Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
PERAN ORANG TIONGHOA DALAM PERDAGANGAN DAN HIDUP PEREKONOMIAN DALAM MASYARAKAT (Studi Kepustakaan dan Studi Kasus tentang Interaksi Etnik Tionghoa dan Pribumi di Bidang Perekonomian di Surabaya)
The economic function of the Chinese has been existing since many centuries ago. This function has close relationship with "Jati Diri" of a businessman or an entrepreneur in the economic activities. Besides, the context of the social cultural and political interaction which has been prevailing for centuries, will condense to form the "Jati Diri" of a Chinese in Indonesia community. This must have positive or negative influences in a community. A sample with an application on the ethical interaction in Surabaya completes this contextual thinking. The projection to overcome it is our assignment in our nation economics, between the community and the government. Abstract in Bahasa Indonesia : Fungsi orang Tionghoa dalam dunia perekonomian telah terasa berabad-abad yang lampau. Fungsi ini erat berhubungan dengan jati diri suatu wirausaha di bidang perekonomian. Di samping itu konteks interaksi sosial budaya dan politis yang telah berabad-abad lamanya, akan mengkristal memupuk jati diri seorang Tionghoa di tanah air dan masyarakat besar Indonesia. Barang tentu ini bersifat positif atau pun negatif bagi suatu komunitas tertentu. Suatu contoh dengan aplikasi pada interaksi etnik di Surabaya, melengkapi pemikiran kontekstual ini. Proyeksi untuk menanggulanginya menjadi tugas bersama pada aspek perekonomian bangsa antara masyarakat dan pemerintah. Kata kunci:perdagangan, perekonomian, pasar, Tionghoa, Bumi Putera, globalisme.
PERAN ORANG TIONGHOA DALAM PERDAGANGAN DAN HIDUP PEREKONOMIAN DALAM MASYARAKAT (Studi Kepustakaan dan Studi Kasus tentang Interaksi Etnik Tionghoa dan Pribumi di Bidang Perekonomian di Surabaya)
The economic function of the Chinese has been existing since many centuries ago. This function has close relationship with "Jati Diri" of a businessman or an entrepreneur in the economic activities. Besides, the context of the social cultural and political interaction which has been prevailing for centuries, will condense to form the "Jati Diri" of a Chinese in Indonesia community. This must have positive or negative influences in a community. A sample with an application on the ethical interaction in Surabaya completes this contextual thinking. The projection to overcome it is our assignment in our nation economics, between the community and the government. Abstract in Bahasa Indonesia : Fungsi orang Tionghoa dalam dunia perekonomian telah terasa berabad-abad yang lampau. Fungsi ini erat berhubungan dengan jati diri suatu wirausaha di bidang perekonomian. Di samping itu konteks interaksi sosial budaya dan politis yang telah berabad-abad lamanya, akan mengkristal memupuk jati diri seorang Tionghoa di tanah air dan masyarakat besar Indonesia. Barang tentu ini bersifat positif atau pun negatif bagi suatu komunitas tertentu. Suatu contoh dengan aplikasi pada interaksi etnik di Surabaya, melengkapi pemikiran kontekstual ini. Proyeksi untuk menanggulanginya menjadi tugas bersama pada aspek perekonomian bangsa antara masyarakat dan pemerintah. Kata kunci:perdagangan, perekonomian, pasar, Tionghoa, Bumi Putera, globalisme.
PERAN ORANG TIONGHOA DALAM PERDAGANGAN DAN HIDUP PEREKONOMIAN DALAM MASYARAKAT (Studi Kepustakaan dan Studi Kasus tentang Interaksi Etnik Tionghoa dan Pribumi di Bidang Perekonomian di Surabaya)
Lukas S. Musianto (Autor:in)
2003
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
trade , economic activities , market , Chinese , Indigenous , globalization. , Business , HF5001-6182
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
STUDI TENTANG KONSEP TATANAN ARSITEKTUR TIONGHOA DI SURABAYA YANG DIBANGUN SEBELUM TAHUN 1945
DOAJ | 2012
|STUDI TENTANG KONSEP TATANAN ARSITEKTUR TIONGHOA DI SURABAYA YANG DIBANGUN SEBELUM TAHUN 1945
BASE | 2013
|Install identitas pribumi dalam praktik komunikasi etnik Tionghoa di Bima, Indonesia
DOAJ | 2021
|Eksistensi dan Koeksistensi Budaya Tionghoa dalam Masyarakat Jawa Yogyakarta
DOAJ | 2023
|