Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
PRINSIP KESATUAN, KERAGAMAN, DAN HARMONI DALAM KEPEMIMPINAN TRINITARIAN
Penelitian ini berangkat dari masalah bagaimana doktrin Trinitas dapat diterapkan sebagai model kepemimpinan Kristen yang relevan dalam gereja dan organisasi Kristen modern, terutama dalam mengatasi tantangan individualisme, hierarki kaku, dan konflik peran. Objek penelitian ini adalah prinsip kepemimpinan Trinitarian yang berakar pada doktrin Trinitas, dengan fokus pada prinsip kesatuan, keragaman, dan harmoni. Tujuan penelitian adalah merumuskan konsep kepemimpinan Trinitarian dalam teologi Kristen dan menganalisis relevansinya bagi kepemimpinan gereja dan organisasi Kristen di era modern. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Kajian dilakukan terhadap literatur teologi utama, seperti karya Bavinck (2012), Zizioulas (2018), dan Reeves (2012), serta tulisan-tulisan ilmiah lainnya. Data dianalisis menggunakan pendekatan analisis isi, dengan tema utama: kesatuan dalam visi, penghargaan terhadap keragaman, dan harmoni dalam penyelesaian konflik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prinsip kesatuan dalam Trinitas relevan untuk membangun visi bersama dalam komunitas, prinsip keragaman memperkuat dinamika tim melalui penghargaan terhadap peran unik individu, dan prinsip harmoni menciptakan relasi yang suportif melalui komunikasi terbuka dan pengelolaan konflik konstruktif. Kesimpulannya, doktrin Trinitas tidak hanya relevan secara teologis, tetapi juga menawarkan model kepemimpinan yang inklusif dan kolaboratif.
PRINSIP KESATUAN, KERAGAMAN, DAN HARMONI DALAM KEPEMIMPINAN TRINITARIAN
Penelitian ini berangkat dari masalah bagaimana doktrin Trinitas dapat diterapkan sebagai model kepemimpinan Kristen yang relevan dalam gereja dan organisasi Kristen modern, terutama dalam mengatasi tantangan individualisme, hierarki kaku, dan konflik peran. Objek penelitian ini adalah prinsip kepemimpinan Trinitarian yang berakar pada doktrin Trinitas, dengan fokus pada prinsip kesatuan, keragaman, dan harmoni. Tujuan penelitian adalah merumuskan konsep kepemimpinan Trinitarian dalam teologi Kristen dan menganalisis relevansinya bagi kepemimpinan gereja dan organisasi Kristen di era modern. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Kajian dilakukan terhadap literatur teologi utama, seperti karya Bavinck (2012), Zizioulas (2018), dan Reeves (2012), serta tulisan-tulisan ilmiah lainnya. Data dianalisis menggunakan pendekatan analisis isi, dengan tema utama: kesatuan dalam visi, penghargaan terhadap keragaman, dan harmoni dalam penyelesaian konflik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prinsip kesatuan dalam Trinitas relevan untuk membangun visi bersama dalam komunitas, prinsip keragaman memperkuat dinamika tim melalui penghargaan terhadap peran unik individu, dan prinsip harmoni menciptakan relasi yang suportif melalui komunikasi terbuka dan pengelolaan konflik konstruktif. Kesimpulannya, doktrin Trinitas tidak hanya relevan secara teologis, tetapi juga menawarkan model kepemimpinan yang inklusif dan kolaboratif.
PRINSIP KESATUAN, KERAGAMAN, DAN HARMONI DALAM KEPEMIMPINAN TRINITARIAN
Asep Afaradi (Autor:in)
2024
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN DISIPLIN TERHADAP KINERJA PERSONEL DI KESATUAN DISDIKAL
DOAJ | 2021
|