Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
KAJIAN RISIKO BENCANA LONGSOR KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO
Kecamatan Loano berada di bagian timur-selatan Kabupaten Purworejo, merupakan daerah rawan longsor yang disertai kondisi sosial ekonomi yang menambah kerentanannya. Studi ini bertujuan untuk mengkaji risiko bencana longsor, cakupan kajian meliputi karakteristik ancaman, kerentanan {sosial ekonomi & fisik lingkungan, kapasitas (respon lingkungan)} serta risiko bencana. Pengolahan data menggunakan software ArcGIS dan SPSS. Secara fisik alam, ancaman risiko longsor bervariasi yaitu 21,36 km2 (40,09%) indeks rendah, 13.14 km2 (24,66%) sedang dan 18,78 km2 (35,25%) tinggi. Indeks kerentanan sosial ekonomi & fisik lingkungan terdiri dari 3 desa indeks rendah, 11 desa sedang dan 7 desa tinggi. Karakteristik kapasitas (respon lingkungan) diambil dengan menggunakan kuesioner individu masyarakat dan pemerintah desa. Karakteristik kapasitas (respon lingkugan)-nya adalah 14 desa indeks rendah, 4 desa sedang dan 3 desa tinggi. Kerentanan secara holistickyang merupakan jumlah total kerentanan sosial ekonomi & fisik lingkungan serta kapasitas (respon lingkungan) terdapat 3 desa indeks rendah, 4 desa sedang dan 14 desa tinggi. Tingkat risiko bencana longsor bervariasi, terdiri dari rendah 6,72 km2 (12,62%) , sedang 24,59 km2 (46,15%) hingga tinggi 21,96 km2 (41,23%). Risiko longsor yang tinggi perlu dikurangi dengan menurunkan kerentananya. Selanjutnya, diharapkan metode ini dapat diterapkan di wilayah lainnya yang memiliki karakteristik hampir sama dengan Kecamatan Loano.
KAJIAN RISIKO BENCANA LONGSOR KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO
Kecamatan Loano berada di bagian timur-selatan Kabupaten Purworejo, merupakan daerah rawan longsor yang disertai kondisi sosial ekonomi yang menambah kerentanannya. Studi ini bertujuan untuk mengkaji risiko bencana longsor, cakupan kajian meliputi karakteristik ancaman, kerentanan {sosial ekonomi & fisik lingkungan, kapasitas (respon lingkungan)} serta risiko bencana. Pengolahan data menggunakan software ArcGIS dan SPSS. Secara fisik alam, ancaman risiko longsor bervariasi yaitu 21,36 km2 (40,09%) indeks rendah, 13.14 km2 (24,66%) sedang dan 18,78 km2 (35,25%) tinggi. Indeks kerentanan sosial ekonomi & fisik lingkungan terdiri dari 3 desa indeks rendah, 11 desa sedang dan 7 desa tinggi. Karakteristik kapasitas (respon lingkungan) diambil dengan menggunakan kuesioner individu masyarakat dan pemerintah desa. Karakteristik kapasitas (respon lingkugan)-nya adalah 14 desa indeks rendah, 4 desa sedang dan 3 desa tinggi. Kerentanan secara holistickyang merupakan jumlah total kerentanan sosial ekonomi & fisik lingkungan serta kapasitas (respon lingkungan) terdapat 3 desa indeks rendah, 4 desa sedang dan 14 desa tinggi. Tingkat risiko bencana longsor bervariasi, terdiri dari rendah 6,72 km2 (12,62%) , sedang 24,59 km2 (46,15%) hingga tinggi 21,96 km2 (41,23%). Risiko longsor yang tinggi perlu dikurangi dengan menurunkan kerentananya. Selanjutnya, diharapkan metode ini dapat diterapkan di wilayah lainnya yang memiliki karakteristik hampir sama dengan Kecamatan Loano.
KAJIAN RISIKO BENCANA LONGSOR KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO
Retno Widiastutik (Autor:in) / Imam Bukhori (Autor:in)
2018
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Longsor Di Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah
DOAJ | 2021
|Kajian dan Evaluasi Bencana Tanah Longsor di Kecamatan Tanjungsari terhadap RTRW Kabupaten Bogor
DOAJ | 2022
|Analisis potensi rawan bencana tanah longsor di Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang
DOAJ | 2020
|BASE | 2020
|