A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
Tradisi Selametan Kematian tidak biasa dilakukan oleh warga Muhammadiyah. Meski demikian, di daerah tertentu, ditemukan warga Muhammadiyah tetap melaksanakan Selametan Kematian seperti yang dilakukan oleh warga Muhammadiyah di desa Cakru, Kencong. Tulisan ini bertujuan membahas pengajian Dhikr al-Mawt dalam Selametan Kematian pada Warga Muhammadiyah di Desa Cakru Jember, meliputi model pengajiannya dan motifnya, baik motif yang menyelenggarakannya maupun yang mengikuti/menghadirinya. Dengan menggunakan metode deskriptif fenomenologis ditemukan bahwa: pertama, ada dua model pengajian Dhikr al-Mawt dalam Selametan kematian pada warga Muhammadiyah Cakru: (a) Pengajian dengan cara membaca ayat-ayat al-Qur’an (tanpa tawasulan),(b) Pengajian dengan cara membaca Yāsīn-Tahlil, dengan diawali tawasulan. Kedua model pengajian ini diikuti dengan tausiah, do’a dan jamuan makan. Kedua, motif warga Muhammadiyah Cakru dalam mengadakan pengajiaan Dhikr al-Mawt dalam selametan kematian, setidaknya ada empat: tuntutan dan keterpaksaan tradisi, media dakwah, mendoakan mayyit, dan media menghibur diri. Ketiga, motif warga Muhammadiyah Cakru dalam menghadiri pengajian Dhikr al-Mawt dalam selametan kematian, setidaknya terdapat lima motif: tuntutan tradisi dan lingkungan, media dan syiar dakwah, membantu mendoakan mayyit, menghibur keluarga mayyit, dan menjaga silaturrahim, kebersamaan dan persatuan.
Tradisi Selametan Kematian tidak biasa dilakukan oleh warga Muhammadiyah. Meski demikian, di daerah tertentu, ditemukan warga Muhammadiyah tetap melaksanakan Selametan Kematian seperti yang dilakukan oleh warga Muhammadiyah di desa Cakru, Kencong. Tulisan ini bertujuan membahas pengajian Dhikr al-Mawt dalam Selametan Kematian pada Warga Muhammadiyah di Desa Cakru Jember, meliputi model pengajiannya dan motifnya, baik motif yang menyelenggarakannya maupun yang mengikuti/menghadirinya. Dengan menggunakan metode deskriptif fenomenologis ditemukan bahwa: pertama, ada dua model pengajian Dhikr al-Mawt dalam Selametan kematian pada warga Muhammadiyah Cakru: (a) Pengajian dengan cara membaca ayat-ayat al-Qur’an (tanpa tawasulan),(b) Pengajian dengan cara membaca Yāsīn-Tahlil, dengan diawali tawasulan. Kedua model pengajian ini diikuti dengan tausiah, do’a dan jamuan makan. Kedua, motif warga Muhammadiyah Cakru dalam mengadakan pengajiaan Dhikr al-Mawt dalam selametan kematian, setidaknya ada empat: tuntutan dan keterpaksaan tradisi, media dakwah, mendoakan mayyit, dan media menghibur diri. Ketiga, motif warga Muhammadiyah Cakru dalam menghadiri pengajian Dhikr al-Mawt dalam selametan kematian, setidaknya terdapat lima motif: tuntutan tradisi dan lingkungan, media dan syiar dakwah, membantu mendoakan mayyit, menghibur keluarga mayyit, dan menjaga silaturrahim, kebersamaan dan persatuan.
TRADISI PENGAJIAN DHIKR AL-MAWT DALAM SELAMETAN KEMATIAN
Kasman (author)
2022
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0