Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
TINGKAT KERENTANAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR DI PERUMNAS TLOGOSARI, KOTA SEMARANG
Perumnas Tlogosari merupakan salah satu perumahan skala besar di Kota Semarang yang terdampak persoalan ekologi kota, yaitu banjir. Persoalan ekologi ini terjadi bersamaan dengan peningkatan pertumbuhan penduduk sekitar 1,4% pertahunnya, yang menjadikan pertumbuhan Kota Semarang mengarah pada kondisi rentan. Oleh sebab itu sangat perlu untuk mewujudkan Kota Semarang sebagai kota tangguh dengan melakukan penilaian tingkat kerentanan, karena hasil dari penilaian kerentanan tersebut dapat menjadi tolak ukur pencapaian sebuah kota tangguh. Penelitian ini dilakukan untuk menilai tingkat kerentanan masyarakat di Perumnas Tlogosari dalam menghadapi banjir pada saat siang dan malam. Penilaian kerentanan ini dibedakan berdasarkan waktu, karena ada perbedaan jumlah masyarakat yang berada di rumah pada saat siang dan malam. Penilaian kerentanan dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis skoring pembobotan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kerentanan siang masyarakat lebih tinggi, dibandingkan kerentanan malam. Hal ini dibuktikan dengan penurunan jumlah masyarakat di kuadran 3 dan 5 pada saat malam, diikuti dengan kenaikan jumlah masyarakat di kuadran 1 dan 2 sebesar 2-3%. Banyaknya masyarakat yang berada di kuadran 1, 2 dan 3 mengartikan bahwa masyarakat berada pada selang toleransi dari kemampuan mereka dalam menghadapi banjir. Oleh karena itu, masing-masing rumah tangga telah berketahanan dalam menghadapi banjir.
TINGKAT KERENTANAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR DI PERUMNAS TLOGOSARI, KOTA SEMARANG
Perumnas Tlogosari merupakan salah satu perumahan skala besar di Kota Semarang yang terdampak persoalan ekologi kota, yaitu banjir. Persoalan ekologi ini terjadi bersamaan dengan peningkatan pertumbuhan penduduk sekitar 1,4% pertahunnya, yang menjadikan pertumbuhan Kota Semarang mengarah pada kondisi rentan. Oleh sebab itu sangat perlu untuk mewujudkan Kota Semarang sebagai kota tangguh dengan melakukan penilaian tingkat kerentanan, karena hasil dari penilaian kerentanan tersebut dapat menjadi tolak ukur pencapaian sebuah kota tangguh. Penelitian ini dilakukan untuk menilai tingkat kerentanan masyarakat di Perumnas Tlogosari dalam menghadapi banjir pada saat siang dan malam. Penilaian kerentanan ini dibedakan berdasarkan waktu, karena ada perbedaan jumlah masyarakat yang berada di rumah pada saat siang dan malam. Penilaian kerentanan dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis skoring pembobotan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kerentanan siang masyarakat lebih tinggi, dibandingkan kerentanan malam. Hal ini dibuktikan dengan penurunan jumlah masyarakat di kuadran 3 dan 5 pada saat malam, diikuti dengan kenaikan jumlah masyarakat di kuadran 1 dan 2 sebesar 2-3%. Banyaknya masyarakat yang berada di kuadran 1, 2 dan 3 mengartikan bahwa masyarakat berada pada selang toleransi dari kemampuan mereka dalam menghadapi banjir. Oleh karena itu, masing-masing rumah tangga telah berketahanan dalam menghadapi banjir.
TINGKAT KERENTANAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR DI PERUMNAS TLOGOSARI, KOTA SEMARANG
Rizsa Putri Danianti (Autor:in) / Sariffuddin Sariffuddin (Autor:in)
2015
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
TINGKAT KETAHANAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA KEKERINGAN DI KELURAHAN ROWOSARI, KOTA SEMARANG
DOAJ | 2020
|Analisis Tingkat Kerentanan Wilayah di Kota Pekanbaru Terhadap Bencana Akibat Perubahan Iklim
DOAJ | 2022
|DOAJ | 2016
|PEMBELAJARAN KEBENCANAAN BAGI MASYARAKAT DI DAERAH RAWAN BENCANA BANJIR DAS BERINGIN KOTA SEMARANG
BASE | 2017
|