Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
Skenario Tata Ruang Penanganan Banjir Sub-DAS Piji Kabupaten Kudus
Tata ruang yang tepat dapat berperan dalam pengurangan risiko banjir. Tata ruang yang optimal meningkatkan fungsi lahan sebagai media resapan air serta mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan. Tata ruang pada Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Piji menunjukkan kondisi yang tidak optimal. Wilayah DAS ini terkategori kritis akibat perkembangan permukiman, penjarahan hasil hutan, dan penebangan liar. Penjarahan dan penebangan liar Kawasan Gunung Muria selama lebih dari 20 tahun menjadikan kawasan ini rentan dan berisiko banjir di wilayah hilir. Permodelan SWAT (Soil Water Assessment Tool) terhadap 31 sub-sub DAS menghasilkan temuan bahwa terdapat 6 daerah yang berpotensi banjir. Keenam daerah ini mencakup sub-sub-DAS 14, 15, 17, 20, 26, dan 31 dengan volume banjir total 154.294,82 m3 dalam sehari pada kondisi curah hujan tertinggi. Penelitian ini mengembangkan skenario penanganan banjir menggunakan analisis sensitivitas dan permodelan SWAT. Dari hasil analisis, skenario ke-4 terpilih sebagai skenario penanganan banjir yang paling optimal dengan strategi berupa: (1) konversi penggunaan lahan menjadi daerah bervegetasi dan penampungan air seperti hutan, ruang terbuka hijau, dan kolam; (2) peningkatan praktek infrastruktur hijau pada area permukiman seperti bioswale, green roof, dan rainwater harvesting; dan (3) peningkatan kapasitas, kemiringan, dan bentuk drainase.
Skenario Tata Ruang Penanganan Banjir Sub-DAS Piji Kabupaten Kudus
Tata ruang yang tepat dapat berperan dalam pengurangan risiko banjir. Tata ruang yang optimal meningkatkan fungsi lahan sebagai media resapan air serta mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan. Tata ruang pada Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Piji menunjukkan kondisi yang tidak optimal. Wilayah DAS ini terkategori kritis akibat perkembangan permukiman, penjarahan hasil hutan, dan penebangan liar. Penjarahan dan penebangan liar Kawasan Gunung Muria selama lebih dari 20 tahun menjadikan kawasan ini rentan dan berisiko banjir di wilayah hilir. Permodelan SWAT (Soil Water Assessment Tool) terhadap 31 sub-sub DAS menghasilkan temuan bahwa terdapat 6 daerah yang berpotensi banjir. Keenam daerah ini mencakup sub-sub-DAS 14, 15, 17, 20, 26, dan 31 dengan volume banjir total 154.294,82 m3 dalam sehari pada kondisi curah hujan tertinggi. Penelitian ini mengembangkan skenario penanganan banjir menggunakan analisis sensitivitas dan permodelan SWAT. Dari hasil analisis, skenario ke-4 terpilih sebagai skenario penanganan banjir yang paling optimal dengan strategi berupa: (1) konversi penggunaan lahan menjadi daerah bervegetasi dan penampungan air seperti hutan, ruang terbuka hijau, dan kolam; (2) peningkatan praktek infrastruktur hijau pada area permukiman seperti bioswale, green roof, dan rainwater harvesting; dan (3) peningkatan kapasitas, kemiringan, dan bentuk drainase.
Skenario Tata Ruang Penanganan Banjir Sub-DAS Piji Kabupaten Kudus
Mahardhika Gita Rama (Autor:in) / Adjie Pamungkas (Autor:in)
2025
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
DOAJ | 2020
|EVALUASI PENYUSUNAN NORMA, STANDART DAN KRITERIA PEMANFAATAN RUANG KABUPATEN KUDUS TAHUN 2010
BASE | 2014
|