Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
PENGARUH PENAMBAHAN AKTIVATOR DALAM PEMBUATAN KARBON AKTIF AMPAS TAHU SEBAGAI ADSORBEN MINYAK JELANTAH
Minyak goreng yang telah digunakan berulang kali akan mengalami kerusakan seperti peningkatan bilangan peroksida dan asam lemak bebas yang dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan. Penelitian ini memvariasikan aktivator pada proses pembuatan karbon aktif ampas tahu yaitu NaCl 10%, Na2CO3 5% dan H3PO4 1M untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kadar asam lemak bebas dan bilangan peroksida dalam minyak jelantah. Minyak yang digunakan adalah minyak goreng kemasan yang digunakan untuk menggoreng ikan kering, ikan basah, tahu-tempe dan daging ayam. Tahapan pemurnian minyak yaitu proses despising, netralisasi dan bleaching. Pengujian mengacu pada SNI (Standar Nasional Indonesia) 7709:2012 sebagai syarat mutu minyak goreng. Hasil penelitian menunjukkan kadar asam lemak bebas tertinggi dan terendah yang diperoleh yaitu 0,1925% dan 0,1473%, sedangkan bilangan peroksida tertinggi dan terendah yaitu 9,3203 meq O2/kg dan 4,3526 meq O2/kg. Aktivator yang paling berpengaruh pada penurunan kadar asam lemak bebas dan bilangan peroksida adalah Na2CO3 dimana diperoleh kadar rata – rata asam lemak bebas 0,1473% dengan persentase penurunan sebesar 57,68% dan kadar rata – rata penurunan bilangan peroksida yaitu 4,3526 meq O2/kg dengan persentase penurunan sebesar 59,04%. Jadi, aktivator Na2CO3 merupakan aktivator yang paling baik digunakan untuk aktivasi karbon ampas tahu sebagai adsorben minyak jelantah. Kata Kunci: Aktivator, Karbon Aktif, Ampas Tahu, Adsorben, Minyak Jelantah.
PENGARUH PENAMBAHAN AKTIVATOR DALAM PEMBUATAN KARBON AKTIF AMPAS TAHU SEBAGAI ADSORBEN MINYAK JELANTAH
Minyak goreng yang telah digunakan berulang kali akan mengalami kerusakan seperti peningkatan bilangan peroksida dan asam lemak bebas yang dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan. Penelitian ini memvariasikan aktivator pada proses pembuatan karbon aktif ampas tahu yaitu NaCl 10%, Na2CO3 5% dan H3PO4 1M untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kadar asam lemak bebas dan bilangan peroksida dalam minyak jelantah. Minyak yang digunakan adalah minyak goreng kemasan yang digunakan untuk menggoreng ikan kering, ikan basah, tahu-tempe dan daging ayam. Tahapan pemurnian minyak yaitu proses despising, netralisasi dan bleaching. Pengujian mengacu pada SNI (Standar Nasional Indonesia) 7709:2012 sebagai syarat mutu minyak goreng. Hasil penelitian menunjukkan kadar asam lemak bebas tertinggi dan terendah yang diperoleh yaitu 0,1925% dan 0,1473%, sedangkan bilangan peroksida tertinggi dan terendah yaitu 9,3203 meq O2/kg dan 4,3526 meq O2/kg. Aktivator yang paling berpengaruh pada penurunan kadar asam lemak bebas dan bilangan peroksida adalah Na2CO3 dimana diperoleh kadar rata – rata asam lemak bebas 0,1473% dengan persentase penurunan sebesar 57,68% dan kadar rata – rata penurunan bilangan peroksida yaitu 4,3526 meq O2/kg dengan persentase penurunan sebesar 59,04%. Jadi, aktivator Na2CO3 merupakan aktivator yang paling baik digunakan untuk aktivasi karbon ampas tahu sebagai adsorben minyak jelantah. Kata Kunci: Aktivator, Karbon Aktif, Ampas Tahu, Adsorben, Minyak Jelantah.
PENGARUH PENAMBAHAN AKTIVATOR DALAM PEMBUATAN KARBON AKTIF AMPAS TAHU SEBAGAI ADSORBEN MINYAK JELANTAH
Ma'rifah Ma'rifah (Autor:in) / Jamaluddin Jamaluddin (Autor:in) / Yonelian Yuyun (Autor:in) / Agustinus Widodo (Autor:in)
2018
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
PENGARUH AKTIVASI FISIK ZEOLIT ALAM SEBAGAI ADSORBEN DALAM PROSES ADSORPSI MINYAK JELANTAH
DOAJ | 2017
|PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG AMPAS TAHU DAN JENIS KOAGULAN PADA PEMBUATAN TAHU BERSERAT
DOAJ | 2015
|PENGARUH WAKTU KARBONISASI PADA PEMBUATAN KARBON AKTIF BERBAHAN BAKU SEKAM PADI DENGAN AKTIVATOR KOH
DOAJ | 2014
|SELULOSA DARI AMPAS TEBU SEBAGAI ADSORBEN PADA MINYAK BEKAS PENGGORENGAN
DOAJ | 2019
|