Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
DAUR-HIDUP-GEDUNG DALAM SISTEM ARSITEKTUR
Eco or Environmental Labeling, certification of acknowledgement on sustainable products, could only be carried out within economically established countries by way of Life Cycle Analysis (LCA), a cradleâtoâgrave paradigm based instrument for measuring the products sustainability by analyzing energy, cost, and others environmental impact that would be spent and occur along productâlifeâcycle. What about buildings in terms of products of architecture which have always been involving energy? âSystem Approach To Architectureâ offered by Handler practically has similar paradigm with LCA if completed with building management at the end of system, meanwhile Steele, Vale, and Yeang among many others architectural theorist and practitioner have been formulating design criteria intrinsically based on the cradleâtoâgrave paradigm as well, so that seems we have to be much more aware of designing qualified and reliable architecture within limited resources by constantly analyzing buildingâlifeâcycle within system of architecture. Abstract in Bahasa Indonesia : Eco atau Environmental Labeling, sertifikasi pengakuan atas produk-produk berkelanjutan, hanya dapat dilakukan di negara-negara dengan kondisi ekonomi yang mantap dengan menggunakan Life Cycle Analysis (LCA), sebuah instrumen berbasis paradigma cradleâtoâgrave untuk mengukur tingkat keberlanjutan produk-produk bersangkutan, dengan cara mengevaluasi jumlah enerji, biaya, dan dampak-dampak lingkungan lain yang akan digunakan dan terjadi di sepanjang daurâhidupâproduk. Bagaimana halnya dengan gedung-gedung sebagai produk arsitektur yang senantiasa melibatkan enerji? Pendekatan arsitektur sebagai sistem yang ditawarkan Handler secara praktis memiliki kesamaan paradigma dengan LCA apabila dilengkapi pengelolaan gedung di akhir kegunaannya, selain itu beberapa teoritisi dan praktisi arsitektur seperti Steele, Vale, dan Yeang telah merumuskan pula kriteria desain yang secara intrinsik berdasarkan paradigma cradleâtoâgrave, oleh sebab itu tampaknya kita harus lebih waspada dalam merancang arsitektur agar lebih berkualitas dan andal di dalam keterbatasan sumber daya yaitu dengan senantiasa menganalisis daurâhidupâgedung dalam sistem arsitektur. Kata kunci: Produk berkelanjutan, daurâhidupâproduk, Life Cycle Analysis (LCA), cradleâtoâgrave, Sistem Arsitektur, daurâhidupâgedung.
DAUR-HIDUP-GEDUNG DALAM SISTEM ARSITEKTUR
Eco or Environmental Labeling, certification of acknowledgement on sustainable products, could only be carried out within economically established countries by way of Life Cycle Analysis (LCA), a cradleâtoâgrave paradigm based instrument for measuring the products sustainability by analyzing energy, cost, and others environmental impact that would be spent and occur along productâlifeâcycle. What about buildings in terms of products of architecture which have always been involving energy? âSystem Approach To Architectureâ offered by Handler practically has similar paradigm with LCA if completed with building management at the end of system, meanwhile Steele, Vale, and Yeang among many others architectural theorist and practitioner have been formulating design criteria intrinsically based on the cradleâtoâgrave paradigm as well, so that seems we have to be much more aware of designing qualified and reliable architecture within limited resources by constantly analyzing buildingâlifeâcycle within system of architecture. Abstract in Bahasa Indonesia : Eco atau Environmental Labeling, sertifikasi pengakuan atas produk-produk berkelanjutan, hanya dapat dilakukan di negara-negara dengan kondisi ekonomi yang mantap dengan menggunakan Life Cycle Analysis (LCA), sebuah instrumen berbasis paradigma cradleâtoâgrave untuk mengukur tingkat keberlanjutan produk-produk bersangkutan, dengan cara mengevaluasi jumlah enerji, biaya, dan dampak-dampak lingkungan lain yang akan digunakan dan terjadi di sepanjang daurâhidupâproduk. Bagaimana halnya dengan gedung-gedung sebagai produk arsitektur yang senantiasa melibatkan enerji? Pendekatan arsitektur sebagai sistem yang ditawarkan Handler secara praktis memiliki kesamaan paradigma dengan LCA apabila dilengkapi pengelolaan gedung di akhir kegunaannya, selain itu beberapa teoritisi dan praktisi arsitektur seperti Steele, Vale, dan Yeang telah merumuskan pula kriteria desain yang secara intrinsik berdasarkan paradigma cradleâtoâgrave, oleh sebab itu tampaknya kita harus lebih waspada dalam merancang arsitektur agar lebih berkualitas dan andal di dalam keterbatasan sumber daya yaitu dengan senantiasa menganalisis daurâhidupâgedung dalam sistem arsitektur. Kata kunci: Produk berkelanjutan, daurâhidupâproduk, Life Cycle Analysis (LCA), cradleâtoâgrave, Sistem Arsitektur, daurâhidupâgedung.
DAUR-HIDUP-GEDUNG DALAM SISTEM ARSITEKTUR
Wanita Subadra Abioso (Autor:in)
2007
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Mitos Kala dalam Arsitektur Wolff Schoemaker pada Gedung Landmark Bandung
BASE | 2020
|ANALISIS DAN DESAIN SISTEM PENILAIAN DAUR HIDUP AYAM POTONG BERBASIS DIGITAL BUSINESS ECOSYSTEM
BASE | 2021
|Penerapan Arsitektur Neo-Vernacular pada Perancangan Gedung DPRK Bireuen
BASE | 2023
|GEDUNG TAHFIDZ QUR’AN MAKASSAR DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOOKLIMATIK
DOAJ | 2016
|Identifikasi Karakteristik Arsitektur Regionalisme pada Fasad Gedung Kantor DPRK Lhokseumawe
DOAJ | 2024
|