Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
Perbandingan Konsep Esensi dan Eksistensi dalam Pemikiran Metafisika Islam: Perspektif Ibnu 'Arabi dan Mulla Sadra
Konsep wahdah al-wujud Ibnu Arabi (1165-1240 M) dan konsep Al-Hikmah Al-Muta’aliyah Mulla Sadra (1571-1640 M) adalah konsep yang paling berkontribusi penting di pemikiran metafisika dalam Islam. Makanya, menjadi hal yang penting juga dalam memahami kedua konsep tersebut ialah mempelajari Konsep Esensi dan Eksistensi keduanya sebagai dasar pijakan pemahaman. Tujuan kajian ini memiliki tujuan yaitu (1) untuk mengetahui konsep esensi dan eksistensi perspektif Ibnu Arabi. (2) untuk mengetahui konsep esensi dan eksistensi perspektif Mulla Sadra. (3) untuk mengetahui titik temu dan titik beda konsep esensi dan eksistensi keduanya. Metode yang digunakan untuk mengali hal tersebut dengan studi kepustakaan dengan menelaah karya kedua tokoh yaitu karya Ibnu Arabi berjudul “Futûhât al-Makkiyah” dengan karya Mulla Sadra dengan judul “Al-Asfar al-Arbaà” sebagai sumber primer dan beberapa artikel terkait yang relevan dengan topik yang dibahas dengan analisis deskriptif kualitatif. Hasil kajian ini ada tiga yaitu (1) menurut Ibnu Arabi (1165-1240 M), eksistensi ialah wujud dari esensi, sehingga eksistensi mendahului esensi. Jadi, jika sesuatu memiliki eksistensi maka sesuatu memiliki esensi. Namun sebaliknya pun berlaku. (2) Menurut Mulla Sadra bahwa esensi adalah gambaran keseluruhan tentang realitas atau objek yang wujud dalam pikiran; dan eksistensi adalah realitas obyektif di luar pikiran. (3) Konsep esensi dan eksistensi menurut Ibnu Arabi dan Mulla Sadra memiliki titik temu dalam mendefinisikan konsep esensi dan eksistensi dan juga dalam membandingkan konsep esensi dan eksistensi.
Perbandingan Konsep Esensi dan Eksistensi dalam Pemikiran Metafisika Islam: Perspektif Ibnu 'Arabi dan Mulla Sadra
Konsep wahdah al-wujud Ibnu Arabi (1165-1240 M) dan konsep Al-Hikmah Al-Muta’aliyah Mulla Sadra (1571-1640 M) adalah konsep yang paling berkontribusi penting di pemikiran metafisika dalam Islam. Makanya, menjadi hal yang penting juga dalam memahami kedua konsep tersebut ialah mempelajari Konsep Esensi dan Eksistensi keduanya sebagai dasar pijakan pemahaman. Tujuan kajian ini memiliki tujuan yaitu (1) untuk mengetahui konsep esensi dan eksistensi perspektif Ibnu Arabi. (2) untuk mengetahui konsep esensi dan eksistensi perspektif Mulla Sadra. (3) untuk mengetahui titik temu dan titik beda konsep esensi dan eksistensi keduanya. Metode yang digunakan untuk mengali hal tersebut dengan studi kepustakaan dengan menelaah karya kedua tokoh yaitu karya Ibnu Arabi berjudul “Futûhât al-Makkiyah” dengan karya Mulla Sadra dengan judul “Al-Asfar al-Arbaà” sebagai sumber primer dan beberapa artikel terkait yang relevan dengan topik yang dibahas dengan analisis deskriptif kualitatif. Hasil kajian ini ada tiga yaitu (1) menurut Ibnu Arabi (1165-1240 M), eksistensi ialah wujud dari esensi, sehingga eksistensi mendahului esensi. Jadi, jika sesuatu memiliki eksistensi maka sesuatu memiliki esensi. Namun sebaliknya pun berlaku. (2) Menurut Mulla Sadra bahwa esensi adalah gambaran keseluruhan tentang realitas atau objek yang wujud dalam pikiran; dan eksistensi adalah realitas obyektif di luar pikiran. (3) Konsep esensi dan eksistensi menurut Ibnu Arabi dan Mulla Sadra memiliki titik temu dalam mendefinisikan konsep esensi dan eksistensi dan juga dalam membandingkan konsep esensi dan eksistensi.
Perbandingan Konsep Esensi dan Eksistensi dalam Pemikiran Metafisika Islam: Perspektif Ibnu 'Arabi dan Mulla Sadra
Kayan Manggala (Autor:in) / Achmad Khudori Soleh (Autor:in) / Muhammad Syihabuddin (Autor:in) / Hasan Abdul Wafi (Autor:in)
2024
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Studi Komparasi Pemikiran Al-Ghazali dan Ibnu Taimiyah Tentang Konsep Harta dalam Perspektif Islam
DOAJ | 2021
|DOAJ | 2024
|