Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
Kajian Pelayanan Radar Untuk Meningkatkan Control Lalu Lintas Udara Mendukung Keselamatan Penerbangan
Bandara Internasional Minangkabau yang jauh berbeda dari Bandara Tabing terutama dari segi fasilitas teknologi terhadap peningkatan dalam pengoperasian lalu lintas udara yaitu, terpasangnya alat bantu pendaratan yang modern (Instrument Landing System/ ILS) posisi bandar udara menjadi sangat penting dalam mewujudkan keselamatan penerbangan mengingat bandar udara yang memberikan pemanduan pesawat udara untuk tinggal landas, terbang dan mendarat. Untuk menghasilkan kinerja yang optimal harus didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai sesuai dengan misi PT Angkasa Pura II sebagai pengelola BIM selalu mengutamakan keselamatan penerbangan, keamanan serta kepuasan pengguna jasa. BIM telah memiliki Sertifikat Operasi Bandara (SOB) sejak bandar udara tersebut sebelum dioperasikan dan merupakan bandar udara satu-satunya yang ber SOB sebelum dioperasikan. Pada kondisi saat ini berdasarkan data statistik jumlah penumpang dan pergerakan pesawat sangat meningkat, sedangkan fasilitas alat bantu control/radar belum terpasang, oleh sebab itu bandar udara tersebut masih menggunakan cara-cara konvensional (non radar). Untuk menjamin keselamatan penerbangan dari sisi udara fasilitas yang digunakan sudah sesuai standar mengacu pada peraturan ICAO. Sedangkan untuk mengatasi permasalahan radar di Bandara Internasional Minangkabau, maka dinas pelayanan operasi lalu lintas udara telah mengusulkan untuk pemasangan radar sebagai alat bantu control lalu lintas udara untuk mendukung keselamatan penerbangan, namun sampai saat ini belum ada realisasinya.
Kajian Pelayanan Radar Untuk Meningkatkan Control Lalu Lintas Udara Mendukung Keselamatan Penerbangan
Bandara Internasional Minangkabau yang jauh berbeda dari Bandara Tabing terutama dari segi fasilitas teknologi terhadap peningkatan dalam pengoperasian lalu lintas udara yaitu, terpasangnya alat bantu pendaratan yang modern (Instrument Landing System/ ILS) posisi bandar udara menjadi sangat penting dalam mewujudkan keselamatan penerbangan mengingat bandar udara yang memberikan pemanduan pesawat udara untuk tinggal landas, terbang dan mendarat. Untuk menghasilkan kinerja yang optimal harus didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai sesuai dengan misi PT Angkasa Pura II sebagai pengelola BIM selalu mengutamakan keselamatan penerbangan, keamanan serta kepuasan pengguna jasa. BIM telah memiliki Sertifikat Operasi Bandara (SOB) sejak bandar udara tersebut sebelum dioperasikan dan merupakan bandar udara satu-satunya yang ber SOB sebelum dioperasikan. Pada kondisi saat ini berdasarkan data statistik jumlah penumpang dan pergerakan pesawat sangat meningkat, sedangkan fasilitas alat bantu control/radar belum terpasang, oleh sebab itu bandar udara tersebut masih menggunakan cara-cara konvensional (non radar). Untuk menjamin keselamatan penerbangan dari sisi udara fasilitas yang digunakan sudah sesuai standar mengacu pada peraturan ICAO. Sedangkan untuk mengatasi permasalahan radar di Bandara Internasional Minangkabau, maka dinas pelayanan operasi lalu lintas udara telah mengusulkan untuk pemasangan radar sebagai alat bantu control lalu lintas udara untuk mendukung keselamatan penerbangan, namun sampai saat ini belum ada realisasinya.
Kajian Pelayanan Radar Untuk Meningkatkan Control Lalu Lintas Udara Mendukung Keselamatan Penerbangan
Endang Dwi Agustini (Autor:in)
2007
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Evaluasi Pelayanan Peralatan Keselamatan Penerbangan, Bandar Udara Achmad Yani- Semarang
DOAJ | 2007
|EVALUASI TINGKAT PELAYANAN JALAN PADA ALIRAN LALU LINTAS KOTA LHOKSEUMAWE
DOAJ | 2016
|