Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
DISAIN TEKNOLOGI SURYA SEBAGAI "FORM-GIVER" PADA ARSITEKTUR Implementasi Bangunan Perumahan di Indonesia
As a country lies within the equatorial belt, Indonesia receives abundant incoming solar radiation (insolation) throughout the year. Although the climate has high humidity due to its existence as archipelagowith high vapour content of the atmosphere, the radiation reaching the building (direct or diffuse but strong) enables its widespread use for cooling and heating of the building (in some places) as well as domestic water heating. The potency is not only as a energy source, but also as an opportunity to introduce the sun as a dominant element in our lives. The sun provides sunshine as well as solar energy. Dwellings which are responsive to both with the use of solar energy to cool and heat can lead to a generation of buildings/dwellings in harmony with their environment and their occupants, and at the same time to terminate an era of energy waste. This paper presents solar design determinants influencing architectural design to form a new architectural style called "solar architecture". Abstract in Bahasa Indonesia : Sebagai suatu negara yang terletak disabuk khatulistiwa, Indonesia menerima radiasi matahari yang melimpah sepanjang tahun. Meskipun iklimnya mempunyai kelembaban tinggi yang disebabkan karena letaknya sebagai negara kepulauan dengan kandungan uap air tinggi di atmosfernya, radiasi langsung maupun diffus yang diterima pada bangunan memungkinkan penggunaannya untuk pendinginan/pemanasan ruang maupun penyediaan air panas domestik. Potensi matahari disini tidak hanya sebagai sumber energi, tetapi juga suatu kesempatan untuk menghadirkan matahari sebagai elemen dominan dalam kehidupan kita. Matahari menyediakan penerangan alami dan energi panas. Bangunan yang dapat merespons keduanya dan memanfaatkannya untuk pendinginan maupun pemanasan ruang dapat menuntun kesuatu generasi bangunan/perumahan yang selaras dengan lingkungan dan penghuninya, dan pada saat yang sama mengakhiri suatu era pemborosan energi. Paper ini mengemukakan faktor faktor penentu disain sistem surya yang mempengaruhi disain arsitektur yang akan membentuk suatu langgam arsitektur baru yang dinamakan "arsitektur surya". Kata kunci: Disain Teknologi Surya, Arsitektur Surya.
DISAIN TEKNOLOGI SURYA SEBAGAI "FORM-GIVER" PADA ARSITEKTUR Implementasi Bangunan Perumahan di Indonesia
As a country lies within the equatorial belt, Indonesia receives abundant incoming solar radiation (insolation) throughout the year. Although the climate has high humidity due to its existence as archipelagowith high vapour content of the atmosphere, the radiation reaching the building (direct or diffuse but strong) enables its widespread use for cooling and heating of the building (in some places) as well as domestic water heating. The potency is not only as a energy source, but also as an opportunity to introduce the sun as a dominant element in our lives. The sun provides sunshine as well as solar energy. Dwellings which are responsive to both with the use of solar energy to cool and heat can lead to a generation of buildings/dwellings in harmony with their environment and their occupants, and at the same time to terminate an era of energy waste. This paper presents solar design determinants influencing architectural design to form a new architectural style called "solar architecture". Abstract in Bahasa Indonesia : Sebagai suatu negara yang terletak disabuk khatulistiwa, Indonesia menerima radiasi matahari yang melimpah sepanjang tahun. Meskipun iklimnya mempunyai kelembaban tinggi yang disebabkan karena letaknya sebagai negara kepulauan dengan kandungan uap air tinggi di atmosfernya, radiasi langsung maupun diffus yang diterima pada bangunan memungkinkan penggunaannya untuk pendinginan/pemanasan ruang maupun penyediaan air panas domestik. Potensi matahari disini tidak hanya sebagai sumber energi, tetapi juga suatu kesempatan untuk menghadirkan matahari sebagai elemen dominan dalam kehidupan kita. Matahari menyediakan penerangan alami dan energi panas. Bangunan yang dapat merespons keduanya dan memanfaatkannya untuk pendinginan maupun pemanasan ruang dapat menuntun kesuatu generasi bangunan/perumahan yang selaras dengan lingkungan dan penghuninya, dan pada saat yang sama mengakhiri suatu era pemborosan energi. Paper ini mengemukakan faktor faktor penentu disain sistem surya yang mempengaruhi disain arsitektur yang akan membentuk suatu langgam arsitektur baru yang dinamakan "arsitektur surya". Kata kunci: Disain Teknologi Surya, Arsitektur Surya.
DISAIN TEKNOLOGI SURYA SEBAGAI "FORM-GIVER" PADA ARSITEKTUR Implementasi Bangunan Perumahan di Indonesia
Jimmy Priatman (Autor:in)
2001
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
STRATEGI APLIKASI SEL SURYA (PHOTOVOLTAIC CELLS) PADA PERUMAHAN DAN BANGUNAN KOMERSIAL
DOAJ | 2000
|Konsep Arsitektur Surya Pasif pada Bangunan Masjid Raja Haji Fisabilillah di Malaysia
BASE | 2021
|IMPLEMENTASI KEBIJAKAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN PADA DINAS PENATAAN RUANG DAN PERUMAHAN KOTA PALU
BASE | 2015
|