Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
Banjir dan Model Pembangunan Berdampak Rendah Di Sungai Sringin Menggunakan SWMM
Sungai Sringin berada di wilayah Semarang Timur, Kecamatan Genuk merupakan daerah yang bertopografi rendah dan berbatasan langsung dengan laut Jawa. Perkembangan industri, perdagangan, pelabuhan, serta pertumbuhan penduduk yang cepat sebesar 2,84% per tahun (BPS Kota Semarang, 2021) menjadikan kawasan Semarang Timur khususnya Kecamatan Genuk sebagai pusat pertumbuhan utama. dan terminal jasa distribusi. Hal ini akan mempengaruhi daerah Sungai Sringin sebagai daerah tangkapan air. Pada 6 Februari 2021 telah terjadi limpasan air permukaan di beberapa wilayah Sub Das Sringin dikarenakan intensitas hujan yang tinggi serta berkurangnya daerah infiltrasi air hujan yang ada. Maka dari itu diperlukan metode LID untuk mengurangi limpasan air permukaan. Dari pemodelan yang di lakukan menggunakan Software Strom Water Management Model (SWMM) di dapat bahwa puncak limpasan air permukaan tertinggi berapa pada Subcatchment 6 dengan nilai 23.10 m3/s. Untuk mereduksi limpasan air perumakaan yang ada digunakan metode pembangunan berdampak rendah. Metode pembangunan berdampak rendah (LID) merupakah cara mengelola air hujan dalam skala mikro terutama pada kawasan tangkapan air hujan yang besar. Pada penelitian ini digunakan metode Rain Barrel, Bioretention Cell, dan Infiltration Trench yang merupakan contoh dari penerapan pembangunan berdampak rendah. Hasil dari pemodelan dengan menggunakan ketiga metode tersebut didapatkan pada nilai limpasan air permukaan mengalami penurunan
Banjir dan Model Pembangunan Berdampak Rendah Di Sungai Sringin Menggunakan SWMM
Sungai Sringin berada di wilayah Semarang Timur, Kecamatan Genuk merupakan daerah yang bertopografi rendah dan berbatasan langsung dengan laut Jawa. Perkembangan industri, perdagangan, pelabuhan, serta pertumbuhan penduduk yang cepat sebesar 2,84% per tahun (BPS Kota Semarang, 2021) menjadikan kawasan Semarang Timur khususnya Kecamatan Genuk sebagai pusat pertumbuhan utama. dan terminal jasa distribusi. Hal ini akan mempengaruhi daerah Sungai Sringin sebagai daerah tangkapan air. Pada 6 Februari 2021 telah terjadi limpasan air permukaan di beberapa wilayah Sub Das Sringin dikarenakan intensitas hujan yang tinggi serta berkurangnya daerah infiltrasi air hujan yang ada. Maka dari itu diperlukan metode LID untuk mengurangi limpasan air permukaan. Dari pemodelan yang di lakukan menggunakan Software Strom Water Management Model (SWMM) di dapat bahwa puncak limpasan air permukaan tertinggi berapa pada Subcatchment 6 dengan nilai 23.10 m3/s. Untuk mereduksi limpasan air perumakaan yang ada digunakan metode pembangunan berdampak rendah. Metode pembangunan berdampak rendah (LID) merupakah cara mengelola air hujan dalam skala mikro terutama pada kawasan tangkapan air hujan yang besar. Pada penelitian ini digunakan metode Rain Barrel, Bioretention Cell, dan Infiltration Trench yang merupakan contoh dari penerapan pembangunan berdampak rendah. Hasil dari pemodelan dengan menggunakan ketiga metode tersebut didapatkan pada nilai limpasan air permukaan mengalami penurunan
Banjir dan Model Pembangunan Berdampak Rendah Di Sungai Sringin Menggunakan SWMM
Nurdicky Febrian Aditya (Autor:in) / Suharyanto (Autor:in) / Suripin (Autor:in)
2023
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Aplikasi GIS dan Simulasi Banjir Sungai Siak Pekanbaru Menggunakan XP-SWMM
BASE | 2016
|Analisis Profil Muka Air Banjir Sungai Way Sikula Kota Ambon Menggunakan HEC – RAS
DOAJ | 2024
|Studi Alternatif Pengendalian Banjir Sungai Welang dengan Pendekatan Pemodelan Banjir Aliran 2D
DOAJ | 2022
|