A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
PERISTIWA KOMUNIKASI DALAM PEMBENTUKAN KONSEP DIRI OTAKU ANIME
Otaku anime adalah istilah untuk menyebutkan seseorang yang memiliki obsesi terhadap film animasi yang berasal dari negara Jepang. Sebagian besar waktu dan uang yang dimiliki oleh otaku anime dihabiskan hanya untuk menyaksikan film anime secara berkala. Fenomena otaku anime merambah berbagai kelompok masyarakat, dewasa dan juga remaja. Penelitian ini berusaha untuk menggambarkan bagaimana otaku anime membangun identitasnya dalam masyarakat dengan kebudayaan yang establish di atas nilai dan norma agama seperti halnya kebiasaan di Indonesia.Tujuan dalam penulisan ini adalah untuk menguraikan bagaimana mind dan self otaku anime terbentuk serta untuk memahami bagaimana society memaknai otaku anime. Penelitian ini menerapkan teori interaksi simbolik George Herbert Mead dengan pendekatan kualitatif deskriptif untuk memperlihatkan bagaimana otaku terbentuk melalui pengalaman pertama masa kanak-kanak, dan interaksi pertama dengan orang terdekat sebagai ingatan yang melekat pada diri subjek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman diri tersebut mendorong subjek untuk mencari komunitas yang akan membantunya untuk mengidentifikasi dirinya di tengah masyarakat yang establish, untuk menjamin kebebasannya dalam berimajinasi dan berinteraksi dengan tokoh anime favoritnya. Istilah otaku telah menjadi teks yang dikonsumsi secara bebas dan memberi makna baru bagi penggunanya untuk menemukan identitasnya dalam dunia sosial.
PERISTIWA KOMUNIKASI DALAM PEMBENTUKAN KONSEP DIRI OTAKU ANIME
Otaku anime adalah istilah untuk menyebutkan seseorang yang memiliki obsesi terhadap film animasi yang berasal dari negara Jepang. Sebagian besar waktu dan uang yang dimiliki oleh otaku anime dihabiskan hanya untuk menyaksikan film anime secara berkala. Fenomena otaku anime merambah berbagai kelompok masyarakat, dewasa dan juga remaja. Penelitian ini berusaha untuk menggambarkan bagaimana otaku anime membangun identitasnya dalam masyarakat dengan kebudayaan yang establish di atas nilai dan norma agama seperti halnya kebiasaan di Indonesia.Tujuan dalam penulisan ini adalah untuk menguraikan bagaimana mind dan self otaku anime terbentuk serta untuk memahami bagaimana society memaknai otaku anime. Penelitian ini menerapkan teori interaksi simbolik George Herbert Mead dengan pendekatan kualitatif deskriptif untuk memperlihatkan bagaimana otaku terbentuk melalui pengalaman pertama masa kanak-kanak, dan interaksi pertama dengan orang terdekat sebagai ingatan yang melekat pada diri subjek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman diri tersebut mendorong subjek untuk mencari komunitas yang akan membantunya untuk mengidentifikasi dirinya di tengah masyarakat yang establish, untuk menjamin kebebasannya dalam berimajinasi dan berinteraksi dengan tokoh anime favoritnya. Istilah otaku telah menjadi teks yang dikonsumsi secara bebas dan memberi makna baru bagi penggunanya untuk menemukan identitasnya dalam dunia sosial.
PERISTIWA KOMUNIKASI DALAM PEMBENTUKAN KONSEP DIRI OTAKU ANIME
Uliviana Restu (author) / Helmy Agustina (author)
2017
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Representasi konsep diri Crossplayer dalam akun Facebook “CROSSDRESS COSPLAY ID”
BASE | 2024
|Pembentukan Harga Diri: Analisis Presentasi Diri Pelajar SMA di Media Sosial
DOAJ | 2018
|