Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
Studi Analisa Pengaruh Suhu Dan Tekanan Udara Terhadap Rugi Daya Korona SUTT 150 kV
Sistem kelistrikan antar pusat-pusat pembangkit dan pusat-pusat beban pada umumnya terpisah dalam ratusan bahkan ribuan kilometer. Untuk itu di butuhkan saluran transmisi tegangan tinggi dengan tujuan untuk memperkecil kerugian kerugian yang terjadi, baik rugi-rugi energi maupun penurunan tegangan, tetapi dengan mempertinggi tengangan tentu akan menimbulkan permasalahan baru yaitu korona. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh suhu dan tekanan udara terhadap rugi rugi daya yang diakibatkan oleh korona pada SUTT 150 kV pada GI Maninjau – GI Lubuk Alung. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan didapatkan rugi-rugi daya terbesar terjadi pada saat suhu rata-rata yaitu berkisar 260-285 kW perbulan, pada suhu maksimum rugi-rugi daya yang terjadi bekisar antara 215-232 kW. Sedangkan pada suhu minimum rugi-rugi yang diakibatkan korona tidak terlalu besar yaitu 50-61 kW perbulan. Pada suhu 31,40C terdapat rugi daya korona sebesar 216,294 kW, semakin besar suhu maka korona dihasilkan semakin kecil. Begitupun sebaliknya, pada suhu 30,30C terdapat rugi daya korona sebesar 231,9239 kW, semakin kecil suhu maka korona semakin besar. Sedangkan pengaruh tekanan udara terhadap rugi-rugi korona adalah pada tekanan udara 75,86 cmHg dengan rugi daya korona 51,6620 kW, semakin besar tekanan udara maka korona semakin kecil begitupun sebaliknya pada tekanan udara 75,74 cmHg dengan rugi daya korona 60,5765 kW, semakin kecil tekanan udara maka korona semakin besar.
Studi Analisa Pengaruh Suhu Dan Tekanan Udara Terhadap Rugi Daya Korona SUTT 150 kV
Sistem kelistrikan antar pusat-pusat pembangkit dan pusat-pusat beban pada umumnya terpisah dalam ratusan bahkan ribuan kilometer. Untuk itu di butuhkan saluran transmisi tegangan tinggi dengan tujuan untuk memperkecil kerugian kerugian yang terjadi, baik rugi-rugi energi maupun penurunan tegangan, tetapi dengan mempertinggi tengangan tentu akan menimbulkan permasalahan baru yaitu korona. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh suhu dan tekanan udara terhadap rugi rugi daya yang diakibatkan oleh korona pada SUTT 150 kV pada GI Maninjau – GI Lubuk Alung. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan didapatkan rugi-rugi daya terbesar terjadi pada saat suhu rata-rata yaitu berkisar 260-285 kW perbulan, pada suhu maksimum rugi-rugi daya yang terjadi bekisar antara 215-232 kW. Sedangkan pada suhu minimum rugi-rugi yang diakibatkan korona tidak terlalu besar yaitu 50-61 kW perbulan. Pada suhu 31,40C terdapat rugi daya korona sebesar 216,294 kW, semakin besar suhu maka korona dihasilkan semakin kecil. Begitupun sebaliknya, pada suhu 30,30C terdapat rugi daya korona sebesar 231,9239 kW, semakin kecil suhu maka korona semakin besar. Sedangkan pengaruh tekanan udara terhadap rugi-rugi korona adalah pada tekanan udara 75,86 cmHg dengan rugi daya korona 51,6620 kW, semakin besar tekanan udara maka korona semakin kecil begitupun sebaliknya pada tekanan udara 75,74 cmHg dengan rugi daya korona 60,5765 kW, semakin kecil tekanan udara maka korona semakin besar.
Studi Analisa Pengaruh Suhu Dan Tekanan Udara Terhadap Rugi Daya Korona SUTT 150 kV
Arfita Yuana Dewi (Autor:in) / Asnal Effendi (Autor:in) / Yogi Saputra (Autor:in)
2020
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
PENGARUH TEKANAN MASUK DAN TEKANAN KELUAR TURBIN TERHADAP DAYA PENGGGERAK GENERATOR
BASE | 2019
|BASE | 2019
|Pengaruh Tekanan Udara (Inflation Pressure) pada Ban Tipe Radial Ply terhadap Rolling Resistance
DOAJ | 2015
|KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH TABUNG UDARA PADA HEAD TEKANAN POMPA HIDRAM
DOAJ | 2012
|