Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
EPISTEMOLOGI DAN TENDENSI PENAFSIRAN DALAM TAFSIR MELAYU-JAWI: STUDI TAFSIR Q.S. AL-FA>TIH}AH DALAM TARJUMA>N AL-MUSTAFI>D KARYA ABDUL RAUF AL-SINGKILI DAN TAFSIR NU>R AL-IH}SA>N KARYA SAID BIN UMAR AL-KEDAH
Adagium perbedaan domisili, generasi dan latarbelakang keilmuan akan berpengaruh dalam penafsiran yang dilakukan. Demikian juga Al-Singkili dan Said b. Umar adalah dua mufasir berbeda dari segi domisili dan generasi. Oleh karena itu, penting untuk mengkaji bagaimana penafsiran keduanya terhadap QS. Al-Fa>tih}ah. Penelitian ini adalah jenis kepustakaan dengan fokus studi mengungkap kecenderungan penafsiran dan epistemologi tafsir atas QS. Al-Fa>tih}ah. Kesimpulan artikel ini adalah: Pertama, kecenderungan Penafsiran Al-Singkili cenderung menafasirkan secara literal-tekstual dan bertendensi pada qiraat. Sedangkan Said b. Umar cenderung literal-semi kontekstual dan bertendensi pada tasawuf. Kedua, Epsitemologi Tafsir, Al-Singkili menggunakan sumber Qiraat dan menggunakan metode tafsir tekstual, sedangkan Said b. Umar mengguanakan ra’yi, dengan model tafsir tekstual. Kemudian aspek validitas tafsir, tafsir Tarjuma>n Al-Mustafi>d dan Nu>r al-Ih}sa>n cukup berkontribusi dalam pengembangan pengetahuan Islam di ruang kesultanan Aceh dan Kedah.
EPISTEMOLOGI DAN TENDENSI PENAFSIRAN DALAM TAFSIR MELAYU-JAWI: STUDI TAFSIR Q.S. AL-FA>TIH}AH DALAM TARJUMA>N AL-MUSTAFI>D KARYA ABDUL RAUF AL-SINGKILI DAN TAFSIR NU>R AL-IH}SA>N KARYA SAID BIN UMAR AL-KEDAH
Adagium perbedaan domisili, generasi dan latarbelakang keilmuan akan berpengaruh dalam penafsiran yang dilakukan. Demikian juga Al-Singkili dan Said b. Umar adalah dua mufasir berbeda dari segi domisili dan generasi. Oleh karena itu, penting untuk mengkaji bagaimana penafsiran keduanya terhadap QS. Al-Fa>tih}ah. Penelitian ini adalah jenis kepustakaan dengan fokus studi mengungkap kecenderungan penafsiran dan epistemologi tafsir atas QS. Al-Fa>tih}ah. Kesimpulan artikel ini adalah: Pertama, kecenderungan Penafsiran Al-Singkili cenderung menafasirkan secara literal-tekstual dan bertendensi pada qiraat. Sedangkan Said b. Umar cenderung literal-semi kontekstual dan bertendensi pada tasawuf. Kedua, Epsitemologi Tafsir, Al-Singkili menggunakan sumber Qiraat dan menggunakan metode tafsir tekstual, sedangkan Said b. Umar mengguanakan ra’yi, dengan model tafsir tekstual. Kemudian aspek validitas tafsir, tafsir Tarjuma>n Al-Mustafi>d dan Nu>r al-Ih}sa>n cukup berkontribusi dalam pengembangan pengetahuan Islam di ruang kesultanan Aceh dan Kedah.
EPISTEMOLOGI DAN TENDENSI PENAFSIRAN DALAM TAFSIR MELAYU-JAWI: STUDI TAFSIR Q.S. AL-FA>TIH}AH DALAM TARJUMA>N AL-MUSTAFI>D KARYA ABDUL RAUF AL-SINGKILI DAN TAFSIR NU>R AL-IH}SA>N KARYA SAID BIN UMAR AL-KEDAH
Wendi Parwanto (Autor:in)
2023
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Pemikiran Tafsir Harun Nasution (Studi tentang Pola Penafsiran Al-Qur’an dalam Karya Tulis)
DOAJ | 2012
|TAFSIR MELAYU: MENGENAL TAFSIR NŪR AL-IHSĀN KARYA SYEKH MUHAMMAD SA’ĪD AL-QADHĪ
DOAJ | 2018
|