Eine Plattform für die Wissenschaft: Bauingenieurwesen, Architektur und Urbanistik
RASIONALITAS TAFSIR AL-QUR’AN KARYA A. HASSAN: Rubrik “Tafsir Al-Hidayah” dalam Majalah al-Fatwa Tahun 1931-1933
Artikel ini mengkaji rasionalitas penafsiran A. Hassan (1887-1958) pada rubrik “Tafsir al-Hidayah” dalam majalah al-Fatwa edisi 1-20 (1931-1933). A. Hassan dikenal sebagai salah seorang tokoh pembaharu Islam di Indonesia. Ia merupakan guru utama organisasi Persatuan Islam (PERSIS). Melalui pendekatan analisis wacana kritis Fairclough, hasil kajian menunjukkan bahwa penafsiran A. Hassan dalam rubrik “Tafsir al-Hidayah” tersebut termasuk ke dalam kategori tafsir rasional (bi al-ra’y). Hal ini terlihat dari kecenderungannya dalam mengutamakan makna ayat berdasarkan analisis kebahasaan dibanding riwayat. Ia juga sama sekali tidak menggunakan riwayat Israiliyat. Rasionalitas penafsiran A. Hassan tersebut tidak lepas dari interaksinya dengan karya Muslim pembaharu dari Mesir, seperti Muhammad ‘Abduh, melalui tafsir Juzʾ ʿAmmā. A. Hassan terlihat kadang hanya menduplikasi pemikiran ‘Abduh, tetapi kadang pula melampauinya dengan melakukan inovasi, modifikasi dan pengembangan penafsiran. Sebuah dinamika jejaring pembaharuan pemikiran Islam awal abad ke-20 antara Mesir dan Asia Tenggara.
RASIONALITAS TAFSIR AL-QUR’AN KARYA A. HASSAN: Rubrik “Tafsir Al-Hidayah” dalam Majalah al-Fatwa Tahun 1931-1933
Artikel ini mengkaji rasionalitas penafsiran A. Hassan (1887-1958) pada rubrik “Tafsir al-Hidayah” dalam majalah al-Fatwa edisi 1-20 (1931-1933). A. Hassan dikenal sebagai salah seorang tokoh pembaharu Islam di Indonesia. Ia merupakan guru utama organisasi Persatuan Islam (PERSIS). Melalui pendekatan analisis wacana kritis Fairclough, hasil kajian menunjukkan bahwa penafsiran A. Hassan dalam rubrik “Tafsir al-Hidayah” tersebut termasuk ke dalam kategori tafsir rasional (bi al-ra’y). Hal ini terlihat dari kecenderungannya dalam mengutamakan makna ayat berdasarkan analisis kebahasaan dibanding riwayat. Ia juga sama sekali tidak menggunakan riwayat Israiliyat. Rasionalitas penafsiran A. Hassan tersebut tidak lepas dari interaksinya dengan karya Muslim pembaharu dari Mesir, seperti Muhammad ‘Abduh, melalui tafsir Juzʾ ʿAmmā. A. Hassan terlihat kadang hanya menduplikasi pemikiran ‘Abduh, tetapi kadang pula melampauinya dengan melakukan inovasi, modifikasi dan pengembangan penafsiran. Sebuah dinamika jejaring pembaharuan pemikiran Islam awal abad ke-20 antara Mesir dan Asia Tenggara.
RASIONALITAS TAFSIR AL-QUR’AN KARYA A. HASSAN: Rubrik “Tafsir Al-Hidayah” dalam Majalah al-Fatwa Tahun 1931-1933
Roni Nugraha (Autor:in)
2024
Aufsatz (Zeitschrift)
Elektronische Ressource
Unbekannt
rasionalitas , tafsir , a. hassan , duplikasi , modifikasi , inovasi , Islam , BP1-253
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Pemikiran Tafsir Harun Nasution (Studi tentang Pola Penafsiran Al-Qur’an dalam Karya Tulis)
DOAJ | 2012
|Antropologi Budaya Jawa Dalam Kitab Tafsir Al-Qur’an Berbahasa Jawa Karya Kh. Bisri Mustofa
DOAJ | 2019
|