Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
PENGARUH FASILITAS SOSIAL TERHADAP KENYAMANAN INTERAKSI SOSIAL PENGHUNI PERUMAHAN DI KELURAHAN SUNGAI JAWI LUAR PONTIANAK
Perumahan merupakan kebutuhan dasar manusia yang merupakan tempat berlindung dan berisirahat sekaligus menjadi tempat bagi penghuninya melakukan aktivitas dan berinteraksi sosial. Kenyamanan berinteraksi sosial dalam lingkungan hunian merupakan tuntutan dasar yang harus dipenuhi oleh para pengembang perumahan baik pengembang swasta maupun pemerintah. Tulisan ini merupakan hasil penelitian tentang pengaruh fasilitas sosial terhadap kenyamanan sosial penghuni pada perumahan di wilayah Kelurahan Sungai Jawi Luar Pontianak. Analisis penelitian ini menggunakan tiga variabel yaitu standarisasi fasilitas sosial, persepsi masyarakat, dan kenyamanan interaksi sosial. Fasilitas sosial adalah fasilitas yang dibutuhkan masyarakat dalam lingkungan pemukiman yang meliputi fasilitas pendidikan, kesehatan, perbelanjaan dan niaga, peribadatan, rekreasi dan kebudayaan, olahraga dan lapangan terbuka dan pemakaman umum. Untuk mengetahui persepsi masyarakat, dilakukan analisis melalui kuesioner yang terdiri dari beberapa pertanyaan (ekonomi, fisik lingkungan, jenis kegiatan sosial, intensitas kegiatan sosial, tingkat interaksi sosial, alokasi waktu interaksi sosial,tanggung jawab sosial). Sementara itu, untuk mengukur tingkat kenyamanan interaksi sosial, digunakan 3 indikator yaitu kontak sosial antara individu dengan individu (I-I), kontak sosial antara individu dengan kelompok (I-K), dan kontak sosial antara kelompok dengan kelompok (K-K). Housing is a basic needs for human which is a shelter and a place for the residents to do activities and social interaction. Convenience to interact socially in a residential environment is the basic demands to be met by housing developers both private and public (government developers). This paper as result of the research on the influence of social amenities for the social comfort of the occupants in the housing settlement in the urban village area of Sungai Jawi Luar city of Pontianak. The analysis of this study covers three variables observations, namely the standardization of social facilities, public perception, comfortability to do social interaction. Social facilities are needed by the community in residential neighborhoods that include all facilities of education, health, shopping and commerce, worship, recreation and culture, sport and the open space and public cemetery. To determine public perception, the analysis is done through a questionnaire that consisted of several questions (economic, physical, environmental, type of social activity, intensity of social activities, the level of social interaction, allocation of time for social interaction, social responsibility). Meanwhile, to measure the comfort level of social interaction, used three indicators, namely social contact between individuals (I-I), social contact between individuals and group (I-K), and social contact between group with group (K-K). REFERENCES Badan Standarisasi Nasional. 2004. SNI 03-6981-2004 Tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan Tidak Bersusun di Daerah Perkotaan. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta Badan Standarisasi Nasional. 1989. SNI 03-1733-1989 Tentang Tata Cara Perencanaan Kawasan Perumahan Kota. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat. 2010. Kalbar Dalam Angka 2010. Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat. Pontianak Badan Pusat Statistik Kota Pontianak. 2010. Hasil Sensus Penduduk Kota Pontianak 2010: angka sementara. Badan Pusat Statistik Kota Pontianak. Pontianak Departemen Pekerjaan Umum. 1987. Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota. Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum. Jakarta. Kementerian Hukum dan HAM. 1992. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman. Kementerian Hukum dan HAM. Jakarta Kementerian Dalam Negeri. 1987. Permendagri No 1 Penyerahan Prasarana Lingkungan, Utilitas Umum, dan Fasilitas Sosial. Kementerian Dalam Negeri. Jakarta Nasution, Ryan Parlindungan. 2010. Interaksi Sosial Warga Komplek Perumahan (Studi Deskriptif di Perumahan Bukit Johor Mas, Kelurahan Pangkalan Mashyur Kecamatan Medan Johor). Universitas Sumatra Utara. Medan Suparno, Sastra M.; Endy Marlina. 2007. Perencanaan dan Pengembangan Perumahan. Andi. Yogyakarta
PENGARUH FASILITAS SOSIAL TERHADAP KENYAMANAN INTERAKSI SOSIAL PENGHUNI PERUMAHAN DI KELURAHAN SUNGAI JAWI LUAR PONTIANAK
Perumahan merupakan kebutuhan dasar manusia yang merupakan tempat berlindung dan berisirahat sekaligus menjadi tempat bagi penghuninya melakukan aktivitas dan berinteraksi sosial. Kenyamanan berinteraksi sosial dalam lingkungan hunian merupakan tuntutan dasar yang harus dipenuhi oleh para pengembang perumahan baik pengembang swasta maupun pemerintah. Tulisan ini merupakan hasil penelitian tentang pengaruh fasilitas sosial terhadap kenyamanan sosial penghuni pada perumahan di wilayah Kelurahan Sungai Jawi Luar Pontianak. Analisis penelitian ini menggunakan tiga variabel yaitu standarisasi fasilitas sosial, persepsi masyarakat, dan kenyamanan interaksi sosial. Fasilitas sosial adalah fasilitas yang dibutuhkan masyarakat dalam lingkungan pemukiman yang meliputi fasilitas pendidikan, kesehatan, perbelanjaan dan niaga, peribadatan, rekreasi dan kebudayaan, olahraga dan lapangan terbuka dan pemakaman umum. Untuk mengetahui persepsi masyarakat, dilakukan analisis melalui kuesioner yang terdiri dari beberapa pertanyaan (ekonomi, fisik lingkungan, jenis kegiatan sosial, intensitas kegiatan sosial, tingkat interaksi sosial, alokasi waktu interaksi sosial,tanggung jawab sosial). Sementara itu, untuk mengukur tingkat kenyamanan interaksi sosial, digunakan 3 indikator yaitu kontak sosial antara individu dengan individu (I-I), kontak sosial antara individu dengan kelompok (I-K), dan kontak sosial antara kelompok dengan kelompok (K-K). Housing is a basic needs for human which is a shelter and a place for the residents to do activities and social interaction. Convenience to interact socially in a residential environment is the basic demands to be met by housing developers both private and public (government developers). This paper as result of the research on the influence of social amenities for the social comfort of the occupants in the housing settlement in the urban village area of Sungai Jawi Luar city of Pontianak. The analysis of this study covers three variables observations, namely the standardization of social facilities, public perception, comfortability to do social interaction. Social facilities are needed by the community in residential neighborhoods that include all facilities of education, health, shopping and commerce, worship, recreation and culture, sport and the open space and public cemetery. To determine public perception, the analysis is done through a questionnaire that consisted of several questions (economic, physical, environmental, type of social activity, intensity of social activities, the level of social interaction, allocation of time for social interaction, social responsibility). Meanwhile, to measure the comfort level of social interaction, used three indicators, namely social contact between individuals (I-I), social contact between individuals and group (I-K), and social contact between group with group (K-K). REFERENCES Badan Standarisasi Nasional. 2004. SNI 03-6981-2004 Tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan Tidak Bersusun di Daerah Perkotaan. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta Badan Standarisasi Nasional. 1989. SNI 03-1733-1989 Tentang Tata Cara Perencanaan Kawasan Perumahan Kota. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat. 2010. Kalbar Dalam Angka 2010. Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat. Pontianak Badan Pusat Statistik Kota Pontianak. 2010. Hasil Sensus Penduduk Kota Pontianak 2010: angka sementara. Badan Pusat Statistik Kota Pontianak. Pontianak Departemen Pekerjaan Umum. 1987. Petunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Kota. Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum. Jakarta. Kementerian Hukum dan HAM. 1992. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman. Kementerian Hukum dan HAM. Jakarta Kementerian Dalam Negeri. 1987. Permendagri No 1 Penyerahan Prasarana Lingkungan, Utilitas Umum, dan Fasilitas Sosial. Kementerian Dalam Negeri. Jakarta Nasution, Ryan Parlindungan. 2010. Interaksi Sosial Warga Komplek Perumahan (Studi Deskriptif di Perumahan Bukit Johor Mas, Kelurahan Pangkalan Mashyur Kecamatan Medan Johor). Universitas Sumatra Utara. Medan Suparno, Sastra M.; Endy Marlina. 2007. Perencanaan dan Pengembangan Perumahan. Andi. Yogyakarta
PENGARUH FASILITAS SOSIAL TERHADAP KENYAMANAN INTERAKSI SOSIAL PENGHUNI PERUMAHAN DI KELURAHAN SUNGAI JAWI LUAR PONTIANAK
Jawas Dwijo Putro (Autor:in) / Dyah Listyo Purwaningsih (Autor:in)
2014
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Pengaruh Ukuran Neighborhood pada Kohesi Sosial Penghuni di Perumahan Berpagar
DOAJ | 2024
|PENGARUH KONDISI PERUMAHAN TERHADAP KEPUASAN PENGHUNI DI PERUMAHAN GRAND TEMBALANG REGENCY SEMARANG
DOAJ | 2017
|PENGARUH KONDISI PERUMAHAN TERHADAP KEPUASAN PENGHUNI DI PERUMAHAN GRAND TEMBALANG REGENCY SEMARANG
BASE | 2017
|DOAJ | 2016
|BASE | 2013
|