Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
Pemanfaatan Kulit Buah Kakao Menjadi Briket Arang Menggunakan Kanji Sebagai Perekat
Biobriket merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang berasal dari biomassa. Biomassa yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit kakao. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan kulit kakao sebagai bahan bakar alternatif dan juga mengetahui ukuran serbuk dan lama pengeringan biobriket yang terbaik dengan standar mutu indonesia (SNI 01-6235-2000). Karakteristik biobriket diketahui dengan melakukan pengujian karakteristik kadar air, kadar abu, nilai kalor, zat terbang, dan karbon terikat. Bahan-bahan yang digunakan adalah kulit kakao ditambahkan perekat kanji. Proses pembuatan biobriket diawali dengan penjemuran bahan, dihaluskan, diayak masing-masing bahan dengan variasi ukuran 60 mesh, 80 mesh, dan 100 mesh. Pembriketan dilakukan dengan menggunakan cetakan silinder dengan tekanan manual yang selanjutnya biobriket dijemur hingga kering dengan variasi 2 hari dan 3 hari dan diuji karakteristiknya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran serbuk dan lama pengeringan biobriket dari kulit kakao memberikan pengaruh terhadap karakteristik biobriket. Karakteristik biobriket terbaik diperoleh dari biobriket ukuran serbuk 100 mesh dan lama pengeringan 3 hari, kadar air sebesar 1,288%, kadar abu sebesar 0,922%, zat terbang sebesar 0,046%, nilai kalor sebesar 1905,624 kal/gram, dan karbon terikat 2,256%. Karakteristik biobriket yang memenuhi standar briket SNI 01-6235-2000 adalah nilai kadar air (8%).
Pemanfaatan Kulit Buah Kakao Menjadi Briket Arang Menggunakan Kanji Sebagai Perekat
Biobriket merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang berasal dari biomassa. Biomassa yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit kakao. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan kulit kakao sebagai bahan bakar alternatif dan juga mengetahui ukuran serbuk dan lama pengeringan biobriket yang terbaik dengan standar mutu indonesia (SNI 01-6235-2000). Karakteristik biobriket diketahui dengan melakukan pengujian karakteristik kadar air, kadar abu, nilai kalor, zat terbang, dan karbon terikat. Bahan-bahan yang digunakan adalah kulit kakao ditambahkan perekat kanji. Proses pembuatan biobriket diawali dengan penjemuran bahan, dihaluskan, diayak masing-masing bahan dengan variasi ukuran 60 mesh, 80 mesh, dan 100 mesh. Pembriketan dilakukan dengan menggunakan cetakan silinder dengan tekanan manual yang selanjutnya biobriket dijemur hingga kering dengan variasi 2 hari dan 3 hari dan diuji karakteristiknya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran serbuk dan lama pengeringan biobriket dari kulit kakao memberikan pengaruh terhadap karakteristik biobriket. Karakteristik biobriket terbaik diperoleh dari biobriket ukuran serbuk 100 mesh dan lama pengeringan 3 hari, kadar air sebesar 1,288%, kadar abu sebesar 0,922%, zat terbang sebesar 0,046%, nilai kalor sebesar 1905,624 kal/gram, dan karbon terikat 2,256%. Karakteristik biobriket yang memenuhi standar briket SNI 01-6235-2000 adalah nilai kadar air (8%).
Pemanfaatan Kulit Buah Kakao Menjadi Briket Arang Menggunakan Kanji Sebagai Perekat
Muzakir MT (Autor:in)
2017
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
PEMANFAATAN CANGKANG SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKU BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN PEREKAT TEPUNG KANJI
DOAJ | 2023
|PEMANFAATAN LIMBAH AMPAS TEBU UNTUK PEMBUATAN ARANG BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN PEREKAT LEM K
DOAJ | 2023
|DOAJ | 2018
|Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Briket Arang
BASE | 2019
|