Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
Pola Supply Chain pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung
Abstrak. Salah satu penyebab rendahnya efisiensi industri konstruksi adalah tingkat fragmentasi yang tinggi. Fragmentasi bukan merupakan suatu fenomena yang harus dicegah, namun perlu dicari solusinya. Salah satu cara adalah melalui penerapan konsep supply chain. Dalam praktek penyelenggaraan konstruksi, persaingan yang terjadi bukan lagi persaingan antar perusahaan secara individu, namun merupakan persaingan antar jaringan supply chain konstruksi. Bahkan disain suatu jaringan supply chain yang buruk dapat meningkatkan biaya pelaksanaan proyek secara signifikan. Di Indonesia, berbagai upaya dalam penerapan konsep supply chain dan pengelolaannya secara efisien perlu didukung oleh suatu pemetaan pola jaringan supply chain konstruksi yang terdapat dalam praktek penyelenggaraan konstruksi. Pemetaan ini dilakukan melalui suatu studi kasus yang meninjau enam proyek yang mencakup tiga perusahaan kontraktor BUMN dan dua lokasi berbeda (Bandung dan Jakarta). Studi kasus dibatasi pada proyek bangunan gedung. Berdasarkan wawancara di lokasi proyek dan di tingkat perusahaan, ditemukan pola umum dan pola khusus jaringan supply chain konstruksi, sebagai refleksi dari jaringan supply chain konstruksi yang terbentuk pada dua kota yang berbeda. Pola umum yang dimaksud adalah pola yang mewakili keenam proyek dalam studi kasus, sedangkan pola khusus adalah pola yang membedakan antara satu proyek dengan proyek-proyek lainnya. Hasil analisis dari kedua kota ini selanjutnya dibandingkan kembali untuk mendapatkan gambaran umum dari enam proyek konstruksi bangunan gedung yang dilakukan oleh tiga kontraktor. Studi ini juga menemukan bahwa peran pengguna jasa dalam pembentukkan jaringan supply chain konstruksi sangat besar. Abstract. The construction industry is highly fragmented, and this has caused inefficiency. Fragmentation in the industry cannot be avoided, rather it should be managed. The application of supply chain concept in construction has significant potentials in dealing with this issue. In the construction industry, the competion among contractors has evolved into competitions among construction supply chains, and an efficient construction supply chain can reduce construction costs. In Indonesia, in order to implement the concept and develop efficient supply chain, the industry first needs to have in-depth descriptions of the various networks depicting construction supply chains. This paper discusses a study investigating a range of patterns of construction supply chains identified in high-rise building projects. A multiple-case study has been performed. The study included six projects involving three experienced contractors in two different cities (Jakarta and Bandung). Based on comprehensive interviews, the study found two different patterns: general patterns (common within the six projects) and specific patterns (distinctive of each project). A comparison analysis was succeeded to identify overall description of the six projects, despite the differences in the locations and in the construction companies. Another finding is the fact that owners play considerable role in structuring the construction supply chains.
Pola Supply Chain pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung
Abstrak. Salah satu penyebab rendahnya efisiensi industri konstruksi adalah tingkat fragmentasi yang tinggi. Fragmentasi bukan merupakan suatu fenomena yang harus dicegah, namun perlu dicari solusinya. Salah satu cara adalah melalui penerapan konsep supply chain. Dalam praktek penyelenggaraan konstruksi, persaingan yang terjadi bukan lagi persaingan antar perusahaan secara individu, namun merupakan persaingan antar jaringan supply chain konstruksi. Bahkan disain suatu jaringan supply chain yang buruk dapat meningkatkan biaya pelaksanaan proyek secara signifikan. Di Indonesia, berbagai upaya dalam penerapan konsep supply chain dan pengelolaannya secara efisien perlu didukung oleh suatu pemetaan pola jaringan supply chain konstruksi yang terdapat dalam praktek penyelenggaraan konstruksi. Pemetaan ini dilakukan melalui suatu studi kasus yang meninjau enam proyek yang mencakup tiga perusahaan kontraktor BUMN dan dua lokasi berbeda (Bandung dan Jakarta). Studi kasus dibatasi pada proyek bangunan gedung. Berdasarkan wawancara di lokasi proyek dan di tingkat perusahaan, ditemukan pola umum dan pola khusus jaringan supply chain konstruksi, sebagai refleksi dari jaringan supply chain konstruksi yang terbentuk pada dua kota yang berbeda. Pola umum yang dimaksud adalah pola yang mewakili keenam proyek dalam studi kasus, sedangkan pola khusus adalah pola yang membedakan antara satu proyek dengan proyek-proyek lainnya. Hasil analisis dari kedua kota ini selanjutnya dibandingkan kembali untuk mendapatkan gambaran umum dari enam proyek konstruksi bangunan gedung yang dilakukan oleh tiga kontraktor. Studi ini juga menemukan bahwa peran pengguna jasa dalam pembentukkan jaringan supply chain konstruksi sangat besar. Abstract. The construction industry is highly fragmented, and this has caused inefficiency. Fragmentation in the industry cannot be avoided, rather it should be managed. The application of supply chain concept in construction has significant potentials in dealing with this issue. In the construction industry, the competion among contractors has evolved into competitions among construction supply chains, and an efficient construction supply chain can reduce construction costs. In Indonesia, in order to implement the concept and develop efficient supply chain, the industry first needs to have in-depth descriptions of the various networks depicting construction supply chains. This paper discusses a study investigating a range of patterns of construction supply chains identified in high-rise building projects. A multiple-case study has been performed. The study included six projects involving three experienced contractors in two different cities (Jakarta and Bandung). Based on comprehensive interviews, the study found two different patterns: general patterns (common within the six projects) and specific patterns (distinctive of each project). A comparison analysis was succeeded to identify overall description of the six projects, despite the differences in the locations and in the construction companies. Another finding is the fact that owners play considerable role in structuring the construction supply chains.
Pola Supply Chain pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung
Reini D. Wirahadikusumah (Autor:in) / Susilawati Susilawati (Autor:in)
2010
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Evaluasi Penerapan Constructability pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung
DOAJ | 2015
|Kajian Pengadaan oleh Kontraktor Pelaksana pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung
DOAJ | 2010
|Kajian Pengadaan oleh Kontraktor Pelaksana pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung
DOAJ | 2006
|