Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
Bioetanol Limbah Kulit Durian Dengan Metode Sakarifikasi dan Liquifikasi
Limbah kulit durian dapat dianggap sebagai bahan baku utama untuk fermentasi lanjut dalam pembuatan bioetanol, yang memiliki aplikasi lebih luas sebagai bahan bakar terbarukan, baik dalam industri dan masyarakat pedesaandi negara-negaraberkembang. Penelitian ini bertujuan mempelajari proses produksi bioetanol yang dihasilkan dari limbah kulit durian dan dengan melihat proses sakarifikasi yang tepat pada limbah kulit durian menjadi pilihan bahan baku yang tepat untuk fermentasi lanjut sebagai penghasil bioetanol yang baik. Penelitian dilakukanfermentasi limbah kulit durian selama 48 jam. Enzim α-amilase dan glukoamilase digunakan pada proses sakarifikasi dan liquifikasi untuk menghasilkan bioetanol. Hasil penelitian menunjukkan pH 4.5 merupakan pH fermentasi sampel limbah kulit durian yang memiliki persentase maksimum produksi bioetanol. pH 4,5 menunjukkan kadar etanol tertinggi dalam air yaitu sebesar 16,69%. Kemurnian bioetanol dianalisis menggunakan GC-MS.Puncak kromatogram tertinggi berada pada area 96,99% dimenit ke 2,163 terdeteksi pada puncak pertama adalah bioetanol. Diikuti puncak kedua asam asetat 3,01% menit ke 13,279. Diatas kemurnian bioetanol yang dapat digunakan untuk bahan bakar yaitu 95%. Dari hasil penelitian bahwa bioetanol dari limbah kulit durian sangat baik digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang bersumber dari tumbuhan, disamping bersifat terbarukan juga ramah lingkungan untuk kendaraan bermotor.
Bioetanol Limbah Kulit Durian Dengan Metode Sakarifikasi dan Liquifikasi
Limbah kulit durian dapat dianggap sebagai bahan baku utama untuk fermentasi lanjut dalam pembuatan bioetanol, yang memiliki aplikasi lebih luas sebagai bahan bakar terbarukan, baik dalam industri dan masyarakat pedesaandi negara-negaraberkembang. Penelitian ini bertujuan mempelajari proses produksi bioetanol yang dihasilkan dari limbah kulit durian dan dengan melihat proses sakarifikasi yang tepat pada limbah kulit durian menjadi pilihan bahan baku yang tepat untuk fermentasi lanjut sebagai penghasil bioetanol yang baik. Penelitian dilakukanfermentasi limbah kulit durian selama 48 jam. Enzim α-amilase dan glukoamilase digunakan pada proses sakarifikasi dan liquifikasi untuk menghasilkan bioetanol. Hasil penelitian menunjukkan pH 4.5 merupakan pH fermentasi sampel limbah kulit durian yang memiliki persentase maksimum produksi bioetanol. pH 4,5 menunjukkan kadar etanol tertinggi dalam air yaitu sebesar 16,69%. Kemurnian bioetanol dianalisis menggunakan GC-MS.Puncak kromatogram tertinggi berada pada area 96,99% dimenit ke 2,163 terdeteksi pada puncak pertama adalah bioetanol. Diikuti puncak kedua asam asetat 3,01% menit ke 13,279. Diatas kemurnian bioetanol yang dapat digunakan untuk bahan bakar yaitu 95%. Dari hasil penelitian bahwa bioetanol dari limbah kulit durian sangat baik digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang bersumber dari tumbuhan, disamping bersifat terbarukan juga ramah lingkungan untuk kendaraan bermotor.
Bioetanol Limbah Kulit Durian Dengan Metode Sakarifikasi dan Liquifikasi
Irhamni Irhamni (Autor:in)
2017
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Fermentasi Limbah Kulit Durian Menjadi Cuka Organik Dengan Menggunakan Acetobacter aceti
DOAJ | 2019
|BASE | 2015
|PENGOLAHAN LIMBAH KULIT DURIAN DI WILAYAH GUNUNGPATI MENJADI BIOPESTISIDA YANG RAMAH LINGKUNGAN
BASE | 2018
|PEMBUATAN BRIKET BIOARANG DARI KULIT DURIAN DENGAN MENGGUNAKAN PEREKAT TEPUNG TAPIOKA
DOAJ | 2023
|KARAKTERISASI PLASTIK BIODEGRADABLE DARI PATI LIMBAH KULIT PISANG MULI DENGAN PLASTICIZER SORBITOL
DOAJ | 2020
|