Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
Peranan Faktor Masa Depan dalam Pembimbingan Remaja
Mengungkap permasalahan remaja memerlukan kecermatan sebab kalau tidak, kita akan terjatuh ke dalam perangkap fokus tunggal. Upaya memetakan permasalahan remaja secara “keseluruhan” lebih merupakan upaya untuk menyederhanakan daripada menjabarkannya secara tepat. Secara pribadi saya tidak yakin kita bisa merangkumkan “keseluruhan” permasalahan remaja dewasa ini. Menurut pengamatan saya, permasalahan remaja berdimensi majemuk di mana setiap dimensi bukan saja terkait dengan dimensi lainnya, tetapi ia pun berdiri sendiri sebagai masalah mandiri yang memerlukan penanganan secara khusus dan terfokus. Dengan kata lain, saya melihat permasalahan remaja sebagai permasalahan yang bersifat multidimensional sekaligus idiosinkretik—setiap dimensi memiliki karakteristiknya tersendiri. Sebagai pemerhati remaja kita tetap dapat melakukan “sesuatu” untuk salah satu dimensi permasalahannya tanpa kehilangan fokus pada keterkaitan antardimensi. Kita bisa menyoroti permasalahan remaja dari sekurang-kurangnya tujuh dimensi, yakni Dimensi Keluarga, Dimensi Sosial-Ekonomi, Dimensi Akademik, Dimensi Rohani, Dimensi Kebutuhan, Dimensi Perkembangan, dan Dimensi Gangguan atau Penyimpangan. Setiap dimensi—bak akar pohon—terkait dan tumpang tindih dengan keenam dimensi lainnya namun setiap dimensi merupakan suatu pokok kajian terpisah yang memerlukan penanganan secara khusus pula. Pada artikel ini saya akan menelaah salah satu dari ketujuh dimensi tersebut, yakni Dimensi Kebutuhan, dan sudah tentu dalam keterkaitannya dengan dimensi lainnya, yaitu Dimensi Kerohanian dan Dimensi Keluarga. Di akhir artikel ini saya akan memberi sumbang-saran untuk menggali potensi remaja.
Peranan Faktor Masa Depan dalam Pembimbingan Remaja
Mengungkap permasalahan remaja memerlukan kecermatan sebab kalau tidak, kita akan terjatuh ke dalam perangkap fokus tunggal. Upaya memetakan permasalahan remaja secara “keseluruhan” lebih merupakan upaya untuk menyederhanakan daripada menjabarkannya secara tepat. Secara pribadi saya tidak yakin kita bisa merangkumkan “keseluruhan” permasalahan remaja dewasa ini. Menurut pengamatan saya, permasalahan remaja berdimensi majemuk di mana setiap dimensi bukan saja terkait dengan dimensi lainnya, tetapi ia pun berdiri sendiri sebagai masalah mandiri yang memerlukan penanganan secara khusus dan terfokus. Dengan kata lain, saya melihat permasalahan remaja sebagai permasalahan yang bersifat multidimensional sekaligus idiosinkretik—setiap dimensi memiliki karakteristiknya tersendiri. Sebagai pemerhati remaja kita tetap dapat melakukan “sesuatu” untuk salah satu dimensi permasalahannya tanpa kehilangan fokus pada keterkaitan antardimensi. Kita bisa menyoroti permasalahan remaja dari sekurang-kurangnya tujuh dimensi, yakni Dimensi Keluarga, Dimensi Sosial-Ekonomi, Dimensi Akademik, Dimensi Rohani, Dimensi Kebutuhan, Dimensi Perkembangan, dan Dimensi Gangguan atau Penyimpangan. Setiap dimensi—bak akar pohon—terkait dan tumpang tindih dengan keenam dimensi lainnya namun setiap dimensi merupakan suatu pokok kajian terpisah yang memerlukan penanganan secara khusus pula. Pada artikel ini saya akan menelaah salah satu dari ketujuh dimensi tersebut, yakni Dimensi Kebutuhan, dan sudah tentu dalam keterkaitannya dengan dimensi lainnya, yaitu Dimensi Kerohanian dan Dimensi Keluarga. Di akhir artikel ini saya akan memberi sumbang-saran untuk menggali potensi remaja.
Peranan Faktor Masa Depan dalam Pembimbingan Remaja
Paul Gunadi (Autor:in)
2001
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Melayu dalam sejarah Sarawak: Iktibar untuk pembangunan masa kini dan masa depan
British Library Conference Proceedings | 1997
|Masa Depan Penataan Ruang di Indonesia dalam Masa Transisi Menuju Masyarakat 5.0
DOAJ | 2022
|Dinamika dan Masa Depan Qanun dalam Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Aceh
DOAJ | 2022
|