Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
Networking Institutionalism oleh Kaukus Perempuan Parlemen Lampung dalam Mengoptimalkan Kebijakan Gender
Keterwakilan perempuan di parlemen masih jauh dari kuota yang sudah di tentukan dalam kebijakan yaitu 30% sehingga peran dari perempuan di parlemen masih kurang maksimal dalam memperjuangkan kesetaraan yang pro gender. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dengan jumlah informan sebanyak 11 informan dengan rincian 2 dari pengurus Kaukus Perempuan Parlemen Lampung, 6 dari aparatur pemerintah yang ada di Provinsi Lampung dan 1 berasal dari pengamat kebijakan publik. Hasil yang diperoleh yaitu Kaukus Perempuan Parlemen di Lampung melakukan sinergisitas dengan berbagai instansi pemerintahan di Provinsi Lampung yakni Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Komisi Pemilihan Umum (KPU), kerja sama juga dilakukan dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Damar, Media Massa dan organisasi kemasyarakatan lain yang pro dengan kesetaraan gender, tujuannya untuk pengelolaan anggaran dan pelaksanaan program kerja yaitu mengoptimalkan kebijakan yang berpihak pada kesetaraan gender, namun dari hasil penelitian Kaukus Perempuan Parlemen Lampung belum bisa menjalankan perannya dengan maksimal hal itu disebabkan kurangnya koordinasi dan pertemuan antar pengurus Kaukus Perempuan Parlemen Lampung sehingga kebijakan yang berpihak pada gender juga belum bisa dijalankan dengan maksimal. 5 aspek pada teori jaringan kelembagaan (networking institutionalism) diketahui bahwa aspek keorganisasian belum optimal dikarenakan masih adanya kendala secara internal yaitu kurang intensifnya koordinasi yang dibangun antar pengurus Kaukus Perempuan Parlemen Lampung.
Networking Institutionalism oleh Kaukus Perempuan Parlemen Lampung dalam Mengoptimalkan Kebijakan Gender
Keterwakilan perempuan di parlemen masih jauh dari kuota yang sudah di tentukan dalam kebijakan yaitu 30% sehingga peran dari perempuan di parlemen masih kurang maksimal dalam memperjuangkan kesetaraan yang pro gender. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dengan jumlah informan sebanyak 11 informan dengan rincian 2 dari pengurus Kaukus Perempuan Parlemen Lampung, 6 dari aparatur pemerintah yang ada di Provinsi Lampung dan 1 berasal dari pengamat kebijakan publik. Hasil yang diperoleh yaitu Kaukus Perempuan Parlemen di Lampung melakukan sinergisitas dengan berbagai instansi pemerintahan di Provinsi Lampung yakni Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Komisi Pemilihan Umum (KPU), kerja sama juga dilakukan dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Damar, Media Massa dan organisasi kemasyarakatan lain yang pro dengan kesetaraan gender, tujuannya untuk pengelolaan anggaran dan pelaksanaan program kerja yaitu mengoptimalkan kebijakan yang berpihak pada kesetaraan gender, namun dari hasil penelitian Kaukus Perempuan Parlemen Lampung belum bisa menjalankan perannya dengan maksimal hal itu disebabkan kurangnya koordinasi dan pertemuan antar pengurus Kaukus Perempuan Parlemen Lampung sehingga kebijakan yang berpihak pada gender juga belum bisa dijalankan dengan maksimal. 5 aspek pada teori jaringan kelembagaan (networking institutionalism) diketahui bahwa aspek keorganisasian belum optimal dikarenakan masih adanya kendala secara internal yaitu kurang intensifnya koordinasi yang dibangun antar pengurus Kaukus Perempuan Parlemen Lampung.
Networking Institutionalism oleh Kaukus Perempuan Parlemen Lampung dalam Mengoptimalkan Kebijakan Gender
Robi Cahyadi Kurniawan (Autor:in) / Khairunnisa Maulida (Autor:in) / Hertanto Hertanto (Autor:in)
2021
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
DOAJ | 2021
|Analisis Kebijakan Resettlement Dalam Penanggulangan Bencana Alam Di Lampung Selatan
DOAJ | 2021
|Penegakan Nilai-Nilai CEDAW dalam Kebijakan Taliban Terhadap Perempuan Afghanistan Tahun 2021-2023
DOAJ | 2024
|