Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
Analisis Angkutan Sedimen Floodway Sedayu Lawas Di Bengawan Solo 10 Tahun Pasca Pelaksanaan
Floodway Sedayu Lawas mempunyai panjang 12.65 km dengan lebar alur mencapai 100 m, melewati Bukit Rembang mengalir dari Bengawan Solo dan bermuara di Laut Jawa. Intake floodway terletak 24 km dari Babat dan 71 km dari Muara Ujungpangkah. Intake floodway dan saluran direncana mampu mengalirkan debit sebesar 640 m3/det, dengan tujuan untuk mereduksi banjir Bengawan Solo bagian hilir. Kemiringan dasar sungai yang landai sebesar 0,0002433 atau 1/4110 dengan kecepatan aliran rata-rata 1,95 m/det pada debit 512 m3/det, menyebabkan aliran floodway menjadi tidak terlalu lancar, hal inilah yang mengindikasikan terjadinya sedimentasi pada alur Sedayu Lawas. Hasil kajian lapangan menunjukkan bahwa setelah lebih dari 10 tahun pasca pembangunannya, terdapat beberapa perubahan antara lain adanya sedimentasi pada dasar floodway, sehingga mengurangi kapasitas tampungannya. Untuk itu diperlukan kajian guna menghitung besarnya kandungan transpor sedimen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus Meyer-Peter Mullers (MPM) dan software Mike 21 curve linear (Mike 21 C).
Analisis Angkutan Sedimen Floodway Sedayu Lawas Di Bengawan Solo 10 Tahun Pasca Pelaksanaan
Floodway Sedayu Lawas mempunyai panjang 12.65 km dengan lebar alur mencapai 100 m, melewati Bukit Rembang mengalir dari Bengawan Solo dan bermuara di Laut Jawa. Intake floodway terletak 24 km dari Babat dan 71 km dari Muara Ujungpangkah. Intake floodway dan saluran direncana mampu mengalirkan debit sebesar 640 m3/det, dengan tujuan untuk mereduksi banjir Bengawan Solo bagian hilir. Kemiringan dasar sungai yang landai sebesar 0,0002433 atau 1/4110 dengan kecepatan aliran rata-rata 1,95 m/det pada debit 512 m3/det, menyebabkan aliran floodway menjadi tidak terlalu lancar, hal inilah yang mengindikasikan terjadinya sedimentasi pada alur Sedayu Lawas. Hasil kajian lapangan menunjukkan bahwa setelah lebih dari 10 tahun pasca pembangunannya, terdapat beberapa perubahan antara lain adanya sedimentasi pada dasar floodway, sehingga mengurangi kapasitas tampungannya. Untuk itu diperlukan kajian guna menghitung besarnya kandungan transpor sedimen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus Meyer-Peter Mullers (MPM) dan software Mike 21 curve linear (Mike 21 C).
Analisis Angkutan Sedimen Floodway Sedayu Lawas Di Bengawan Solo 10 Tahun Pasca Pelaksanaan
Sarwono Sarwono (Autor:in) / Harianto Harianto (Autor:in) / Ibnu Suprianto (Autor:in)
2017
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
ANALISIS SEDIMENTASI LAGUNA SEGARA ANAKAN DENGAN PEMODELAN NUMERIK ANGKUTAN SEDIMEN KOHESIF
DOAJ | 2021
|ANALISIS KEMAMPUAN DAN DAYA DUKUNG LAHAN UNTUK PENATAGUNAAN LAHAN SUBDAS DENGKENG DAS BENGAWAN SOLO
DOAJ | 2016
|PEMBUATAN BETON CAMPURAN STYROFOAM MENGGUNAKAN AGREGAT PASIR BENGAWAN SOLO
DOAJ | 2020
|