Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
STATUS BERKELANJUTAN KOTA TANGERANG SELATAN-BANTEN DENGAN MENGGUNAKAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (Sustainable Status of South Tangerang City-Banten Using Key Performance Indicators)
ABSTRAK Pembangunan kota yang tidak terkendali akan mengakibatkan tekanan terhadap lingkungan dan beban masyarakat meningkat, sebaliknya degradasi lingkungan akan mengakibatkan pembatasan pengembangan ekonomi dan penurunan kualitas hidup. Guna mencegah terjadinya dampak-dampak negatif, maka diperlukan prinsip-prinsip pembangunan kota yang berkelanjutan. Evaluasi terhadap pelaksanan pembangunan kota yang berkelanjutan perlu dilakukan untuk mengetahui apakah pembangunan suatu kota sudah atau belum/tidak berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun Key Performance Indicators (KPI) guna menilai status pembangunan kota berkelanjutan. Perumusan KPI ini dilakukan dengan pendekatan Analytic Hierarchy Process (AHP). KPI yang dihasilkan terdiri dari 21 indikator dan 9 elemen dari 3 pilar pembangunan berkelanjutan (ekonomi, sosial, dan lingkungan). Implementasi KPI dilakukan untuk pengukuran status keberlanjutan Kota Tangerang Selatan. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kota ini termasuk dalam tahap awal pembangunan berkelanjutan. Secara umum perkembangan ekonomi dan sosial relatif cukup baik, namun tidak demikian dengan kondisi lingkungannya. ABSTRACT Uncontrolled urban development will result in pressure on the environment and the burden of the people. On the contrary, environmental degradation will lead to restricted economic development and decreased quality of life. In order to prevent negative impacts, it is necessary to implement the principles of sustainable city development. Evaluation of the implementation of sustainable city development is needed to determine whether the development of a city is sustainable or not. This study aimed to develop Key Performance Indicators (KPI) to assess the status of sustainable city development. The formulation of KPI is done with Analytic Hierarchy Process (AHP). KPI generated consists of 21 indicators and 9 elements of the 3 pillars of sustainable development (economic, social, and environmental). Implementation of KPI conducted to measure the sustainable status of South Tangerang City. The results show that the city is in the early stages of sustainable development. In general, economic and social development is relatively good, but not so good with the environmental conditions.
STATUS BERKELANJUTAN KOTA TANGERANG SELATAN-BANTEN DENGAN MENGGUNAKAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (Sustainable Status of South Tangerang City-Banten Using Key Performance Indicators)
ABSTRAK Pembangunan kota yang tidak terkendali akan mengakibatkan tekanan terhadap lingkungan dan beban masyarakat meningkat, sebaliknya degradasi lingkungan akan mengakibatkan pembatasan pengembangan ekonomi dan penurunan kualitas hidup. Guna mencegah terjadinya dampak-dampak negatif, maka diperlukan prinsip-prinsip pembangunan kota yang berkelanjutan. Evaluasi terhadap pelaksanan pembangunan kota yang berkelanjutan perlu dilakukan untuk mengetahui apakah pembangunan suatu kota sudah atau belum/tidak berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun Key Performance Indicators (KPI) guna menilai status pembangunan kota berkelanjutan. Perumusan KPI ini dilakukan dengan pendekatan Analytic Hierarchy Process (AHP). KPI yang dihasilkan terdiri dari 21 indikator dan 9 elemen dari 3 pilar pembangunan berkelanjutan (ekonomi, sosial, dan lingkungan). Implementasi KPI dilakukan untuk pengukuran status keberlanjutan Kota Tangerang Selatan. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kota ini termasuk dalam tahap awal pembangunan berkelanjutan. Secara umum perkembangan ekonomi dan sosial relatif cukup baik, namun tidak demikian dengan kondisi lingkungannya. ABSTRACT Uncontrolled urban development will result in pressure on the environment and the burden of the people. On the contrary, environmental degradation will lead to restricted economic development and decreased quality of life. In order to prevent negative impacts, it is necessary to implement the principles of sustainable city development. Evaluation of the implementation of sustainable city development is needed to determine whether the development of a city is sustainable or not. This study aimed to develop Key Performance Indicators (KPI) to assess the status of sustainable city development. The formulation of KPI is done with Analytic Hierarchy Process (AHP). KPI generated consists of 21 indicators and 9 elements of the 3 pillars of sustainable development (economic, social, and environmental). Implementation of KPI conducted to measure the sustainable status of South Tangerang City. The results show that the city is in the early stages of sustainable development. In general, economic and social development is relatively good, but not so good with the environmental conditions.
STATUS BERKELANJUTAN KOTA TANGERANG SELATAN-BANTEN DENGAN MENGGUNAKAN KEY PERFORMANCE INDICATORS (Sustainable Status of South Tangerang City-Banten Using Key Performance Indicators)
Heri Apriyanto (Autor:in) / Eriyatno Eriyatno (Autor:in) / Ernan Rustiadi (Autor:in) / Ikhwanuddin Mawardi (Autor:in)
2015
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Evaluasi keberadaan ruang terbuka hijau di Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Banten
BASE | 2020
|Diversity and fluctuations of Odonates in BSD City Park, South Tangerang, Banten
DOAJ | 2017
|DOAJ | 2021
|