Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
IMPLIKASI PERBEDAAN QIRAAT TERHADAP PENAFSIRAN ALQURAN
Artikel ini bermaksud membahas implikasi perbedaan qiraat terhadap penafsiran Alquran. Kajian ini dilakukan dengan metode analisis deskrptif terhadap beberapa ayat yang memiliki perbedaan qiraat, kemudian menganalisis dampak dan fungsi dari perbedaan tersebut. Dengan demikian studi pustaka menjadi pendekatan dalam penelitin ini. Dari hasil penelitian ditemukan pola sistematis berkaitan dengan peran perbedaan qiraat terhadap penafsiran. Setidaknya ada sepuluh pola yang mengungkap peran penting qiraat dalam penafsiran. Pertama, al-takhyīr (pilihan); Kedua, bayān al-lafẓ al-garīb aw al-mubhām (menjelaskan lafal asing dan yang bermakna samar); Ketiga, sabab wa musabbab (sebab-akibat); Keempat, ishārah laṭīfah (indikasi yang tersirat); Kelima, amm wa khash (umum dan khusus); keenam, al-tanawwu fī al-ibādah (keanekaragaman dalam beribadah); Ketujuh, al-tanawwu fī al-syarṭ (keanekaragaman dalam syarat wajib sebuah ibadah); Kedelapan, al-tanawwu fī al-ḥāl (keanekaragaman keadaan); Kesembilan, yufasissiru baḍuhu ala baḍ (membantu menafsirkan); Kesepuluh, ikhtilaf fī mas`alat al-kalām (perbedaan aspek teologi Islam). Kesepuluh pola tersebut secara umum menunjukkan adanya pengaruh positif dari perbedaan qiraat terhadap penafsiran Alquran
IMPLIKASI PERBEDAAN QIRAAT TERHADAP PENAFSIRAN ALQURAN
Artikel ini bermaksud membahas implikasi perbedaan qiraat terhadap penafsiran Alquran. Kajian ini dilakukan dengan metode analisis deskrptif terhadap beberapa ayat yang memiliki perbedaan qiraat, kemudian menganalisis dampak dan fungsi dari perbedaan tersebut. Dengan demikian studi pustaka menjadi pendekatan dalam penelitin ini. Dari hasil penelitian ditemukan pola sistematis berkaitan dengan peran perbedaan qiraat terhadap penafsiran. Setidaknya ada sepuluh pola yang mengungkap peran penting qiraat dalam penafsiran. Pertama, al-takhyīr (pilihan); Kedua, bayān al-lafẓ al-garīb aw al-mubhām (menjelaskan lafal asing dan yang bermakna samar); Ketiga, sabab wa musabbab (sebab-akibat); Keempat, ishārah laṭīfah (indikasi yang tersirat); Kelima, amm wa khash (umum dan khusus); keenam, al-tanawwu fī al-ibādah (keanekaragaman dalam beribadah); Ketujuh, al-tanawwu fī al-syarṭ (keanekaragaman dalam syarat wajib sebuah ibadah); Kedelapan, al-tanawwu fī al-ḥāl (keanekaragaman keadaan); Kesembilan, yufasissiru baḍuhu ala baḍ (membantu menafsirkan); Kesepuluh, ikhtilaf fī mas`alat al-kalām (perbedaan aspek teologi Islam). Kesepuluh pola tersebut secara umum menunjukkan adanya pengaruh positif dari perbedaan qiraat terhadap penafsiran Alquran
IMPLIKASI PERBEDAAN QIRAAT TERHADAP PENAFSIRAN ALQURAN
Muhammad Irham (Autor:in)
2020
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Penafsiran Kontekstualis Perihal Kepemimpinan Non-Muslim dalam Perspektif Alquran dan Hadis
DOAJ | 2018
|ALQURAN DAN BAHASA SUNDA POPULER: RESPONS GENERASI MILENIAL TERHADAP TERJEMAHAN ALQURAN BAHASA SUNDA
DOAJ | 2019
|