Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
Fenomena Membaca Label Informasi Makanan pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Sriwijaya
Sekitar 1.9 milyar dewasa muda di dunia memiliki kelebihan berat badan. Ketidakseimbangan antara pemasukan dan pemakaian energi menyebabkan obesitas. Pesan Umum Gizi Seimbang yang dikeluarkan Kemenkes untuk menanggulanginya adalah membaca label informasi makanan. Hanya 6,7% konsumen di Indonesia yang memperhatikan label informasi makanan kemasan. Pemahaman mahasiswa kesehatan dan dokter praktek tentang label informasi makanan sangat rendah. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perilaku membaca label informasi makanan dikalangan mahasiswa kedokteran. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara focus group discussion (FGD). Informan penelitian adalah 35 mahasiswa kedokteran Universitas Sriwijaya yang dipilih dengan teknik purposive sampling dan dibagi dalam empat kelompok FGD. Gambaran perilaku membaca label informasi makanan pada penelitian ini dideskripsikan dengan konsep Health Belief Model. Pada perceived susceptibility, mahasiswa mengadopsi perilaku ini karena merasa rentan terhadap penyakit metabolik yang mungkin terjadi. Pada perceived seriousness, mahasiswa tahu bahaya penyakit yang ditimbulkan dari tidak membaca label. Pada perceived benefit, mahasiswa mau membaca label karena paham akan manfaatnya. Pada perceived barrier, mahasiswa tidak membaca karena merasa tidak pernah disosialisasikan pemerintah. Pada cue to action, mahasiswa mau mulai membaca ketika diberi pelajaran di kuliah. Mahasiswa kedokteran Universitas Sriwijaya cenderung tidak melakukan kebiasaan membaca label informasi makanan
Fenomena Membaca Label Informasi Makanan pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Sriwijaya
Sekitar 1.9 milyar dewasa muda di dunia memiliki kelebihan berat badan. Ketidakseimbangan antara pemasukan dan pemakaian energi menyebabkan obesitas. Pesan Umum Gizi Seimbang yang dikeluarkan Kemenkes untuk menanggulanginya adalah membaca label informasi makanan. Hanya 6,7% konsumen di Indonesia yang memperhatikan label informasi makanan kemasan. Pemahaman mahasiswa kesehatan dan dokter praktek tentang label informasi makanan sangat rendah. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perilaku membaca label informasi makanan dikalangan mahasiswa kedokteran. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara focus group discussion (FGD). Informan penelitian adalah 35 mahasiswa kedokteran Universitas Sriwijaya yang dipilih dengan teknik purposive sampling dan dibagi dalam empat kelompok FGD. Gambaran perilaku membaca label informasi makanan pada penelitian ini dideskripsikan dengan konsep Health Belief Model. Pada perceived susceptibility, mahasiswa mengadopsi perilaku ini karena merasa rentan terhadap penyakit metabolik yang mungkin terjadi. Pada perceived seriousness, mahasiswa tahu bahaya penyakit yang ditimbulkan dari tidak membaca label. Pada perceived benefit, mahasiswa mau membaca label karena paham akan manfaatnya. Pada perceived barrier, mahasiswa tidak membaca karena merasa tidak pernah disosialisasikan pemerintah. Pada cue to action, mahasiswa mau mulai membaca ketika diberi pelajaran di kuliah. Mahasiswa kedokteran Universitas Sriwijaya cenderung tidak melakukan kebiasaan membaca label informasi makanan
Fenomena Membaca Label Informasi Makanan pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Sriwijaya
Muhammad Imam Mulia (Autor:in) / Rizma Adlia Syakurah (Autor:in) / Asmarani Ma’mun (Autor:in)
2020
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Kesantunan Berbahasa Mahasiswa pada Dosen dalam Wacana Komunikasi Whatsapp di STABN Sriwijaya
DOAJ | 2019
|DOAJ | 2023
|