Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
PEMIKIRAN TASAWUF–FALASAFI TAFSIR ṢADR AD-DĪN AL-MUTA’ALIHĪN AL-SHĪRĀZĪ: STUDI ATAS CORAK TAFSIR MAFATIH AL-GHAIB DAN TAFSIR AL-QURAN AL-KARIM
Tasawuf dan filsafat adalah dua disiplin ilmu yang dicitrakan dikhotomis dalam penafsiran al-Qur’an. Konsekuensi yang dihasilkan ialah warna (laun) tafsir yang diproduksi. Upaya-upaya sintesis tasawuf dan filsafat dalam konteks penafsiran al-Qur’an dikembangkan oleh Mulla Sadra, sebagai upaya untuk mengintegrasikan antara keduanya yang disebut dengan al-Hikmatu al-Muta’aliyyah. Konsep tersebut tidak lepas dalam penafsiran al-Qur’an, Karya tafsir Mulla Ṣadrā yang dikaji dalam penelitian ini yaitu tafsir Mafatih al-Ghaib dan Tafsir al-Quran al-Karim. Pendekatan yang digunakan ialah Muqaranah al-Tafsir (Study Comperative). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa orientasi tafsir Mullā Ṣadrā merupakan sintesis antara pendekatan Tasawuf dan Filsafat. Mulla Ṣadrā menggunakan perangkat takwil melalui media akal (al-‘aql), hati (qalb) dan imajinasi (khayal). Teks tafsir al-Qur’an karya Mulla Ṣadrā menyebutkan beberapa terma yang mengindikasikan adanya sintesis Tasawuf dan Filsafat. Ada beberapa kata kunci yang digunakan Mulla Ṣadrā dalam menafsirkan al-Qur’an, seperti; al-Isyarah, al-Isyraq, isyraq syams, al-Hikmah, al-‘Irfan, al-Mi’raj, al-Inārah, at-Tanwir, mukasyafah ‘arsyiyah, kasyf ‘aqli, kasyf burhani, ta’yid kasyfi dan kata-kata kunci lain berupa derivasi-derivasinya. Penafsiran Tasawuf-Falsafi Mulla Ṣadrā bermuara pada al-Hikmah al-Muta’aliyah fi al-Asfar al-‘Aqliyah al-Arba’ah. Ayat-ayat al-Qur’an ditafsirkan dengan nuansa sufistik yang kemudian dilakukan argumentasi nalar-demonstratif (burhāni).
PEMIKIRAN TASAWUF–FALASAFI TAFSIR ṢADR AD-DĪN AL-MUTA’ALIHĪN AL-SHĪRĀZĪ: STUDI ATAS CORAK TAFSIR MAFATIH AL-GHAIB DAN TAFSIR AL-QURAN AL-KARIM
Tasawuf dan filsafat adalah dua disiplin ilmu yang dicitrakan dikhotomis dalam penafsiran al-Qur’an. Konsekuensi yang dihasilkan ialah warna (laun) tafsir yang diproduksi. Upaya-upaya sintesis tasawuf dan filsafat dalam konteks penafsiran al-Qur’an dikembangkan oleh Mulla Sadra, sebagai upaya untuk mengintegrasikan antara keduanya yang disebut dengan al-Hikmatu al-Muta’aliyyah. Konsep tersebut tidak lepas dalam penafsiran al-Qur’an, Karya tafsir Mulla Ṣadrā yang dikaji dalam penelitian ini yaitu tafsir Mafatih al-Ghaib dan Tafsir al-Quran al-Karim. Pendekatan yang digunakan ialah Muqaranah al-Tafsir (Study Comperative). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa orientasi tafsir Mullā Ṣadrā merupakan sintesis antara pendekatan Tasawuf dan Filsafat. Mulla Ṣadrā menggunakan perangkat takwil melalui media akal (al-‘aql), hati (qalb) dan imajinasi (khayal). Teks tafsir al-Qur’an karya Mulla Ṣadrā menyebutkan beberapa terma yang mengindikasikan adanya sintesis Tasawuf dan Filsafat. Ada beberapa kata kunci yang digunakan Mulla Ṣadrā dalam menafsirkan al-Qur’an, seperti; al-Isyarah, al-Isyraq, isyraq syams, al-Hikmah, al-‘Irfan, al-Mi’raj, al-Inārah, at-Tanwir, mukasyafah ‘arsyiyah, kasyf ‘aqli, kasyf burhani, ta’yid kasyfi dan kata-kata kunci lain berupa derivasi-derivasinya. Penafsiran Tasawuf-Falsafi Mulla Ṣadrā bermuara pada al-Hikmah al-Muta’aliyah fi al-Asfar al-‘Aqliyah al-Arba’ah. Ayat-ayat al-Qur’an ditafsirkan dengan nuansa sufistik yang kemudian dilakukan argumentasi nalar-demonstratif (burhāni).
PEMIKIRAN TASAWUF–FALASAFI TAFSIR ṢADR AD-DĪN AL-MUTA’ALIHĪN AL-SHĪRĀZĪ: STUDI ATAS CORAK TAFSIR MAFATIH AL-GHAIB DAN TAFSIR AL-QURAN AL-KARIM
Solehuddin Solehuddin (Autor:in)
2022
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Tafsir Politik: Studi terhadap Pemikiran Politik Hamka dan Pengaruhnya dalam Tafsir Al-Azhar
DOAJ | 2024
|DOAJ | 2021
|