Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
Kesatuan Tema dalam al-Qur’an: Telaah Historis-Metodologis Tafsir Maudhu’iy
Al-Qur’an diyakini sebagai wahyu yang Allah turunkan sebagai pedoman dalam menyelesaikan problematika yang dihadapi manusia dalam kehidupannya. Sebagai sebuah pedoman hidup, kandungan makna dan petunjuk al-Qur'an terus digali untuk menjawab segala permasalahan yang muncul. Hal ini terbukti dengan banyaknya kajian tafsir al-Qur'an dalam corak yang sangat bervariasi. Masing-masing berusaha mengungkap kandungan al-Qur'an dari berbagai aspeknya. Namun demikian, variasi kajian tafsir al-Qur'an ini, belakangan dipandang belum mampu memenuhi kebutuhan umat dalam menjawab segala permasalahan secara memuaskan. Hal ini karena kajian tafsir al-Qur'an yang mendominasi selama ratusan tahun ini, lebih menekankan kepada analisis redaksi terhadap ayat-ayat al-Qur'an yang kemudian dikenal dengan metode tafsir tahlili. Metode ini dinilai masih menampakkan al-Qur'an secara terpisah bukan sebagai satu kesatuan utuh yang setiap aspeknya memiliki keterikatan satu sama lain. Karenanya, pesan-pesan pokok yang dikandung al-Qur'an belum dapat digali secara utuh. Berangkat dari kenyataan diatas, lahir inisiatif untuk menciptakan metode alternatif dalam kajian tafsir al-Qur'an yang kemudian dikenal dengan metode Tafsir Maudhu'iy. Metode ini berusaha menampakkan al-Qur'an sebagai satu kesatuan utuh yang tidak terpisah. Mencoba menawarkan solusi lewat pembahasan tematis terhadap pesan-pesan al-Qur'an. Dengan metode ini, al-Qur'an dapat dipandang secara menyeluruh sehingga kelemahan dalam menarik pesan inti dan kandungan makna al-Qur'an secara utuh dapat teratasi. Sebab, adalah fakta yang tidak dapat dipungkiri bahwa al-Qur'an senantiasa memandang setiap permasalahan secara menyeluruh dan tuntas. Karenanya, berpijak dari fakta ini kiranya Muhammad al-Ghazali mengatakan bahwa kemampuan al-Qur'an dalam membimbing umat menuju kebenaran dapat dibuktikan dengan kajian tematis terhadap kandungan makna-maknanya.
Kesatuan Tema dalam al-Qur’an: Telaah Historis-Metodologis Tafsir Maudhu’iy
Al-Qur’an diyakini sebagai wahyu yang Allah turunkan sebagai pedoman dalam menyelesaikan problematika yang dihadapi manusia dalam kehidupannya. Sebagai sebuah pedoman hidup, kandungan makna dan petunjuk al-Qur'an terus digali untuk menjawab segala permasalahan yang muncul. Hal ini terbukti dengan banyaknya kajian tafsir al-Qur'an dalam corak yang sangat bervariasi. Masing-masing berusaha mengungkap kandungan al-Qur'an dari berbagai aspeknya. Namun demikian, variasi kajian tafsir al-Qur'an ini, belakangan dipandang belum mampu memenuhi kebutuhan umat dalam menjawab segala permasalahan secara memuaskan. Hal ini karena kajian tafsir al-Qur'an yang mendominasi selama ratusan tahun ini, lebih menekankan kepada analisis redaksi terhadap ayat-ayat al-Qur'an yang kemudian dikenal dengan metode tafsir tahlili. Metode ini dinilai masih menampakkan al-Qur'an secara terpisah bukan sebagai satu kesatuan utuh yang setiap aspeknya memiliki keterikatan satu sama lain. Karenanya, pesan-pesan pokok yang dikandung al-Qur'an belum dapat digali secara utuh. Berangkat dari kenyataan diatas, lahir inisiatif untuk menciptakan metode alternatif dalam kajian tafsir al-Qur'an yang kemudian dikenal dengan metode Tafsir Maudhu'iy. Metode ini berusaha menampakkan al-Qur'an sebagai satu kesatuan utuh yang tidak terpisah. Mencoba menawarkan solusi lewat pembahasan tematis terhadap pesan-pesan al-Qur'an. Dengan metode ini, al-Qur'an dapat dipandang secara menyeluruh sehingga kelemahan dalam menarik pesan inti dan kandungan makna al-Qur'an secara utuh dapat teratasi. Sebab, adalah fakta yang tidak dapat dipungkiri bahwa al-Qur'an senantiasa memandang setiap permasalahan secara menyeluruh dan tuntas. Karenanya, berpijak dari fakta ini kiranya Muhammad al-Ghazali mengatakan bahwa kemampuan al-Qur'an dalam membimbing umat menuju kebenaran dapat dibuktikan dengan kajian tematis terhadap kandungan makna-maknanya.
Kesatuan Tema dalam al-Qur’an: Telaah Historis-Metodologis Tafsir Maudhu’iy
Muh Irfan Helmy (Autor:in)
2020
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
PLURALISME DAN PERDAMAIAN DALAM AL-QUR’AN (Telaah Kritis Aqidah dan Syari’ah)
DOAJ | 2013
|DOAJ | 2021
|