Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
Faktor Utama Pembentuk Permukiman Kumuh di Kelurahan Srengsem, Kota Bandar Lampung dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)
Terbentuknya kawasan permukiman kumuh yang ada di Kelurahan Srengsem mencerminkan adanya permasalahan lingkungan, sosial, dan perekonomian yang perlu diatasi. Deliniasi kawasan kumuh di Kelurahan Srengsem terdapat di puncak bukit, dan kawasan sempadan rel kereta api serta peruntukan kelurahan tersebut sebagai kawasan industri menengah. Permukiman kumuh di kelurahan ini tergolong didalam klasifikasi kumuh dengan tingkat yang ringan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengkaji faktor yang menyebabkan terbentunya permukiman yang diidentifikasi kumuh di Kelurahan Srengsem. Penelitian ini menggunakan mix method, dengan mengumpulkan data primer dan sekunder serta analisis statistik deskriptif yang digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik kawasan dan menggunakan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) untuk menilai faktor utama pembentuk permukiman kumuh. Berdasarkan hasil analisis, faktor yang mempengaruhi permukiman kumuh di Kelurahan Srengsem meliputi terdapat beberapa rumah yang tidak memiliki status kepemilikan akan bangunan, kepadatan penduduk di beberapa kawasan deliniasi kumuh, minimnya pengelolaan terhadap sampah sehingga sampah rumah tangga yang dihasilkan dilakukan pembakaran, dan tingkat pendapatan penduduk yang rendah dengan terdapat beberapa warga dengan pekerjaan sebagai buruh dan juga pekerja serabutan.
Faktor Utama Pembentuk Permukiman Kumuh di Kelurahan Srengsem, Kota Bandar Lampung dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)
Terbentuknya kawasan permukiman kumuh yang ada di Kelurahan Srengsem mencerminkan adanya permasalahan lingkungan, sosial, dan perekonomian yang perlu diatasi. Deliniasi kawasan kumuh di Kelurahan Srengsem terdapat di puncak bukit, dan kawasan sempadan rel kereta api serta peruntukan kelurahan tersebut sebagai kawasan industri menengah. Permukiman kumuh di kelurahan ini tergolong didalam klasifikasi kumuh dengan tingkat yang ringan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengkaji faktor yang menyebabkan terbentunya permukiman yang diidentifikasi kumuh di Kelurahan Srengsem. Penelitian ini menggunakan mix method, dengan mengumpulkan data primer dan sekunder serta analisis statistik deskriptif yang digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik kawasan dan menggunakan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) untuk menilai faktor utama pembentuk permukiman kumuh. Berdasarkan hasil analisis, faktor yang mempengaruhi permukiman kumuh di Kelurahan Srengsem meliputi terdapat beberapa rumah yang tidak memiliki status kepemilikan akan bangunan, kepadatan penduduk di beberapa kawasan deliniasi kumuh, minimnya pengelolaan terhadap sampah sehingga sampah rumah tangga yang dihasilkan dilakukan pembakaran, dan tingkat pendapatan penduduk yang rendah dengan terdapat beberapa warga dengan pekerjaan sebagai buruh dan juga pekerja serabutan.
Faktor Utama Pembentuk Permukiman Kumuh di Kelurahan Srengsem, Kota Bandar Lampung dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)
Iqsal Aryo Syahputra (Autor:in) / Hafi Munirwan (Autor:in) / Husna Tiara Putri (Autor:in)
2024
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
KARAKTERISTIK HUNIAN PERMUKIMAN KUMUH KAMPUNG SAPIRIA KELURAHAN LEMBO KOTA MAKASSAR
DOAJ | 2018
|FAKTOR YANG MEMENGARUHI KUALITAS HIDUP PENDUDUK PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN DI KELURAHAN KAMPUNG
DOAJ | 2020
|Penataan Permukiman Kumuh Rawan Bencana Kebakaran di Kelurahan Lingkas Ujung Kota Tarakan
BASE | 2013
|