Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
Tradisi Sholawat Mansub Habib Sholeh Bin Muhsin Al-Hamid di Tempeh Tengah, Lumajang
Kajian Living Quran dan Hadis semakin marak di Indonesia. Hal ini semakin mengungkap bahwa banyak tradisi masyarakat atau kelompok yang berlandaskan Alquran dan hadis. Artikel ini memfokuskan pada tradisi pembacaan shalawat mansub Habib Sholeh bin Muhsin al-Hamid di Desa Tempeh Tengah, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Shalawat mansub merupakan sebuah amalan hasil dari perjalanan spiritual Habib Sholeh yang bertemu dengan Nabi Khidir. Kemudian menjadi tradisi masyarakat yang dibaca setiap malam Jum’at Kliwon sebanyak 141 kali.Lantas masyarakat melanggengkan membaca sholawat mansub tersebut sebagai sarana tawasul untuk mempermudah segala hajat. Tulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi fenomena yang menggunakan teori Talal Asad bahwa Islam sebagai tradisi diskursif. Kemudian untuk memahami kontruksi sosial antar masyarakat kepada Habib Sholeh bin Muhsin al-Hamid, maka menggunakan Teori Berger dan Luckmann. Data yang digunakan yaitu sumber pustaka dan wawancara yang diolah secara deskriptif analitik. Hasil dari penelitian ini yaitu tradisi pembacaan shalawat mansub sebagai tradisi diskursif yang diresepsi dan dipraktikkan masyarakat Tempeh Tengah, Lumajang sehingga dipaparkan hadis-hadis yang berhubungan dengan fenomena tersebut sebagai wujud teks perantara pendekatan manusia kepada Allah Swt.
Tradisi Sholawat Mansub Habib Sholeh Bin Muhsin Al-Hamid di Tempeh Tengah, Lumajang
Kajian Living Quran dan Hadis semakin marak di Indonesia. Hal ini semakin mengungkap bahwa banyak tradisi masyarakat atau kelompok yang berlandaskan Alquran dan hadis. Artikel ini memfokuskan pada tradisi pembacaan shalawat mansub Habib Sholeh bin Muhsin al-Hamid di Desa Tempeh Tengah, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Shalawat mansub merupakan sebuah amalan hasil dari perjalanan spiritual Habib Sholeh yang bertemu dengan Nabi Khidir. Kemudian menjadi tradisi masyarakat yang dibaca setiap malam Jum’at Kliwon sebanyak 141 kali.Lantas masyarakat melanggengkan membaca sholawat mansub tersebut sebagai sarana tawasul untuk mempermudah segala hajat. Tulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi fenomena yang menggunakan teori Talal Asad bahwa Islam sebagai tradisi diskursif. Kemudian untuk memahami kontruksi sosial antar masyarakat kepada Habib Sholeh bin Muhsin al-Hamid, maka menggunakan Teori Berger dan Luckmann. Data yang digunakan yaitu sumber pustaka dan wawancara yang diolah secara deskriptif analitik. Hasil dari penelitian ini yaitu tradisi pembacaan shalawat mansub sebagai tradisi diskursif yang diresepsi dan dipraktikkan masyarakat Tempeh Tengah, Lumajang sehingga dipaparkan hadis-hadis yang berhubungan dengan fenomena tersebut sebagai wujud teks perantara pendekatan manusia kepada Allah Swt.
Tradisi Sholawat Mansub Habib Sholeh Bin Muhsin Al-Hamid di Tempeh Tengah, Lumajang
Rizqotul Luqi Mufidah (Autor:in) / Norma Azmi Farida (Autor:in)
2020
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
FOLKSONG DALAM TRADISI MA’AROLO LANI MALA’APA DI PELAUW MALUKU TENGAH (KAJIAN MAKNA)
DOAJ | 2017
|Pembagian Harta Warisan dalam Tradisi Masyarakat Sasak : Studi pada Masyarakat Jago Lombok Tengah
DOAJ | 2016
|Fungsi Dan Upaya Pelestarian Tradisi Sorong Serah Aji Krama Di Desa Penujak Kabupaten Lombok Tengah
DOAJ | 2018
|Analisis Indeks Kekeringan Meteorologis di Bagian Utara Kabupaten Lumajang
DOAJ | 2021
|