A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
KEBUTUHAN MAKAM BAGI WARGA PERUMAHAN (Studi Kasus di Perumahan Wilayah Surabaya Barat)
One of the components to build city is cemetery and this facility must build by developer. But the developer is not facilitated the cemetery in housing estate area. If inhabitant housing estate died, it is very difficult to reside because the inhabitant surrounded housing estate refused. The factor such as developer obligation, physiology, location, social economic, conviction and knowledge, cultural and religion are analyzed by factor analysis. The result showed that the inhabitant housing estate in West Surabaya necessary cemetery facility for the inhabitant but the location is outside housing estate area. The characteristic cemetery needed not so far from housing estate, general cemetery, and permanent cemetery. Abstract in Bahasa Indonesia : Makam merupakan salah satu komponen pembentuk ruang kota dan salah satu fasilitas yang harus disediakan oleh pengembang. Namun pengembang tidak menyediakan makam di kawasan perumahan. Bila penghuni perumahan ada yang meninggal sulit dimakamkan di sekitar wilayah perumahan, sebab warga sekitar perumahan menolak. Faktor yang diteliti untuk menentukan kebutuhan makam adalah kewajiban pengembang, psikologi, lokasi, sosial ekonomi, keyakinan dan pengetahuan, budaya, serta agama, yang dianalisa menggunakan analisa faktor. Hasil analisa menunjukkan bahwa warga perumahan di Surabaya Barat menyatakan perlunya fasilitas makam bagi penghuni namun lokasinya di luar wilayah perumahan. Karakteristik makam yang dibutuhkan adalah makam yang dekat tempat tinggal, jenis makam umum, serta bentuk bangunannya permanen (kijing, bong pai, atau rumah makam). Kata kunci: makam, kawasan perumahan, analisa faktor, makam umum, bangunan permanen.
KEBUTUHAN MAKAM BAGI WARGA PERUMAHAN (Studi Kasus di Perumahan Wilayah Surabaya Barat)
One of the components to build city is cemetery and this facility must build by developer. But the developer is not facilitated the cemetery in housing estate area. If inhabitant housing estate died, it is very difficult to reside because the inhabitant surrounded housing estate refused. The factor such as developer obligation, physiology, location, social economic, conviction and knowledge, cultural and religion are analyzed by factor analysis. The result showed that the inhabitant housing estate in West Surabaya necessary cemetery facility for the inhabitant but the location is outside housing estate area. The characteristic cemetery needed not so far from housing estate, general cemetery, and permanent cemetery. Abstract in Bahasa Indonesia : Makam merupakan salah satu komponen pembentuk ruang kota dan salah satu fasilitas yang harus disediakan oleh pengembang. Namun pengembang tidak menyediakan makam di kawasan perumahan. Bila penghuni perumahan ada yang meninggal sulit dimakamkan di sekitar wilayah perumahan, sebab warga sekitar perumahan menolak. Faktor yang diteliti untuk menentukan kebutuhan makam adalah kewajiban pengembang, psikologi, lokasi, sosial ekonomi, keyakinan dan pengetahuan, budaya, serta agama, yang dianalisa menggunakan analisa faktor. Hasil analisa menunjukkan bahwa warga perumahan di Surabaya Barat menyatakan perlunya fasilitas makam bagi penghuni namun lokasinya di luar wilayah perumahan. Karakteristik makam yang dibutuhkan adalah makam yang dekat tempat tinggal, jenis makam umum, serta bentuk bangunannya permanen (kijing, bong pai, atau rumah makam). Kata kunci: makam, kawasan perumahan, analisa faktor, makam umum, bangunan permanen.
KEBUTUHAN MAKAM BAGI WARGA PERUMAHAN (Studi Kasus di Perumahan Wilayah Surabaya Barat)
Njo Anastasia (author) / Junaedy Junaedy (author) / Benny Poerbantanoe (author) / Yoni Putranto (author)
2002
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Proteksi Risiko Kebakaran di Perumahan. Studi Kasus Perumahan Baru di Kelurahan Cigadung, Bandung
BASE | 2019
|