Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
Tipologi Transformasi Perdesaan dan Implikasinya terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Perbatasan Sukoharjo – Surakarta
Transformasi desa ditandai dengan adanya pergeseran karakteristik dari wilayah perdesaan menjadi perkotaan. Hubungan desa-kota yang semakin erat juga mendorong terjadinya aglomerasi daerah pada wilayah peri-urban. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengkaji transformasi desa berdasarkan aspek tipologi zona dan kondisi sosial-ekonomi masyarakat. Tipologi zona kawasan perdesaan yang dimaksud berdasarkan Zona Wilayah Peri-Urban dikategorikan menjadi tiga, yaitu zona peri-urban primer, zona peri-urban sekunder, dan zona rural peri-urban. Data yang digunakan melitputi data komposisi guna lahan dengan menggunakan data citra satelit tahun 2000, 2010, dan 2020, aksesibilitas, infrastruktur, kependudukan, dan struktur ekonomi masyarakat. Analisis yang dilakukan adalah analisis perubahan penggunaan lahan, analisis tipologi transformasi desa, dan analisis implikasi transformasi desa. Hasil penelitian menunjukkan total dari 40 desa di wilayah studi, terdapat 6 desa yang bertransformasi dan mengalami perubahan tipologi selama 10 tahun terakhir. Keenam desa ini semula masuk dalam tipologi zona rural peri-urban pada tahun 2010 berubah menjadi zona peri-urban sekunder pada tahun 2020. Implikasi dari tranformasi yang tejadi pada 6 desa tersebut adalah menurunnya jumlah keluarga petani, jumlah penduduk pendatang tinggi, dan pendapatan bulanan yang sudah diatas Upah Minimum Rata-Rata. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat mendapat dampak yang positif dari transformasi desa yang terjadi di wilayah studi.
Tipologi Transformasi Perdesaan dan Implikasinya terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Perbatasan Sukoharjo – Surakarta
Transformasi desa ditandai dengan adanya pergeseran karakteristik dari wilayah perdesaan menjadi perkotaan. Hubungan desa-kota yang semakin erat juga mendorong terjadinya aglomerasi daerah pada wilayah peri-urban. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengkaji transformasi desa berdasarkan aspek tipologi zona dan kondisi sosial-ekonomi masyarakat. Tipologi zona kawasan perdesaan yang dimaksud berdasarkan Zona Wilayah Peri-Urban dikategorikan menjadi tiga, yaitu zona peri-urban primer, zona peri-urban sekunder, dan zona rural peri-urban. Data yang digunakan melitputi data komposisi guna lahan dengan menggunakan data citra satelit tahun 2000, 2010, dan 2020, aksesibilitas, infrastruktur, kependudukan, dan struktur ekonomi masyarakat. Analisis yang dilakukan adalah analisis perubahan penggunaan lahan, analisis tipologi transformasi desa, dan analisis implikasi transformasi desa. Hasil penelitian menunjukkan total dari 40 desa di wilayah studi, terdapat 6 desa yang bertransformasi dan mengalami perubahan tipologi selama 10 tahun terakhir. Keenam desa ini semula masuk dalam tipologi zona rural peri-urban pada tahun 2010 berubah menjadi zona peri-urban sekunder pada tahun 2020. Implikasi dari tranformasi yang tejadi pada 6 desa tersebut adalah menurunnya jumlah keluarga petani, jumlah penduduk pendatang tinggi, dan pendapatan bulanan yang sudah diatas Upah Minimum Rata-Rata. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat mendapat dampak yang positif dari transformasi desa yang terjadi di wilayah studi.
Tipologi Transformasi Perdesaan dan Implikasinya terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Perbatasan Sukoharjo – Surakarta
Jessica Ayu Eka Pramudita (Autor:in) / Iwan Rudiarto (Autor:in)
2022
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
ANALISIS KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP KETERSEDIAAN SANITASI
DOAJ | 2017
|BASE | 2016
|DOAJ | 2016
|DOAJ | 2016
|BASE | 2011
|