A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
OPTIMALISASI DESAIN FASAD BANGUNAN RESTAURANT DI KEBONWARU, BATUNUNGGAL KOTA BANDUNG
Abstract: Bandung is a country with a tropical climate. The highest temperature reaches 32 ° C while the highest solar radiation exposure is more than 10 hours. On the other hand, the top speed of the wind only reaches 1 m / s. As a tourist city, building design in Bandung is demanded to be able to offer convenience for tourist visitors. Located at an altitude of 600-900dpl, the city of Bandung in addition to having an average air of 28 ° C, an average humidity of 68, thus significantly influencing the achievement of thermal comfort in the building to be designed. This paper aims to analyze the facade design of recreational-culinary function buildings that are able to respond to the tropical climate, especially those that offer thermal comfort to visitors. The double skin hollow facade system and there are hinges that are able to respond to interactions between buildings, wind, and sun exposure, so that wind speed and sun exposure can be optimally regulated through the dynamic function of the building's façade. Design experiments using the sunhour and flow design plugins to assess solar radiation and wind speed by manipulating facades, especially in the northern orientation can reduce sun exposure in 5-7 hours.Keywords: Building facade design, tropical building design, thermal comfort.Abstrak: Bandung merupakan negara dengan iklim tropis. Suhu tertinggi mencapai 32 °C sementara paparan radiasi matahari tertinggi lebih dari 10 jam. Di sisi lain, kecepatan tertinggi angin hanya mencapai 1 m/s. Sebagai kota wisata, desain bangunan di Bandung dituntut mampu menawarkan kenyamanan bagi para pengunjung wisata. Terletak pada ketinggian 600-900dpl, Kota Bandung selain memiliki udara rata-rata 28°C, kelembapan rata-rata 68, sehingga berpengaruh secara signifikan terhadap pencapaian kenyamanan termal pada bangunan yang akan didesain. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis desain fasade pada bangunan fungsi rekreatif-kuliner yang mampu merespon iklim tropis, terutama yang menawarkan kenyamanan termal pengunjungnya. Sistem double skin fasade berongga dan terdapat engsel yang mampu merespon interaksi antara bangunan, angin, dan paparan sinar matahari, sehingga kecepatan angin dan paparan sinar matahari dapat diatur secara optimal melalui fungsi dinamis façade bangunan. Percobaan desain menggunakan plugin sunhour dan flow desain untuk menilai radiasi matahari dan kecepatan angin dengan memanipulasi fasade, terutama di orientasi utara mampu mengurangi paparan matahari dalam 5-7 jam.Kata Kunci: Desain fasade bangunan, desain bangunan tropis, kenyamanan termal.
OPTIMALISASI DESAIN FASAD BANGUNAN RESTAURANT DI KEBONWARU, BATUNUNGGAL KOTA BANDUNG
Abstract: Bandung is a country with a tropical climate. The highest temperature reaches 32 ° C while the highest solar radiation exposure is more than 10 hours. On the other hand, the top speed of the wind only reaches 1 m / s. As a tourist city, building design in Bandung is demanded to be able to offer convenience for tourist visitors. Located at an altitude of 600-900dpl, the city of Bandung in addition to having an average air of 28 ° C, an average humidity of 68, thus significantly influencing the achievement of thermal comfort in the building to be designed. This paper aims to analyze the facade design of recreational-culinary function buildings that are able to respond to the tropical climate, especially those that offer thermal comfort to visitors. The double skin hollow facade system and there are hinges that are able to respond to interactions between buildings, wind, and sun exposure, so that wind speed and sun exposure can be optimally regulated through the dynamic function of the building's façade. Design experiments using the sunhour and flow design plugins to assess solar radiation and wind speed by manipulating facades, especially in the northern orientation can reduce sun exposure in 5-7 hours.Keywords: Building facade design, tropical building design, thermal comfort.Abstrak: Bandung merupakan negara dengan iklim tropis. Suhu tertinggi mencapai 32 °C sementara paparan radiasi matahari tertinggi lebih dari 10 jam. Di sisi lain, kecepatan tertinggi angin hanya mencapai 1 m/s. Sebagai kota wisata, desain bangunan di Bandung dituntut mampu menawarkan kenyamanan bagi para pengunjung wisata. Terletak pada ketinggian 600-900dpl, Kota Bandung selain memiliki udara rata-rata 28°C, kelembapan rata-rata 68, sehingga berpengaruh secara signifikan terhadap pencapaian kenyamanan termal pada bangunan yang akan didesain. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis desain fasade pada bangunan fungsi rekreatif-kuliner yang mampu merespon iklim tropis, terutama yang menawarkan kenyamanan termal pengunjungnya. Sistem double skin fasade berongga dan terdapat engsel yang mampu merespon interaksi antara bangunan, angin, dan paparan sinar matahari, sehingga kecepatan angin dan paparan sinar matahari dapat diatur secara optimal melalui fungsi dinamis façade bangunan. Percobaan desain menggunakan plugin sunhour dan flow desain untuk menilai radiasi matahari dan kecepatan angin dengan memanipulasi fasade, terutama di orientasi utara mampu mengurangi paparan matahari dalam 5-7 jam.Kata Kunci: Desain fasade bangunan, desain bangunan tropis, kenyamanan termal.
OPTIMALISASI DESAIN FASAD BANGUNAN RESTAURANT DI KEBONWARU, BATUNUNGGAL KOTA BANDUNG
Nurrahman, Hafiz (author) / Muslim, Ridwan (author)
2019-06-17
Jurnal Arsitektur ZONASI; Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Arsitektur Zonasi Juni 2019; 138-146 ; 2620-9934 ; 2621-1610 ; 10.17509/jaz.v2i2
Article (Journal)
Electronic Resource
English
Simulasi Konsumsi Energi Bangunan Berbentuk Dome Sebagai Upaya Optimalisasi Desain
BASE | 2022
|PERSEPSI DAN PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP FASAD BANGUNAN DI KORIDOR JALAN KI SAMAUN KOTA TANGERANG
DOAJ | 2015
|