Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
Kajian Sistim Pengendalian Banjir Wilayah Tengah DKI-Jakarta Terhadap Beban Hidrograf Banjir Akibat Hujan Merata
Sistem Pengendalian Banjir Wilayah Tengah DKI-Jakarta terdiri dari jaringan saluran terbuka, pompa, pintu pengendali dan waduk retensi. Makalah ini menyajikan hasil studi model matematik 1 dimensi mengenai perilaku hidraulis dari sistem pengendalian tersebut diatas terhadap beban banjir rencana yaitu Q100 dan debit banjir yang terjadi pada banjir 2002. Perilaku hidraulis didefinisikan sebagai kombinasi pengoperasian bangunan pengontrol untuk memanfaatkan kapasitas system pengendalian tersebut terhadap beban banjir. Beban banjir diperhitungkan sebagai hidrograf banjir akibat hujan merata yang ditempatkan pada tiap inlet system tersebut. Perilaku hidraulik sistem tata air yang ada diketahui dari hasil pengukuran lapangan dan data sekunder. Hasil kajian menyimpulkan bahwa Kapasitas Sistem pengendalian Banjir Wilayah Tengah Jakarta lebih kecil dari debit banjir Q100 dan hanya hanya mampu melayani beban banjir dari system drainase setempat. Genangan pada beberapa daerah mulai terjadi pada saat debit banjir mencapai besaran Q25 dan meningkat drastis pada saat mendapat limpahan banjir dari hulu.
Kajian Sistim Pengendalian Banjir Wilayah Tengah DKI-Jakarta Terhadap Beban Hidrograf Banjir Akibat Hujan Merata
Sistem Pengendalian Banjir Wilayah Tengah DKI-Jakarta terdiri dari jaringan saluran terbuka, pompa, pintu pengendali dan waduk retensi. Makalah ini menyajikan hasil studi model matematik 1 dimensi mengenai perilaku hidraulis dari sistem pengendalian tersebut diatas terhadap beban banjir rencana yaitu Q100 dan debit banjir yang terjadi pada banjir 2002. Perilaku hidraulis didefinisikan sebagai kombinasi pengoperasian bangunan pengontrol untuk memanfaatkan kapasitas system pengendalian tersebut terhadap beban banjir. Beban banjir diperhitungkan sebagai hidrograf banjir akibat hujan merata yang ditempatkan pada tiap inlet system tersebut. Perilaku hidraulik sistem tata air yang ada diketahui dari hasil pengukuran lapangan dan data sekunder. Hasil kajian menyimpulkan bahwa Kapasitas Sistem pengendalian Banjir Wilayah Tengah Jakarta lebih kecil dari debit banjir Q100 dan hanya hanya mampu melayani beban banjir dari system drainase setempat. Genangan pada beberapa daerah mulai terjadi pada saat debit banjir mencapai besaran Q25 dan meningkat drastis pada saat mendapat limpahan banjir dari hulu.
Kajian Sistim Pengendalian Banjir Wilayah Tengah DKI-Jakarta Terhadap Beban Hidrograf Banjir Akibat Hujan Merata
M. Syahril Badri K (Autor:in) / Dedi Tjahjadi (Autor:in) / Bagus (Autor:in) / Farid (Autor:in)
2007
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
DOAJ | 2007
|DOAJ | 2017
|EVALUASI KEMAMPUAN ALAMI WILAYAH DALAM KONSERVASI AIR DAN PENGENDALIAN BANJIR
BASE | 2011
|