Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
ESTIMASI SISA NASI KONSUMEN DI BEBERAPA JENIS RUMAH MAKAN DI KOTA BOGOR
ABSTRACT
This study aimed to estimate waste of cooked rice not consumed by customer at various restaurants in Bogor. Cross sectional study design was implemented in this study. The number of subjects were 279 consumers from 32 restaurants. Food weighing method was used to measure cooked rice waste and the weight was then converted into rice weight using a conversion factor. The calculations show that rice loss from sunda restaurant was the highest with an average of 4.7 g/capita/day of rice equivalent, while the smallest in padang restaurant with the average of 2.5 g/capita/day of rice equivalent. For java and warung tenda restaurant were equal to 3.6 g/capita/day of rice equivalent and 4.2 g/capita/day of rice equivalent. Respectively loss of nutrients per meal from sunda restaurant was equal to 8.3 kcal/capita (0.4% of energy RDA), 0.1 g/capita (0.2% of the protein RDA). While the loss of nutrients from padang restaurant was as much as 4.5 kcal/capita (0.2% of energy RDA), 0.05 g/capita (0.1% of the protein RDA). Loss of nutrients from java restaurant was 6.3 kcal/capita (0.3% of energy RDA), 0.07 g/capita (0.1% of the protein RDA). For warung tenda, loss of nutrients was 7.5 kcal/capita (0.4% of energy RDA), 0.09 g/capita (0.2% of the protein RDA). It seems that the loss of the waste of the rice on sunda restaurant by serving in a bakul, has not been able to reduce of rice waste.
Keywords: cooked rice, restaurant, waste consumption
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi sisa nasi yang tidak terkonsumsi oleh konsumen di beberapa jenis rumah makan di Kota Bogor. Desain penelitian adalah cross sectional. Objek dalam penelitian ini adalah konsumen di 32 rumah makan. Subjek dalam penelitian sebanyak 279 orang. Data sisa nasi diperoleh dengan metode food weighing. Berat sisa nasi dikonversi ke dalam berat beras dengan menggunakan faktor konversi sehingga beratnya setara dengan berat beras. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa kehilangan sisa nasi terbesar yaitu pada rumah makan sunda dengan rata-rata 4.7 g/kap/hari setara beras. Sedangkan kehilangan sisa nasi konsumen terkecil yaitu di rumah makan padang dengan rata-rata 2.5 g/kap/hari setara beras. Sisa nasi konsumen di rumah makan jawa dan warung tenda yaitu sebesar 3.6 g/kap/hari setara beras dan 4.2 g/kap/hari setara beras. Kehilangan zat energi dari sisa nasi konsumen di rumah makan sunda sebesar 8.3 kkal/kap/kali makan (0.4% terhadap AKE), dan untuk kehilangan zat protein sebesar 0.1 g/kap/kali makan (0.2% terhadap AKP). Sedangkan kehilangan zat energi dari sisa nasi konsumen di rumah makan padang yaitu sebanyak 4.5 kkal/kap/kali makan (0.2% terhadap AKE) dan kehilangan protein sebanyak 0.05 g/kap/kali makan (0.1% terhadap AKP). Kehilangan zat energi dari sisa nasi konsumen di rumah makan jawa yaitu sebesar 6.3 kkal/kap/kali makan (0.3% terhadap AKE) dan kehilangan protein sebanyak 0.07 g/kap/kali makan (0.2% terhadap AKP). Untuk kehilangan zat energi di warung tenda yaitu sebesar 7.5 kkal/kap/kali makan (0.4% terhadap AKE) dan kehilangan protein sebanyak 0.09 g/kap/kali makan (0.2% terhadap AKP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehilangan sisa nasi konsumen di rumah makan sunda dengan cara penyajian nasi dalam bakul nasi belum dapat menekan kehilangan nasi.
Kata kunci: nasi, rumah makan, sisa konsumsi
ESTIMASI SISA NASI KONSUMEN DI BEBERAPA JENIS RUMAH MAKAN DI KOTA BOGOR
ABSTRACT
This study aimed to estimate waste of cooked rice not consumed by customer at various restaurants in Bogor. Cross sectional study design was implemented in this study. The number of subjects were 279 consumers from 32 restaurants. Food weighing method was used to measure cooked rice waste and the weight was then converted into rice weight using a conversion factor. The calculations show that rice loss from sunda restaurant was the highest with an average of 4.7 g/capita/day of rice equivalent, while the smallest in padang restaurant with the average of 2.5 g/capita/day of rice equivalent. For java and warung tenda restaurant were equal to 3.6 g/capita/day of rice equivalent and 4.2 g/capita/day of rice equivalent. Respectively loss of nutrients per meal from sunda restaurant was equal to 8.3 kcal/capita (0.4% of energy RDA), 0.1 g/capita (0.2% of the protein RDA). While the loss of nutrients from padang restaurant was as much as 4.5 kcal/capita (0.2% of energy RDA), 0.05 g/capita (0.1% of the protein RDA). Loss of nutrients from java restaurant was 6.3 kcal/capita (0.3% of energy RDA), 0.07 g/capita (0.1% of the protein RDA). For warung tenda, loss of nutrients was 7.5 kcal/capita (0.4% of energy RDA), 0.09 g/capita (0.2% of the protein RDA). It seems that the loss of the waste of the rice on sunda restaurant by serving in a bakul, has not been able to reduce of rice waste.
Keywords: cooked rice, restaurant, waste consumption
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi sisa nasi yang tidak terkonsumsi oleh konsumen di beberapa jenis rumah makan di Kota Bogor. Desain penelitian adalah cross sectional. Objek dalam penelitian ini adalah konsumen di 32 rumah makan. Subjek dalam penelitian sebanyak 279 orang. Data sisa nasi diperoleh dengan metode food weighing. Berat sisa nasi dikonversi ke dalam berat beras dengan menggunakan faktor konversi sehingga beratnya setara dengan berat beras. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa kehilangan sisa nasi terbesar yaitu pada rumah makan sunda dengan rata-rata 4.7 g/kap/hari setara beras. Sedangkan kehilangan sisa nasi konsumen terkecil yaitu di rumah makan padang dengan rata-rata 2.5 g/kap/hari setara beras. Sisa nasi konsumen di rumah makan jawa dan warung tenda yaitu sebesar 3.6 g/kap/hari setara beras dan 4.2 g/kap/hari setara beras. Kehilangan zat energi dari sisa nasi konsumen di rumah makan sunda sebesar 8.3 kkal/kap/kali makan (0.4% terhadap AKE), dan untuk kehilangan zat protein sebesar 0.1 g/kap/kali makan (0.2% terhadap AKP). Sedangkan kehilangan zat energi dari sisa nasi konsumen di rumah makan padang yaitu sebanyak 4.5 kkal/kap/kali makan (0.2% terhadap AKE) dan kehilangan protein sebanyak 0.05 g/kap/kali makan (0.1% terhadap AKP). Kehilangan zat energi dari sisa nasi konsumen di rumah makan jawa yaitu sebesar 6.3 kkal/kap/kali makan (0.3% terhadap AKE) dan kehilangan protein sebanyak 0.07 g/kap/kali makan (0.2% terhadap AKP). Untuk kehilangan zat energi di warung tenda yaitu sebesar 7.5 kkal/kap/kali makan (0.4% terhadap AKE) dan kehilangan protein sebanyak 0.09 g/kap/kali makan (0.2% terhadap AKP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehilangan sisa nasi konsumen di rumah makan sunda dengan cara penyajian nasi dalam bakul nasi belum dapat menekan kehilangan nasi.
Kata kunci: nasi, rumah makan, sisa konsumsi
ESTIMASI SISA NASI KONSUMEN DI BEBERAPA JENIS RUMAH MAKAN DI KOTA BOGOR
Dini Anriany (Autor:in) / Drajat Martianto (Autor:in)
2013
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
DOAJ | 2007
|Analisis Preferensi Atribut terhadap Keputusan Konsumen Membeli Rumah di Kota Palembang
BASE | 2016
|Jenis implikatur percakapan antara Pramuniaga Mobil Mitsubishi dengan konsumen di Kota Padang
DOAJ | 2019
|BANGUNAN KOLONIAL RUMAH TINGGAL DI KOTA BOGOR DALAM FOTOGRAFI ARSITEKTUR DAN INTERIOR
BASE | 2021
|