Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
Prioritas Pembangunan Jembatan di Kabupaten Aceh Besar
Abstrak Pemerintah Kabupaten Aceh Besar telah mengusulkan pembangunan jembatan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebanyak 5 ruas untuk dibangun pada tahun 2021. Usulan pembangunan jembatan tersebut di tahun 2021 tidak dapat dibangun semua, karena adanya keterbatasan anggaran. Oleh karena itu 5 ruas pembangunan jembatan yang diusulkan, perlu ditentukan skala prioritas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kriteria yang dominan perlu dipertimbangkan dalam pembangunan jembatan dan menganalisis prioritas pembangunan jembatan di Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif melalui kuesioner. Teknik analisis data digunakan Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria yang dominan perlu dipertimbangkan dalam pembangunan jembatan adalah kriteria ekonomis dengan nilai rata-rata gabungan eigen sebesar 0,35. Prioritas pembangunan jembatan adalah Jembatan Kr. Keumeuruek sebagai prioritas 1 dengan bobot sebesar 0,46, Jembatan Siron II dan Jembatan Blang Baro I sebagai prioritas 2 dengan bobot sama-sama sebesar 0,20, serta Jembatan Alue Jeumpung dan Jembatan Inong Balee sebagai prioritas 3 dengan bobot sama-sama sebesar 0,07. Kata kunci: prioritas, pembangunan, jembatan, kriteria, alternatif Abstract The Aceh Besar District Government has proposed building a bridge to the Ministry of Public Works and Public Housing (PUPR) as many as 5 sections to be built in 2021. The proposed bridge construction in 2021 cannot all be built, due to budget constraints. Therefore, the 5 proposed bridge construction sections need to determine the priority scale. This study aims to analyze the dominant criteria that need to be considered in bridge construction and to analyze the priority of bridge construction in Aceh Besar District. This study uses a quantitative method through a questionnaire. The data analysis technique used is Analytical Hierarchy Process (AHP). The results showed that the dominant criterion that needs to be considered in the construction of a bridge is an economic criterion with an average combined eigenvalue of 0.35. The bridge construction priority is the Kr Bridge. Keumeuruek as priority 1 with a weight of 0.46, Siron II Bridge and Blang Baro I Bridge as priority 2 with equal weight of 0.20, and Alue Jeumpung Bridge and Inong Balee Bridge as priority 3 with equal weights of 0 , 07. Keywords: priority, development, bridges, criteria, alternatives
Prioritas Pembangunan Jembatan di Kabupaten Aceh Besar
Abstrak Pemerintah Kabupaten Aceh Besar telah mengusulkan pembangunan jembatan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebanyak 5 ruas untuk dibangun pada tahun 2021. Usulan pembangunan jembatan tersebut di tahun 2021 tidak dapat dibangun semua, karena adanya keterbatasan anggaran. Oleh karena itu 5 ruas pembangunan jembatan yang diusulkan, perlu ditentukan skala prioritas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kriteria yang dominan perlu dipertimbangkan dalam pembangunan jembatan dan menganalisis prioritas pembangunan jembatan di Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif melalui kuesioner. Teknik analisis data digunakan Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria yang dominan perlu dipertimbangkan dalam pembangunan jembatan adalah kriteria ekonomis dengan nilai rata-rata gabungan eigen sebesar 0,35. Prioritas pembangunan jembatan adalah Jembatan Kr. Keumeuruek sebagai prioritas 1 dengan bobot sebesar 0,46, Jembatan Siron II dan Jembatan Blang Baro I sebagai prioritas 2 dengan bobot sama-sama sebesar 0,20, serta Jembatan Alue Jeumpung dan Jembatan Inong Balee sebagai prioritas 3 dengan bobot sama-sama sebesar 0,07. Kata kunci: prioritas, pembangunan, jembatan, kriteria, alternatif Abstract The Aceh Besar District Government has proposed building a bridge to the Ministry of Public Works and Public Housing (PUPR) as many as 5 sections to be built in 2021. The proposed bridge construction in 2021 cannot all be built, due to budget constraints. Therefore, the 5 proposed bridge construction sections need to determine the priority scale. This study aims to analyze the dominant criteria that need to be considered in bridge construction and to analyze the priority of bridge construction in Aceh Besar District. This study uses a quantitative method through a questionnaire. The data analysis technique used is Analytical Hierarchy Process (AHP). The results showed that the dominant criterion that needs to be considered in the construction of a bridge is an economic criterion with an average combined eigenvalue of 0.35. The bridge construction priority is the Kr Bridge. Keumeuruek as priority 1 with a weight of 0.46, Siron II Bridge and Blang Baro I Bridge as priority 2 with equal weight of 0.20, and Alue Jeumpung Bridge and Inong Balee Bridge as priority 3 with equal weights of 0 , 07. Keywords: priority, development, bridges, criteria, alternatives
Prioritas Pembangunan Jembatan di Kabupaten Aceh Besar
Edi Saputra (Autor:in) / Renni Anggraini (Autor:in) / Muttaqin Muttaqin (Autor:in)
2021
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
STUDI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN KECAMATAN LHOKNGA KABUPATEN ACEH BESAR
BASE | 2018
|Prioritas Pembangunan di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, Indonesia.
DOAJ | 2018
|ESTETIKA ORNAMEN RUMOH ACEH LUBUK SUKON KECAMATAN INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR
BASE | 2018
|