Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
STRES KERJA DAN COPING DALAM MEMEDIASI KONFLIK PERAN TERHADAP SUBJECTIVE WELL BEING
Perkembangan pekerja wanita di Indonesia khususnya di Bali kian meningkat. Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa ada ancaman pada well being ketika wanita memutuskan untuk bekerja. Namun, well being dikatakan dapat meningkat pada pekerjaan tertentu khususnya pekerjaan dalam pelayanan seperti perawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh konflik peran, stres kerja, dan coping terhadap subjective well being perawat wanita. Penelitian ini juga menguji peran stres kerja dan coping dalam memediasi konflik peran terhadap subjective well being. Penelitian dilakukan di RSU Puri Raharja, dengan sampel para perawat wanita. Pemilihan sampel menggunakan metode stratified random sampling, dan responden penelitian sebanyak 115 orang. Teknik analisis data menggunakan PLS (Partial Least Square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Konflik peran berpengaruh negatif dan signifikan terhadap subjective well being. 2) Konflik peran tidak berpengaruh signifikan terhadap stres kerja. 3) Konflik peran berpengaruh negatif signifikan terhadap problem coping. 4) Stres kerja tidak berpengaruh signifkan terhadap subjective well being. 5) Coping berpengaruh positif signifikan terhadap subjective well being. 6) Coping terbukti mampu memediasi pengaruh konflik peran terhadap subjective well being.
STRES KERJA DAN COPING DALAM MEMEDIASI KONFLIK PERAN TERHADAP SUBJECTIVE WELL BEING
Perkembangan pekerja wanita di Indonesia khususnya di Bali kian meningkat. Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa ada ancaman pada well being ketika wanita memutuskan untuk bekerja. Namun, well being dikatakan dapat meningkat pada pekerjaan tertentu khususnya pekerjaan dalam pelayanan seperti perawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh konflik peran, stres kerja, dan coping terhadap subjective well being perawat wanita. Penelitian ini juga menguji peran stres kerja dan coping dalam memediasi konflik peran terhadap subjective well being. Penelitian dilakukan di RSU Puri Raharja, dengan sampel para perawat wanita. Pemilihan sampel menggunakan metode stratified random sampling, dan responden penelitian sebanyak 115 orang. Teknik analisis data menggunakan PLS (Partial Least Square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Konflik peran berpengaruh negatif dan signifikan terhadap subjective well being. 2) Konflik peran tidak berpengaruh signifikan terhadap stres kerja. 3) Konflik peran berpengaruh negatif signifikan terhadap problem coping. 4) Stres kerja tidak berpengaruh signifkan terhadap subjective well being. 5) Coping berpengaruh positif signifikan terhadap subjective well being. 6) Coping terbukti mampu memediasi pengaruh konflik peran terhadap subjective well being.
STRES KERJA DAN COPING DALAM MEMEDIASI KONFLIK PERAN TERHADAP SUBJECTIVE WELL BEING
Putu Yudari Pratiwi (Autor:in) / Desak Ketut Sintaasih (Autor:in) / Putu Saroyeni Piatrini (Autor:in)
2018
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
DOAJ | 2019
|PERAN KEPUASAN KERJA MEMEDIASI PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL
DOAJ | 2020
|PERAN KEPUASAN KERJA MEMEDIASI PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL
DOAJ | 2022
|DOAJ | 2021
|PERAN WORK LIFE BALANCE MEMEDIASI PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP STRES KERJA KARYAWAN
DOAJ | 2023
|