Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
Karakterisasi Pengaruh Suhu Terhadap Parameter Fisis Biji Pinang Hasil Pengeringan Menggunakan Alat Tipe Kabinet Dengan Limbah Tempurung Kelapa Sebagai Sumber Panas
Telah berhasil dimodifikasi alat pengering tipe cabinet untuk menentukan karakteristik suhu, dan efisiensi waktu pengeringan pada biji pinang muda dan tua dengan menggunakan energi biomassa tempurung kelapa. Pengeringan dilakukan dengan alat pengering tipe kabinet dengan ukuran panjang 130 cm, lebar 90 cm dan tinggi 120 cm. Ruang pengering dibentuk sedemikian rupa yang dilengkapi dengan cerobong, 2 tingkat rak pengering dan 2 buah drum sebagai ruangtempatpembakaran. Dinding ruangan terbuat dari triplek dengan ketebalan 8 mm dan dilapisi plat seng yang dicat warna hitam. Pengeringan dilakukan selama 100 menit dengan interval waktu 10 menit. Karakteristik suhu pada alat pengeringan bertenaga energy biomassa ini menunjukkan bahwa alat telah mampu digunakan untuk mengeringkan biji pinang muda dengan efesiensi 65,75% dan untuk biji tua dengan efesiensi 78,07%. Nilai suhu di rak 1 terhadap waktu pengeringan biji pinang menunjukkan nilai minimum pada waktu t = 0 dengan suhu di rak pada posisi 1, 2, dan 3 nilainya 30oC, 30oC, dan 30oC. Pembakaran biomassa pada menit 30 sampai 100 terus naik dengan nilai suhu akhir 80,83oC. Karakteristik naiknya suhu akan berlanjut sampai bara dari tempurung kelapa telah terbakar sempurna artinya semua bara dari tempurung kelapa telah terbakar. Analisa perbedaan suhu di rak 1, rak 2 dan suhu lingkungan yang di catat dari suhu pada masing-masing termometer pada setiap posisi menunjukkan suhu di rak 2 lebih tinggi nilainya dibandingkan di rak 1.
Karakterisasi Pengaruh Suhu Terhadap Parameter Fisis Biji Pinang Hasil Pengeringan Menggunakan Alat Tipe Kabinet Dengan Limbah Tempurung Kelapa Sebagai Sumber Panas
Telah berhasil dimodifikasi alat pengering tipe cabinet untuk menentukan karakteristik suhu, dan efisiensi waktu pengeringan pada biji pinang muda dan tua dengan menggunakan energi biomassa tempurung kelapa. Pengeringan dilakukan dengan alat pengering tipe kabinet dengan ukuran panjang 130 cm, lebar 90 cm dan tinggi 120 cm. Ruang pengering dibentuk sedemikian rupa yang dilengkapi dengan cerobong, 2 tingkat rak pengering dan 2 buah drum sebagai ruangtempatpembakaran. Dinding ruangan terbuat dari triplek dengan ketebalan 8 mm dan dilapisi plat seng yang dicat warna hitam. Pengeringan dilakukan selama 100 menit dengan interval waktu 10 menit. Karakteristik suhu pada alat pengeringan bertenaga energy biomassa ini menunjukkan bahwa alat telah mampu digunakan untuk mengeringkan biji pinang muda dengan efesiensi 65,75% dan untuk biji tua dengan efesiensi 78,07%. Nilai suhu di rak 1 terhadap waktu pengeringan biji pinang menunjukkan nilai minimum pada waktu t = 0 dengan suhu di rak pada posisi 1, 2, dan 3 nilainya 30oC, 30oC, dan 30oC. Pembakaran biomassa pada menit 30 sampai 100 terus naik dengan nilai suhu akhir 80,83oC. Karakteristik naiknya suhu akan berlanjut sampai bara dari tempurung kelapa telah terbakar sempurna artinya semua bara dari tempurung kelapa telah terbakar. Analisa perbedaan suhu di rak 1, rak 2 dan suhu lingkungan yang di catat dari suhu pada masing-masing termometer pada setiap posisi menunjukkan suhu di rak 2 lebih tinggi nilainya dibandingkan di rak 1.
Karakterisasi Pengaruh Suhu Terhadap Parameter Fisis Biji Pinang Hasil Pengeringan Menggunakan Alat Tipe Kabinet Dengan Limbah Tempurung Kelapa Sebagai Sumber Panas
Juandi M (Autor:in) / M Ridwan Haekal (Autor:in)
2016
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH SERBUK BATA MERAH DAN LIMBAH TEMPURUNG KELAPA TERHADAP KUAT TEKAN BETON
BASE | 2020
|PENGARUH SUHU ANAEROBIK TERHADAP HASIL BIOGAS MENGGUNAKAN BAHAN BAKU LIMBAH KOLAM IKAN GURAME
DOAJ | 2015
|Pengaruh Penggantian Sebagian Semen dengan Abu Tempurung Kelapa terhadap Kinerja Beton
DOAJ | 2023
|