Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
Evaluasi Karakteristik Modulus Resilien dan Deformasi Permanen Campuran Beton Beraspal (AC-Binder Course) Menggunakan Campuran Agregat Berabrasi Tinggi
Abstrak. Agregat substandar adalah agregat yang tidak memenuhi sifat yang disyaratkan dalam spesifikasi jalan, antara lain berat jenis, nilai pastisitas, penyerapan dan abrasi yang akan mempengaruhi tingkat kelekatan agregat terhadap aspal pada campuran beraspal. Tujuan utama dari penelitian ini yaitu meneliti pengaruh agregat substandar bernilai abrasi tinggi (>40%) yang divariasi dengan agregat standar (berabrasi ≤40%) pada campuran beraspal gradasi menerus (AC-BC) terhadap nilai kekakuan dan ketahanan terhadap deformasi. Persentase penggunaan campuran agregat substandar dan agregat standar pada pengujian ini adalah 100-0, 80-20, 60-40, 50-50 dan 0-100. Hasil uji Marshall pada variasi 60-40, 50-50 dan 0-100 menunjukkan bahwa penambahan agregat standar dalam agregat substandar meningkatkan Stabilitas Marshall dan IKS (Indeks Kekuatan sisa) namun nilai IKS masih dibawah spesifikasi. Hasil pengujian UMATTA pada temperatur 25ï‚°C dan 45ï‚°C variasi 60-40, 50-50 dan 0-100 kekakuan campuran (Modulus Resilien) semakin tinggi. Hasil pengujian deformasi permanen dengan WTM pada temperatur 45°C dan 60°C, nilai Stabilitas Dinamis menunjukkan nilai tertinggi terjadi pada campuran 50-50. Abstract. Substandard aggregates is aggregates which isn't required at paving specification, such as specific gravity, plasticity, absorption and abrasion that will effect stickness at asphalt mixture. The objective of this research is to evaluate the influence of substandard aggregate-high abrasion value (>40%) were varied by standard aggregates (abrasion ≤40%) on a continuous gradation asphalt mixture (AC-BC) to the value of stiffness and deformation. Properties of aggregates were tested and compared using specification of Bina Marga 2010, while the mix of characteristics obtained through Marshall Test, Resilient Modulus using UMATTA and permanent deformation using Wheel Tracking Machine ( WTM ). Percentage of substandard aggretgates and standard aggregates in this research is 100-0, 80-20, 60-40, 50-50 dan 0-100. Marshall test result on the variation of 60-40, 50-50 dan 0-100 indicate that te addition of standard aggregate improving the Marshall Stability and residual strengh index, but the residual strenght index velue is still below of spesification. UMATTA test result at 25ï‚°C and 45ï‚°C temperature variation of 60-40, 50-50 dan 0-100 that mix stiffness ( Resilient Modulus ) higher. Test result of permanent deformation using WTM at temperature 45°C dan 60°C, the highest dynamic stability value at 50-50 mixture.
Evaluasi Karakteristik Modulus Resilien dan Deformasi Permanen Campuran Beton Beraspal (AC-Binder Course) Menggunakan Campuran Agregat Berabrasi Tinggi
Abstrak. Agregat substandar adalah agregat yang tidak memenuhi sifat yang disyaratkan dalam spesifikasi jalan, antara lain berat jenis, nilai pastisitas, penyerapan dan abrasi yang akan mempengaruhi tingkat kelekatan agregat terhadap aspal pada campuran beraspal. Tujuan utama dari penelitian ini yaitu meneliti pengaruh agregat substandar bernilai abrasi tinggi (>40%) yang divariasi dengan agregat standar (berabrasi ≤40%) pada campuran beraspal gradasi menerus (AC-BC) terhadap nilai kekakuan dan ketahanan terhadap deformasi. Persentase penggunaan campuran agregat substandar dan agregat standar pada pengujian ini adalah 100-0, 80-20, 60-40, 50-50 dan 0-100. Hasil uji Marshall pada variasi 60-40, 50-50 dan 0-100 menunjukkan bahwa penambahan agregat standar dalam agregat substandar meningkatkan Stabilitas Marshall dan IKS (Indeks Kekuatan sisa) namun nilai IKS masih dibawah spesifikasi. Hasil pengujian UMATTA pada temperatur 25ï‚°C dan 45ï‚°C variasi 60-40, 50-50 dan 0-100 kekakuan campuran (Modulus Resilien) semakin tinggi. Hasil pengujian deformasi permanen dengan WTM pada temperatur 45°C dan 60°C, nilai Stabilitas Dinamis menunjukkan nilai tertinggi terjadi pada campuran 50-50. Abstract. Substandard aggregates is aggregates which isn't required at paving specification, such as specific gravity, plasticity, absorption and abrasion that will effect stickness at asphalt mixture. The objective of this research is to evaluate the influence of substandard aggregate-high abrasion value (>40%) were varied by standard aggregates (abrasion ≤40%) on a continuous gradation asphalt mixture (AC-BC) to the value of stiffness and deformation. Properties of aggregates were tested and compared using specification of Bina Marga 2010, while the mix of characteristics obtained through Marshall Test, Resilient Modulus using UMATTA and permanent deformation using Wheel Tracking Machine ( WTM ). Percentage of substandard aggretgates and standard aggregates in this research is 100-0, 80-20, 60-40, 50-50 dan 0-100. Marshall test result on the variation of 60-40, 50-50 dan 0-100 indicate that te addition of standard aggregate improving the Marshall Stability and residual strengh index, but the residual strenght index velue is still below of spesification. UMATTA test result at 25ï‚°C and 45ï‚°C temperature variation of 60-40, 50-50 dan 0-100 that mix stiffness ( Resilient Modulus ) higher. Test result of permanent deformation using WTM at temperature 45°C dan 60°C, the highest dynamic stability value at 50-50 mixture.
Evaluasi Karakteristik Modulus Resilien dan Deformasi Permanen Campuran Beton Beraspal (AC-Binder Course) Menggunakan Campuran Agregat Berabrasi Tinggi
Astriereza Prery Adithya (Autor:in) / Bambang Sugeng Subagio (Autor:in) / Djunaedi Kosasih (Autor:in) / Sri Hendarto (Autor:in)
2016
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
PEMBUATAN BETON CAMPURAN STYROFOAM MENGGUNAKAN AGREGAT PASIR BENGAWAN SOLO
DOAJ | 2020
|KARAKTERISTIK CAMPURAN HRS-WC DENGAN MENGGUNAKAN PASIR KUARSA SEBAGAI AGREGAT HALUS
DOAJ | 2021
|DOAJ | 2019
|KINERJA MARSHALL CAMPURAN BERASPAL PANAS LAPIS (AC-BC) MENGGUNAKAN LIMBAH BETON
BASE | 2020
|