Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
Pengaruh Pemberian Mikroorganisme Lokal (MOL) Rebung Bambu Surat (Gigantochloa vesticillata (Willd.) Munro) terhadap Pertumbuhan Bayam Merah (Amaranthus tricolor L.)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian mikroorganisme lokal (MOL) rebung bambu terhadap pertumbuhan bayam merah (Amaranthus tricolor L.). Penelitian dilaksanakan di rumah kaca UHAMKA dari bulan April sampai Juli 2015. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dan desain penelitian rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan tersebut adalah P0(kontrol), P1, P2, P3, dan P4 secara berurutan perlakuan dengan MOL rebung bambu surat 5; 10; 15; dan 20%. Perlakuan diberikan setiap minggu dan panen tanaman bayam merah dilakukan 35 setelah pindah tanam. Data setiap parameter dilakukan uji normalitas, uji homogenitas, lalu dianalisis dengan ANAVA 1 faktor pada α = 0,01. Selanjutnya dilakukan uji BNT untuk mengetahui beda pengaruh antar perlakuan. Pemberian MOL rebung bambu surat yang terbaik adalah perlakuan P2dengan tinggi, berat segar, dan berat kering tanaman secara berurutan 30,34 cm; 15,40 g; dan 1,04 g. Persentase tinggi, berat segar, dan berat kering tanaman bayam merah perlakuan P2 terhadap kontrol secara berurutan 200,66; 292,22; dan 297,14%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian MOL rebung bambu surat meningkatkan pertumbuhan bayam merah.
Pengaruh Pemberian Mikroorganisme Lokal (MOL) Rebung Bambu Surat (Gigantochloa vesticillata (Willd.) Munro) terhadap Pertumbuhan Bayam Merah (Amaranthus tricolor L.)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian mikroorganisme lokal (MOL) rebung bambu terhadap pertumbuhan bayam merah (Amaranthus tricolor L.). Penelitian dilaksanakan di rumah kaca UHAMKA dari bulan April sampai Juli 2015. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dan desain penelitian rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan tersebut adalah P0(kontrol), P1, P2, P3, dan P4 secara berurutan perlakuan dengan MOL rebung bambu surat 5; 10; 15; dan 20%. Perlakuan diberikan setiap minggu dan panen tanaman bayam merah dilakukan 35 setelah pindah tanam. Data setiap parameter dilakukan uji normalitas, uji homogenitas, lalu dianalisis dengan ANAVA 1 faktor pada α = 0,01. Selanjutnya dilakukan uji BNT untuk mengetahui beda pengaruh antar perlakuan. Pemberian MOL rebung bambu surat yang terbaik adalah perlakuan P2dengan tinggi, berat segar, dan berat kering tanaman secara berurutan 30,34 cm; 15,40 g; dan 1,04 g. Persentase tinggi, berat segar, dan berat kering tanaman bayam merah perlakuan P2 terhadap kontrol secara berurutan 200,66; 292,22; dan 297,14%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian MOL rebung bambu surat meningkatkan pertumbuhan bayam merah.
Pengaruh Pemberian Mikroorganisme Lokal (MOL) Rebung Bambu Surat (Gigantochloa vesticillata (Willd.) Munro) terhadap Pertumbuhan Bayam Merah (Amaranthus tricolor L.)
Gustomi Gustomi (Autor:in) / Lutfah Nurusman (Autor:in) / Susilo Susilo (Autor:in)
2018
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Analisa Kestabilan Lokal Dalam Pertumbuhan Mikroorganisme Di Medium Kemostat
DOAJ | 2015
|Pengaruh Ketinggian Tempat Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonium L) Di Luwuk
BASE | 2019
|DOAJ | 2023
|Pengaruh Pelukaan dan Pemberian H2 SO4 serta IBA Terhadap Pertumbuhan Akar Setek Cabang Buah Lada
DOAJ | 2017
|