Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
Peningkatan Debit Saluran Banjir Sedayu Lawas Dengan Modifikasi Inlet
Bengawan Solo bagian hilir khususnya di daerah Bojonegoro, Lamongan, dan Gresik hampir setiap tahun terjadi banjir, khususnya pada musim hujan. Sebetulnya sudah dilakukan upaya pengendalian banjir, salah satunya berupa saluran pengelak banjir (flood way) dari desa Plangwot sampai Brondong dengan panjang kurang lebih 12,30 km. Tujuan dari bangunan ini adalah untuk mengalirkan sebagian debit banjir di Bengawan Solo langsung ke laut Jawa. Kapasitas flood way direncanakan mampu mengalirkan debit dari Bengawan Solo sebesar 640 m3/s. Dari pengamatan di lapangan banjir ternyatamasih tetap terjadi. Ada beberapa faktor penyebab antara lain: posisi mulut flood way diperkirakan kurang miring ke kanan terhadap arah aliran, pintu pengambilan kurang lebar, alur di beberapa ruas flood way terdapat endapan sedimen, dan kemungkinan adanya pengaruh pasang surut air laut. Untuk mengkaji pembagian debit flood way ini sudah sesuai dengan rencana dan untuk meningkatkan kapasitas ke flood way, maka perlu diadakan modifikasi yang sebelumnya diuji dengan uji model hidraulik fisik. Dari hasil uji model hidraulik fisik, kondisi eksisting ternyata menunjukkan pembagian debit tidak sesuai rencana. Setelah diadakan modifikasi perubahan bentuk mulut flood way serta menambah pelimpah berupa bendung tetap yang berada di sisi kanan dan kiri inlet gate, terjadi penambahan debit masuk ke flood way, sehingga upaya pengendalian banjir menjadi lebih baik.
Peningkatan Debit Saluran Banjir Sedayu Lawas Dengan Modifikasi Inlet
Bengawan Solo bagian hilir khususnya di daerah Bojonegoro, Lamongan, dan Gresik hampir setiap tahun terjadi banjir, khususnya pada musim hujan. Sebetulnya sudah dilakukan upaya pengendalian banjir, salah satunya berupa saluran pengelak banjir (flood way) dari desa Plangwot sampai Brondong dengan panjang kurang lebih 12,30 km. Tujuan dari bangunan ini adalah untuk mengalirkan sebagian debit banjir di Bengawan Solo langsung ke laut Jawa. Kapasitas flood way direncanakan mampu mengalirkan debit dari Bengawan Solo sebesar 640 m3/s. Dari pengamatan di lapangan banjir ternyatamasih tetap terjadi. Ada beberapa faktor penyebab antara lain: posisi mulut flood way diperkirakan kurang miring ke kanan terhadap arah aliran, pintu pengambilan kurang lebar, alur di beberapa ruas flood way terdapat endapan sedimen, dan kemungkinan adanya pengaruh pasang surut air laut. Untuk mengkaji pembagian debit flood way ini sudah sesuai dengan rencana dan untuk meningkatkan kapasitas ke flood way, maka perlu diadakan modifikasi yang sebelumnya diuji dengan uji model hidraulik fisik. Dari hasil uji model hidraulik fisik, kondisi eksisting ternyata menunjukkan pembagian debit tidak sesuai rencana. Setelah diadakan modifikasi perubahan bentuk mulut flood way serta menambah pelimpah berupa bendung tetap yang berada di sisi kanan dan kiri inlet gate, terjadi penambahan debit masuk ke flood way, sehingga upaya pengendalian banjir menjadi lebih baik.
Peningkatan Debit Saluran Banjir Sedayu Lawas Dengan Modifikasi Inlet
Sarwono Sarwono (Autor:in) / Kirno Kirno (Autor:in)
2018
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
DOAJ | 2017
|KAJIAN PENINGKATAN KAPASITAS INLET KANAL BANJIR PELANGWOT - SEDAYULAWAS DI KABUPATEN LAMONGAN
DOAJ | 2017
|INOVASI PENINGKATAN KANDUNGAN GIZI JAJANAN TRADISIONAL KLEPON DENGAN MODIFIKASI BAHAN DAN WARNA
DOAJ | 2017
|Kajian Optimasi Desain Saluran Dalam Rangka Pengendalian Banjir Di Citarum Hulu
DOAJ | 2017
|DOAJ | 2021
|