Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
Relasi antara sakralitas ritual peribadatan berjamaah dengan konfigurasi spasial arsitektur Masjid Sulthoni Plosokuning
Pada perancangan arsitektur masjid saat ini muncul fenomena berbagai masjid yang memiliki bentuk serupa dengan bangunan kantor museum, monumen atau sculpture. Padahal berbeda dengan bangunan lainnya, arsitektur masjid hendaknya tidak hanya mewadahi aktivitas secara pragmatik saja, namun harus memiliki konfigurasi spasial yang terkorelasi dengan aktivitas ritual yang bersifat simbolik agar dapat membawa para jemaah pada kesadaran bahwa jemaah memasuki ruang sakral. Isu utama penelitian membahas mengenai relasi antara sakralitas ritual peribadatan berjamaah dengan konfigurasi spasial arsitektur Masjid. Tujuan penelitian adalah untuk mengungkap bagaimana relasi antara sakralitas fungsi ritual berjamaah dengan konfigurasi spasial arsitektur Masjid Sulthoni Plosokuning dan aspek spesifik apa yang menjadi indikatornya. Analisis menggunakan elaborasi teori sakralitas universal, konsep ritual arsitektur Masjid, teori konfigurasi arsitektural, dan teori anatomi arsitektural. Hasil analisis objek studi Masjid Sulthoni Plosokuning, menemukan bahwa dari 7 aspek yang dijadikan fokus pembahasan, terdapat 4 aspek konfigurasi spasial yang memiliki relasi dominan dengan sakralitas ritual peribadatan, 3 diantaranya memiliki relasi yang kurang dominan dan 1 diantaranya sama sekali tidak memiliki relasi dengan sakralitas ritual peribadatan berjamaah. © 2020 Nadya Wicitra Paramitha, Purnama Salura
Relasi antara sakralitas ritual peribadatan berjamaah dengan konfigurasi spasial arsitektur Masjid Sulthoni Plosokuning
Pada perancangan arsitektur masjid saat ini muncul fenomena berbagai masjid yang memiliki bentuk serupa dengan bangunan kantor museum, monumen atau sculpture. Padahal berbeda dengan bangunan lainnya, arsitektur masjid hendaknya tidak hanya mewadahi aktivitas secara pragmatik saja, namun harus memiliki konfigurasi spasial yang terkorelasi dengan aktivitas ritual yang bersifat simbolik agar dapat membawa para jemaah pada kesadaran bahwa jemaah memasuki ruang sakral. Isu utama penelitian membahas mengenai relasi antara sakralitas ritual peribadatan berjamaah dengan konfigurasi spasial arsitektur Masjid. Tujuan penelitian adalah untuk mengungkap bagaimana relasi antara sakralitas fungsi ritual berjamaah dengan konfigurasi spasial arsitektur Masjid Sulthoni Plosokuning dan aspek spesifik apa yang menjadi indikatornya. Analisis menggunakan elaborasi teori sakralitas universal, konsep ritual arsitektur Masjid, teori konfigurasi arsitektural, dan teori anatomi arsitektural. Hasil analisis objek studi Masjid Sulthoni Plosokuning, menemukan bahwa dari 7 aspek yang dijadikan fokus pembahasan, terdapat 4 aspek konfigurasi spasial yang memiliki relasi dominan dengan sakralitas ritual peribadatan, 3 diantaranya memiliki relasi yang kurang dominan dan 1 diantaranya sama sekali tidak memiliki relasi dengan sakralitas ritual peribadatan berjamaah. © 2020 Nadya Wicitra Paramitha, Purnama Salura
Relasi antara sakralitas ritual peribadatan berjamaah dengan konfigurasi spasial arsitektur Masjid Sulthoni Plosokuning
Nadya Wicitra Paramitha (Autor:in) / Purnama Salura (Autor:in)
2020
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
HARMONI MASJID-GEREJA: Relasi Jamaah Masjid Da’wah Wanita dengan Jemaat GPdI Bukit Zaitun Kendari
DOAJ | 2017
|PENGARUH FASAD MASJID RAYA TERHADAP ARSITEKTUR MASJID-MASJID KECIL DI MAKASSAR
DOAJ | 2019
|