisa kesiapan fasilitas Sisi udara Bandar Udara Nunukan sebagai bandar udara pertahanan diwilayah perbatasan. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah kuantitatif dengan membandingkan antara fasilitas yang tersedia dengan hasil perhitungan sesuai dengan kebutuhan. Dari perhitungan didapatkan hasil bahwa penjang landas pacu yang dibutuhkan untuk pesawat Hercules C-1300 H 30 adalah 1.455 m dan Hercules C-1300 H 30 adalah 1.862 m. Penyelenggara bandar udara perlu juga melakukan peningkatan nilai PCN landas pacu dari 12/F/C/Y/T menjadi 37/F/C/Y/T dengan tebal lapisan perkerasan surface 10 cm, base course 18 cm, dan subbase course 41 Cm.
Pengembangan Sisi Udara Bandar Udara Nunukan sebagai Bandar Udara untuk Pertahanan Nasional
Nunukan airport is one of the pioneer airports in the border region. Aside from being a pioneer airports, this airport has important role for the defense and security interests of the territory of the Republic Of Indonesia. The purpose of this research is to analyze the readiness of the airport airside facilities as defense side of the border area. The method used in this study is quantitative by comparing the calculation with facilities available as needed. From the calculation showed that runway needed for the Hercules C-1300 B is 1.455 m and Hercules C-1300 H 30 is 1.862m. Airport organizers need to increase the velue of the runway PCN from 12 / F/ C / T to 37 / F / C / Y / T with surface thickness is 10 cm layer of pavement, base course 18 cm, 41 cm and subbase course. Bandar Udara Nunukan merupakan salah satu bandar udara perintis di wilayah perbatasan. Selain sebagai bandar udara perintis, Bandar udara Nunukan sekaligus sebagai bandar udara perbatasan yang mempunyai nilai strategis untuk kepentingan pertahanan dan keamanan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tujuan dari kajian ini adalah untuk menganalisa kesiapan fasilitas Sisi udara Bandar Udara Nunukan sebagai bandar udara pertahanan diwilayah perbatasan. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah kuantitatif dengan membandingkan antara fasilitas yang tersedia dengan hasil perhitungan sesuai dengan kebutuhan. Dari perhitungan didapatkan hasil bahwa penjang landas pacu yang dibutuhkan untuk pesawat Hercules C-1300 H 30 adalah 1.455 m dan Hercules C-1300 H 30 adalah 1.862 m. Penyelenggara bandar udara perlu juga melakukan peningkatan nilai PCN landas pacu dari 12/F/C/Y/T menjadi 37/F/C/Y/T dengan tebal lapisan perkerasan surface 10 cm, base course 18 cm, dan subbase course 41 Cm.
Pengembangan Sisi Udara Bandar Udara Nunukan sebagai Bandar Udara untuk Pertahanan Nasional
Ali Murtadho (Autor:in)
2014
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Evaluasi Fasilitas Sisi Darat Bandara Sultan Thaha Jambi Sebagai Bandar Udara Internasional
DOAJ | 2011
|DOAJ | 2019
|